Single, Gossip, and Love - 2

4.5K 233 4
                                    

Aku tak jadi melangkahkan kakiku saat melihat sebuah mobil berhenti di depanku. Aku hanya diam memperhatikan hingga si pengemudi turun dari mobilnya dan menghampiriku.

"Lo masih ke sini, Vir?" tanyanya.

"Apa lo pikir setelah lo nggak ada terus gue udah nggak pernah lagi ke rumah singgah? Lo boleh tanya sama adik-adik asuh lo."

"Gue nggak perlu tanya karena gue udah tau jawabannya." katanya menatapku. "Tau gini tadi kita bareng aja dari kantor."

Aku mengalihkan pandangan.

"Rob, lo tau kan gara-gara omongan lo yang sembarangan waktu itu, jadi beredar gosip di kantor?"

"Gosip kalau kita punya hubungan khusus?" Roby tertawa kecil. "Gosip itu memang sesuai kenyataannya kan?"

"Rob.. Kita memang dekat. Tapi bukan seperti yang mereka bayangkan. Ayolah, Rob.. jangan bikin posisi gue susah di kantor! Gue sedang merintis karir." kataku setengah kesal.

"Apa bedanya sama gue? Gue juga sedang merintis karir."

"Lo bos! Lo nggak akan dipojokin kayak gue!"

"Ada yang mojokin lo?" tanya Roby.

Aku mendesah. "Bukan itu! Gue nggak nyaman jadi bahan pembicaraan orang."

"Bukannya dulu juga gitu? Di kampus, siapa sih yang nggak tau Vira, si jomblo forever?"

"Huh!" Roby selalu punya cara untuk memojokkanku.

Tiba-tiba Roby menarik tanganku. Aku berusaha menepis tapi tak berhasil. Saat aku akan meronta, Roby dengan sigap menutup mulutku dengan tangannya dan mendorongku masuk ke mobilnya.

"Lo apa-apaan sih?!" seruku sambil kupukul lengannya.

"Kita jalan-jalan." katanya santai.

"Gue mau pulang!" tegasku berusaha membuka pintu mobilnya, tapi gagal. Akhirnya kembali kuhempaskan tubuhku ke sandaran jok mobil.

"Lo selalu maksa-maksa gue..." keluhku.

"Udah, nggak usah manyun. Jelek banget tuh muka lo!" Roby mencubit pipi kananku.

Aku kembali menonjok lengan kirinya.

**

Langkahku menjadi canggung saat rekan-rekan sekantorku menatapku aneh sambil senyum-senyum. Ada satu dua orang juga yang berbasa basi menyapaku sembali menggoda. Ada apa dengan orang-orang ini?

Mungkin jawabannya akan segera kutemukan saat kujumpai seikat mawar merah di meja kerjaku. Pasti gara-gara bunga ini! Kuraih kertas yang terselip antara bunga-bunga itu.

'Mau makan siang bareng?
Roby.'

Mataku terbelalak. Huh! Bocah ini cari perkara saja! Baru kemarin kuperingatkan sekarang sudah berulah. Apa nggak cukup kemarin sampai malam aku sudah mengikuti kemauannya?

Aku hampir beranjak ingin menemui lelaki itu saat kemudian kurasakan berpasang-pasang mata menatapku. Hm! Aku yakin ini akan jadi bahan gosip lagi. Ketika kepalaku menoleh ke kanan kiri, tampak mereka pura-pura sibuk dengan pekerjaannya.

"Cie! Yang dapat kiriman bunga..." goda Anggi.

Wajahku langsung berubah kesal.

"Dia selalu cari perkara sama gue!" tandasku.

"Itu kan karena dia suka sama lo. Nggak heranlah gue.. Dulu Yudis juga selalu cari cara biar selalu deket sama gue."

"Tapi Yudis kan nggak konyol kayak gini.. pakai nunjukin ke semua orang segala..."

SINGLE, GOSSIP, AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang