07:15
Ini bukan hal yang baik. Jam tujuh lewat lima belas? Huh,
bahkan bel masuk sekolah pun sudah berbunyi lima belas menit yang lalu.Mati aku. Guru killer itu sudah ada di depan gerbang dengan baju nyentrik nya itu, Apa aku harus bolos? Itu bukan gayaku. Kalau bukan karena orang sialan itu, mungkin sekarang aku sedang duduk manis dibangkuku. Menyebalkan
---
"Kasian banget sih lu"
Aku memang patut dikasihani. Mulai dari ketauan terlambat oleh guru killer itu, belum lagi kena semprotan yang membuat telingaku panas, kena poin pastinya, dan hukuman membersihkan lapangan seluas itu sendiri, saat tiba dikelas aku lupa membawa pr yang harus membuat ku berdiri didepan kelas sampai jam pelajaran selesai dan ingat sendiri!"Mungkin pulang sekolah nanti gue harus mandi kembang" kataku frustasi.
"Alay banget dah lu tuh makan bakso nya keburu gue yang abisin""Buat lu aja deh gue kenyang"
Aku benar-benar tak nafsu makan kalau sudah begini.
istirahat masih setengah jam lagi, mungkin tidur dan pura pura sakit di uks lebih menyenangkan."Shifa, gue duluan ya" ucapku sambil melambaikan tangan ke seseorang yang sedang lahap memakan bakso ku ini
"Mau kemana lu?" Dia bertanya dengan mulut masih penuh itu, ah menjijikan
"Kemana aja. Udah ah gue duluan ya bye"---
Sekarang aku disini. Di uks dan bersiap tidur 30 menit kedepan, ah mungkin kurang dari 30 menit.
Tiba-tiba saja seseorang keluar dari bawah kolong kasur.
Anjrit! Kaget gue
Tunggu, untuk apa seseorang berada di bawah kolong kasur? Dia cowok, dan tidak salah pasti untuk mengintip. Dasar pria jalang
"Lu pasti mikir yang aneh aneh tentang gue ya" pria ini bersuara
Aku menatapnya sinis "buat apa lu ada dibawah kolong kasur? Pasti buat ngintip kan?" Tuduhku
"Ini gak seperti yang lu pikirin, dan gue bukan tukang ngintip"
"Gue gak percaya!"
Aku masih kekeh dengan dugaan ku, kalau pria ini sedang mengintip. Dan dia terlihat sangat kesal karena dugaanku bodoamat mungkin dia merasa malu karena sudah ketahuan. Haha rasain
"Gue bakal laporin lu ke guru bp!" Ucapku mantap
Aku melihat wajah nya sekali lagi, Dia terlihat sangat frustasi. Ini lucu sekali.
Aku berjalan cepat keluar sebelum dia menahanku dan aku berubah fikiranGrepp
Semua terlambat, dia menahan tangan ku kencang bahkan aku pikir dia meremas pergelangan tanganku sampai tubuhku terhuyung kebelakang, dia tidak tau apa aku belum makan.
"Gue gak akan biarin itu terjadi, Dasar cewek gila. Sekali lagi gue bukan tukang ngintip!"
Aku gemetar, dia marah padaku. Aku mencoba melepas tangannya, aku ingin kabur sebelum dia membunuhku atau memakan ku hidup-hidup.
Dia meremas tanganku lagi, sepertinya dia ingin meremukkan tulang-tulangku. Aku takut
"aw sakit lepasinn" apa? Kenapa suara ku begini? Aku benar benar seperti orang yang tidak berdaya dan sekarang aku malu
Dia tertawa, dan masih memegang tangan ku tubuhku menjadi lemas aku menyesal karena tidak memakan bakso ku tadi. Baiklah aku pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
One Confession
Teen Fiction"Bermimpi bersama mu, menatap matamu tertawa karena hal yang lucu, berbicara tentang cinta untuk terus bermimpi, dan mimpi itu adalah kamu untuk selalu didalam hatiku Terimakasih" - Clay