0.2

1.3K 75 2
                                    

Besoknya Dirta kembali latihan ditemani oleh Guru pengganti karena Gurunya sedang mengajari Realin. Saat Dirta sedang istirahat sejenak ia melihat ruang sebelah yang sedang dilatih namun, Sang Guru malah sedang memarahi gadis itu lalu pergi setelah tak sengaja menyenggol sebuah toples yang membuat toples berisi permen itu jatuh berhamburan.

Realin berusaha meraba-raba lantai untuk mengambil permennya yang jatuh, dilain sisi Dirta memperhatikannya.

Dirta menoleh dan bertanya, "Dia tidak bisa melihat?" Sang guru pengganti hanya menganggukan kepalanya tanda bahwa pertanyaan adalah Dirta bener.

*

Dirta melihat gadis itu sedang memainkan pianonya, dia berjalan mengendap-ngendap keluar dari ruangannya untuk masuk kedalam ruangan gadis itu, setelah berhasil bahwa tak ada yang melihatnya Dirta duduk disamping gadis itu dan menyapanya.

"Hai," sapa Dirta, dan dia mendapatkan gadis itu tersenyum. Manis banget sih senyumnya. batin Dirta

Tiba-tiba Dirta terkejut mendengar langkah seseorang yang mendekat, lalu dia mencari tempat untuk sembunyi dan akhirnya dia bersembunyi dibelakang piano gadis itu.

*

"Berhenti, kau salah lagi." Ucap Ayah.

"Maaf...," seru ku, lalu melanjutkan latihan.

"Seharusnya kau menekan not C bukan E. Aku sudah mengatakannya berulang kali , seharusnya kau mendengarkannya." Kata Ayah emosi.

"Maaf..," seruku lagi, hanya kata itu yang saat ini bisa ku katakan.

"Ah sudahlah," seru Ayah lalu pergi meninggalkan ruanganku.

Ayahku adalah seorang Guru piano, karena itu dia membuka tempat kursus dan aku ikut untuk kursus piano bersamanya. Ayahku sangat tegas ia akan tetap memarahi muridnya jika melakukan kesalahannya termasuk denganku.

Sebelum Ayahku pergi ia tak sengaja menyenggol toples yang berisi permen dan jatuh berserakan dibawah, aku berusaha mengambilnya dengan meraba-raba lalu setelah permen itu masuk kedalam toples lagi aku kembali bangkit dan duduk sambil memainkan kembali piano ku.

"Hai," sapa seseorang disampingku, dan aku memberikannya senyuman dalam arti menjawab sapaannya. Lalu aku mendengar langkah seseorang dan orang yang tadi duduk disampingku bangkit dan dia gerasak-grusuk mencari tempat untuk bersembunyi.

*

Geri -Ayah Realin- datang keruangan putrinya setelah mendengar suara piano yang asing bagi telinganya dan ia baru mendengarkan nada itu sekarang. Namun, saat ia sampai diruangan Realin disana tidak ada siapapun kecuali putrinya itu. Geri mengerutkan dahinya bingung lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Setelah Geri -Ayah Realin, sekaligus Guru Dirta- pergi, Dirta muncul dari tempat persembunyiaannya dan Kembali duduk disamping gadis itu, -yang sampai detik ini tak tau namanya-. Namun, tiba-tiba dada sebelah kirinya sakit Dirta buru-buru mengambil obatnya disaku celananya lalu memakannya setelah itu menutup tutup obatnya yang menimbulkan suara.

Realin menoleh dan bertanya, "Kau sedang memakan apa?"
"Bukan apa-apa," jawab Dirta lalu mengambil satu buah permen yang berada diatas piano dan menyodorkan ke arah mulut Realin.

"Buka mulutmu, aaaaaaa..... " perintah Dirta.

"Apa ini?" Tanya Realin curiga.

"Ini permen yang aku ambil didalam toples diatas pianomu." Jawab Dirta.

"Ayo buka mulutmu," perintah Dirta lagi dan kali ini Realin membukanya, Dirta menyodorkan permen itu dan tak sengaja jarinya mengenai bibir Realin. Dirta tersenyum senang dan Realin tersipu malu.







*

akhirnya update juga, semoga suka ya..

Salam, peace and gaul?/

30-10-2015

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang