0.4 - End

1.4K 68 15
                                    

Seminggu sudah berlalu. Realin selalu menunggu Dirta, berharap dia datang dan memainkan sebuah lagu untuknya atau hanya sekedar bermain piano bersama. Toples yang berisi permen yamg selalu ada diatas pianonya itu berkurang satu persatu setiap harinya, dengan maksud Dirta tidak meninggalkannya begitu saja seiring berjalannya waktu yang tak pernah mau berhenti.

Pada akhirnya Realin tahu bahwa Dirta sakit, oleh sebab itu ia dengan sabar menunggu Dirta datang dengan maksud untuk mengambil botol obat yang tidak sengaja ia jatuhkan. Realin sangat khawatir dengan kondisi Dirta sekarang, apakah ia baik-baik saja atau tidak? Yang bisa Realin lakukan hanya mondar-mandir, duduk, berdiri, bahkan sampai ketiduran di sofa dan ia selalu berdoa agar dimana pun Dirta berada ia baik-baik saja.

*

Dirta menyadari bahwa mungkin saat itu adalah saat terakhirnya bermain piano, saat terakhir ia bertemu dengan Realin. Ia sangat ingin bertemu Realin, bahkan sampai saat ini mereka berdua tak saling berkenalan ataupun menyebut nama masing-masing, Dirta takut jika ia tau nama Realin yang sebenarnya ia semakin tak rela untuk meninggalkannya pergi. Bahkan Ayah Realin pun -sekaligus guru Dirta- melarangnya, ia takut ketika Realin tahu Dirta akan meninggalkannya dia akan sakit hati.

Jadi alih-alih mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata, Dirta mengungkapkannya lewat melodi. Dirta ingin memberikan pesan terakhirnya melalui melodi yang sudah dibuatnya dengan diiringi oleh piano.

*

Saat Realin sedang berdiri didepan jendela ruang pianonya ia mendengar suara pintu terbuka lalu tertutup lagi, ia percaya bahwa orang yang selama ini ia tunggu akhirnya datang juga dan ternyata dugaannya tepat karena ia mencium bau parfum yang sering orang itu gunakan, orang yang di duga Realin adalah Dirta.

*

Dirta datang dengan menggunakan kaos putih lalu ia duduk didepan piano Realin, dan ia mulai memainkan pianonya. Saat awal-awal melodi, Dirta memberitahu Realin sebuah pesan rahasia jika diartikan akan menjadi "aku mencintaimu segalanya tentangmu..." tapi tiba-tiba Dirta menghentikan permainan pianonya, jantungnya mendadak berhenti sebelum ia mampu menekan bagian terakhirnya yang seharusnya memiliki arti "aku mencintaimu.."

Dirta jatuh diatas piano yang menimbulkan bunyi yang nyaring, Realin panik ia berjalan mencari Dirta dengan mata yang berkaca-kaca bahkan sampai menjatuhkan vas bunga yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dani datang dan langsung menggendong Dirta dan membawanya pergi dengan terburu-buru.

"Dirta... Dirta... kau dimana?" Panggil Realin panik

"Dirta... kumohon beritahu aku kau ada dimana?" Panggil Realin lagi sambil meraba udara berharap ia dapat mengetahui dimana Dirta berada, bahkan ia tidak mengetahui bahwa Dirta sudah dibawa pergi oleh Dani -supir Dirta-

Geri -Ayah Realin- masuk keruangan itu, dan Realin yang mendengar bahwa ada seseorang yang baru saja masuk berhenti ditempat, ia menunggu apa yang akan orang tersebut lakukan. Geri memutuskan duduk didepan piano menggantikan Dirta memainkan nada terakhir yang belum sempat ia mainkan. Nada terakhir milik Dirta yang dimainkan Geri memiliki arti yaitu "dia mencintaimu.."

Dan Realin yang mengetahui semua arti permainan melodi itu hanya bisa tersenyum senang dan air matanya meluruh tak bisa menahan tangis, akhirnya ia tahu Dirta mencintanya. Dan ia paham bahwa cintanya terbalaskan meski Dirta telah pergi meninggalkannya, sendirian. Lagi.





END

*
18-11-2015

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang