WARNING!!! NEWBIE DETECTED DAN TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA.
Voment ya ? :D
Sosok vicky anggap aja kaya foto di atas :3
⚫⚫⚫
"Yah, malah bengong. Kaka lapar?" Tanya-nya
"Engak, mana Iwan.?" Aku merengut heran melihat perubahan di wajahnya, kenapa dia cemberut aku menanyakan Iwan ?
"Dia nonton, kan aku dah bilang dia
nonton!" sekarang dia terdengar jutek, dia
kenapa jadi kesal?"Ya udah sih. Biasa aja kali" aku bangkit
berdiri, ingin berkumpul di dengan sahabat- sahabatku yang sedang menonton di ruang tengah. Tapi tiba-tiba dia menarik tanganku"Apa.?" Tanyaku datar
"Kakak belum sembuh, jangan keluar
dulu, tiduran aja sini" dia menarik tanganku kuat agar aku kembali ke ranjangku tapi aku tepis dengan kasar, meninggalkanya tanpa menjawab sedikitpun.Hah, dia kira kami sedekat itu sampai
aku harus menurutinya.? Aku berjalan ke luar, melihat ketiga sahabatku itu sedang dengan aktifitasnya masing-masing."Vic, Gimana udah baikan? Lu tidur aja gak papa" aku tersenyum melihat sahabatku Rendy yang sedang memegang remote tv.
Epul sedang duduk menelpon di kursi lainnya. Aku duduk mendekat ke Iwan sahabatku yang sedang makan. Iwan yang paling dekat denganku.
Baiklah aku sedikit jujur tentang perasaanku.
Namaku Vicky Pamungkas, aku umur 22 tahun semester akhir mahasiswa Tata Boga. Harus aku akui, aku memiliki rahasia besar dalam hidupku, aku adalah seorang biseksual.
Haha ya aku tau aku sedikit rakus ya? Sial aku Biseksual bukan berarti aku suka Treesome ya!
Aku mengenal Cinta pertamaku saat aku
kelas 5 SD. Em... sebenarnya aku tidak terlalu mengerti apa itu cinta. Yang aku tau, aku menyukai teman Sekolahku saat SD.Dia cakep tapi kurang baik. Dia sangat berisik dan populer, Kami pergi dan pulang sekolah selalu bersama.
Namanya Dian.
Saat SD dia sangat manja dan selalu perhatian kepadaku, Hingga kami lulus dari Sekolah Dasar, aku mati matian ingin berada di SMP yang sama denganya hingga aku menentang keinginan ayahku yang ingin aku masuk ke sekolah yang bertarap Internasional di kota Bandung, jauh dari kota tempat tinggalku di Ciamis.Di kampung, saat masih SMP aku dan
dia masih dekat, sampai kami memiliki sahabat-sahabat bermain sendiri.Dari kelas satu dan dua SMP kami dengan kebetulan selalu sekelas, entah prasaan
apa yang membuat aku selalu saja meliriknya. Menjaganya dan menolongnya saat dia dalam kesulitan.Begitu juga sebaliknya. Aku merasakan perhatianya, dia masih baik dan tidak malu malu untuk memeluk dan cemberut
manja, meski ada orang tuaku dan saudara- saudaraku di rumah. Aku menyukainya dan menutup rapat-rapat isi hatiku yang tidak normal itu Hingga dia memiliki pacar seorang perempuan, meski dia memiliki pacar,dia masih sering
memperhatikanku, menanyakan apa aku sudah makan, sudah mengerjakan PR Atau sekedar menanyakan mau pulang bareng.Aku tau itu adalah perhatian yang tidak
wajar di antara persahabatan antar satu jenis. Karena aku memiliki tiga sahabat lainya ketika sudah SMP. Tidak satupun dari mereka memberikan perhatian seperti itu kepadaku.••••
"Guys. Gue cabut dulu ya. Vicky sayang
jangan sakit sakit telus yaa" ucap Rendy sok lupa gimana menyebut huruf R dan pamit karena di tepon pacarnya kali.