"inikah jakarta" kata pertama yang kuucapkan saat menginjakkan kaki di kota jakarta. Kota yang penuh dengan orang perantauan. Aku juga adalah seorang perantau tapi tujuanku kejakarta untuk menuntut ilmu. Saat tiba aku langsung menelpon orang tua dikampung "mah Rave udah sampai dijakarta sampai dengan selamat" ibuku menjawab "syukurlah nak, jaga diri baik-baik ya, ingat pesan mama, jujurlah pada diri sendiri dan jangan segan untuk membantu orang" kata-kata ini yang membuatku tak meyerah tinggal dikota orang.
Perkenalkan namaku Rave aku datang dari sebuah desa kecil yang berada di daerah Makasar.
Aku datang kejakarta dengan tujuan menuntut ilmu. Walau belum tahu bagaimana kehidupan dijakarta.
Waktu menunjukan pukul 17.00 sore saat aku tiba dijakarta. "sudah sore nih gimana cari tempat tinggal ?" keluhku dalam hati. Dengan hati yang sedih aku menyusuri kota jakarta dengan harapan dapat tempat tinggal, sudah 2 jam aku berkililing jakarta tapi hasilnya nihil. Saat sedang termenung aku melihat seorang wanita disenggol oleh mobil dengan sigap aku menghampiri dan menolong. Aku membantunya bangun "kamu gak apa-apa, ada yang sakit ?" tanyaku pada perempuan itu. "oh gak apa-apa kok. Makasih ya udah nolongin aku, coba gak ada kamu kagak bisa berdiri aku" dia menjawab dengan ditambah senyuman yang menghiasi wajah itu. "ya allah senyum wanita ini meluluhkan hatiku" kataku dalam hati.
"ngomong-ngomong nama kamu siapa ?" tanya wanita itu tiba-tiba padaku. "nama ku rave, kamunya ?" kutanya kembali padanya "aku Jessica,panggil aja jessie atau jeje, salam kenal ya" jawabnya dengan cepat. "eh ia sa salam kenal" jawabku dengan gagap. "kok bisa gini aku, biasanya gak pernah grogi dekat wanita" aku berkata dalam hati sambil melamun. "Rave kamu tinggal dimana ?" pertanyaan jessie membuyarkan lamunanku."aku belum punya tempat tinggal jes. Dari tadi aku nyari tempat tinggal tapi kagak nemu-nemu !" ucapku dengan wajah lesuh. " heuummbb... di daerah komplek rumahku ada sih yang nyewa tempat tinggal, coba deh kita kesana" balas jessie dengan senyumnya yang selalu menempel diwajah itu. "eh seriusan jes, ayo deh kita kesana".
Sampai ditempat aku disambut dengan ibu kos. "bu ini ada kawan jessica mau tinggal disini, namanya rave" ucap Jessica pada ibu itu. Aku menjulurkan tangan tanda perkenalan "rave" ucapku "susi", panggil aja bu susi" dari perkenalan itu aku merasa bu susi orang yang baik. "udah dulu ya rave, aku mau balik, bye rave" ucap jessica ditambah senyumannya, aku pun membalas senyum dan berkata "bye juga jes". Dan aku resmi tinggal disini.
Pagi yang cerah Aku memulai mempersiapkan kebutuhan yang akan kubawa untuk tes masuk SMA. Setelah semua siap aku pun langsung berangkat dan pamit kepada bu susi. Sesampainya di sekolah itu aku langsung mengikuti tes yang pertama di lanjuti tes yang kedua. Tinggal satu tes lagi tapi aku bingung ruangannya dimana, tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan berkata "lagi bingung rave?" merasa kenal dengan suara itu aku langsung menoleh, ternyata benar jessica lah itu. "eh jessie, masuk sini juga. " serasa tak percaya "ia heheeh :D" ucapnya "ia ni aku sedang bingung, ruangan 3 dimana ya je? " sambungku. "ruangan 3 ya, itu didepan perpus" ucapnya sambil mununjuk ruangan yang kutanya.
Pengumuman pun keluar Dan hasil yang sangat memuaskan akulah lulusan terbaik.
3 bulan sudah aku bersekolah disini, serasa menyenangkan dan aku juga satu kelas dengan jessica, wanita yang diam-diam aku cintai. Saat jam pulang sekolah aku pun pulang bersama teman-teman, tiba-tiba dipintu gerbang aku melihat seorang cewek yang kucinta sedang dibully sama kakak kelas sontak aku tak terima, aku mencoba melwan kaka kelas itu demi membantu jessica. Aku yang masih kelas satu dan kalah jumlah lansung dikroyok, akhirnya aku pingsan tak sadarkan diri.