Terbangun dari pingsan dan dengan badan yang masih sakit aku mencoba untuk bangun. "rumah siapa ini, gede banget !" ucapku dalam hati. Tiba-tiba datang seorang wanita paruh baya yang sangat akrab denganku, siapa lain kalau bukan mamanya jessica. "rave udah sadar, makasih ya udah nolongin jessica !" ucapnya padaku seraya duduk disampingku. "ah gak apa kok tan, jessica mana tan ?, dia gak apa-apa kan tan ? " ucapku sangat khawatir. "Jessicanya gak apa-apa, kan kamu yang nolongin dia, nah itu dia jessica baru keluar dari kamarnya !" ucap tante sambil meliat jessica keluar dari kamarnya menghampiri kami. " kamu gak apa kan je ? ada yang luka ?" ucap ku pada jessica "hhehehe gak apa kok rave, kan ada kamu " jawabnya dengan senyum yang membuatku tak merasakan rasa sakit sesaat.
Sejak kejadian itu aku makin dekat dengan jessica, kami mulai selalu bersama, baik itu pergi sekolah, pulang sekolah, bahkan liburan keluarganya aku juga diajak. Tetapi walau pun kami sudah sangat dekat ada satu hal yang tak pernah kukatakan padanya, aku mengidap penyakit jantung yang dapat mencabut nyawaku setiap waktu. Karena hal inilah yang membuatku sampai sekarang belum mampu mengungkapkan isi hatiku padanya. Seiring berjalannya waktu aku memberanikan menyatakan cintaku padanya.
Sore yang cerah, aku ingin mengajak jessica kepantai, dan sore ini juga aku akan menyatakan cintaku pada jessica. Kenapa pantai ? karna jessica sangat suka pantai. "jes, ayok berangkat ntar keburu magrib!" teriakku dari luar rumahnya. Jessica pun keluar diikuti oleh mamanya "sore tante " ucapku pada mamanya jessica "sore juga rave, jagain jessica baik-baik ya !" balasnya padaku "siap tante, tenang aja heheeh" jawabku mantap. "ma jessie pergi ya" ucap jessica pada mamanya. "hati-hati ya nak" balas mama jessica.
"kita mau kemanasih ?" tanya jessica ditengah perjalanan. " kita akan kepantai anyer jes" jawabku padanya "eh seriusan ni rave?" ucap jessica dengan ekspresi tak percaya. " e jessica gak percaya ma aku, kapan aku pernah bohong padamu cantik" jawabku asal. "hahahaha" " wah malah ketawa, hahaah" aku juga ikutan terbawa suasana. Sesampainya di tempat jessica langsung berlari mendekati pesisir pantai, aku hanya tersenyum melihat tingkah dan membuatku semakin mencintainya. Aku mencoba mengejarnya tapi tiba-tiba hal yang tak diinginkan terjadi jantungku berdetak sangat kencang dan terasa sangat sakit. Seketika aku langsung jatuh,jessica melihat ku langsung panik dan menghampiriku "rave kamu kenapa ?" ucapnya saat itu. Aku mencoba bangun dan berpura-pura mengerjainya di sela-sela kesakitan yang kurasa "baaaaa ketahuan ni, perhatian banget sih jes, hahaha" ucapku mengagetkannya "ih rave jahat, aku tu kan ,,,, "ucap jessica sambil menarik hidungku tapi jessica tak menyambung kalimatnya. "hayyo kamu kenapa ?" ucapku sekenanya. Sonta wajah jessica berrubah jadi merah, pertanda dia sedang malu.