Part 1 [Becomes Wife Just 5 Minuts]

23K 1K 34
                                    

Eveline POV
Telingaku terasa kebas mendengar semua ini.
Bunyi piano yang meiringi langkah kakiku,
Bunyi jantungku yang tidak karuan,
Tepuk tangan yang membahana,
Desas desus para tamu,
Lalu keringatku yang menetes dengan sangat perlahan.
Bukan hanya telingaku yang kebas, wajahku juga terasa lengket dengan Make up yang dipoles cukup tebal ke wajah polosku,
Kepalaku juga terasa gatal karena ada wig yang terasa begitu berat dikepalaku,
Aku harus mengenakan wig agar terlihat berambut panjang karena rambutku yang sebenarnya sudah kupangkas pendek.
Aku memang sengaja memangkas pendek rambutku karena rasa kesalku terhadap pernikahan ini dan patah hati akan masa depanku yang indah.
Saat ini, aku sedang diantar ayah menuju mimbar dimana pendeta dan calon suamiku sedang menantiku.

Ya, hari ini aku akan menikah.
Menikah dengan seorang pria berumur 90 tahun yang sudah pernah menikah 18 kali dan kini aku menjadi istri ke 19-nya.
Aku tidak sudi memanggilnya suamiku!
Lebih tepatnya dia adalah seorang kakek mesum yang bau tanah!
Aku kesal jika mengingat kejadian seminggu yang lalu.

*****

Flashback
"Maafkan ayah nak, ayah benar-benar minta maaf. Mungkin ayah tidak pantas menjadi seorang ayah. Tapi ini satu-satunya jalan menyelamatkan kita semua. Perusahaan ayah telah bangkrut, Walaupun rumah, villa, dan seluruh deposit ayah diserahkan. Tidak akan mampu membayar utang ayah. Hanya kamu harapan ayah. Ayah harap kamu mau mengerti kondisi kita. Kamu adalah anak sematawayang ayah, sebenarnya ayah sangat tidak rela melakukan ini. Tapi ayah tidak punya pilihan lain."

"Tapi ayah, Eve baru 19 tahun. Eve bahkan tidak mengenal pria itu. Kalau boleh tau, berapa usia pria itu, siapa namanya, dimana dia bekerja, dan kapan dia melamar, kenapa dia bisa menyukai Eve? Apa kami harus pendekatan dulu agar saling mengenal? Bagaimana mungkin Eve menikah dengan seseorang yang tidak pernah Eve temui?"

"Eve...,"

Ayah terdiam cukup lama. Wajah nampak cemas.

"Ayah tau bahwa ini salah, tapi ayah tidak punya pilihan lain, setelah kamu mengetahui identitas pria itu, tolong jangan mengamuk, tolong dengarkan cerita ayah hingga selesai baru kamu protes. Ayah mohon, jangan membenci ayah, karena ayah juga terpaksa melakukan ini. 19 tahun ayah memberikan semua yang kamu inginkan, hari ini tolong kamu yang bisa mengerti ayah. Seumur hidupmu ayah tidak pernah meminta apapun, hanya 1 permintaan ini saja. Tenang saja, semua tidak akan seburuk yang kamu pikirkan, ayah yakin kamu akan memiliki kehidupan yang lebih baik bersamanya dibandingkan kamu ikut dengan ayah."

Ayah terlihat sangat sedih, melihatnya membuat hatiku terasa sakit. Aku menghela napas panjang dan membulatkan tekad untuk tabah mendengar cerita ayah.

"Oke, Eve akan mendengarkan cerita ayah hingga selesei"

"Eve, Ayah memiliki kerjasama dengan perusahaan Winner Group. Dalam 10 tahun ini, kerjasama ayah berjalan sangat lancar . Bahkan dari hasil kerjasama itu, ayah bisa membeli rumah ini, mobil mu, villa kita dan kita semua bisa pergi ke luar negeri setiap kali berlibur. Tentu saja pemilik Winner Group adalah orang yang baik dan sangat cerdas, dia juga tampan pada masanya. Dia memiliki beberapa anak, lalu..."

Tiba-tiba aku menghentikan cerita ayahku. Menurutku akan makan waktu lama jika ayah bercerita dari awal. Aku mulai curiga bahwa aku akan dijodohkan dengan anak dari pemilik Winner Group.
"Yah, To the point aja, bisa kan? Kok rasanya aku punya firasat buruk ya, perihal calon suamiku ini"

"Eve, ayah sudah bilang. Dengarkan cerita ayah hingga selesei baru kamu berkomentar. Tidak sopan untuk memotong lawan bicaramu seperti itu. Hmmm, sifat burukmu ini harus kamu hilangkan setelah kamu menikah. Mengerti?"

Chased by Five HuntersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang