Seperti lanjutan kisahnya, Raze dan Kalya saling menyukai satu sama lain. Mereka terlihat cocok. Hingga suatu hari ...
"Kalya," kata Raze pelan.
"Apa?" tanya Kalya.
"Bulan ini indah. Villa ini juga indah. Dan mereka berdua menjadi saksi," kata Raze. Yap, mereka sedang berempat di Villa penginapan dekat pegunungan. Di depan villa itu ada halaman yang cukup luas. Di sanalah Raze dan Kalya berada.
"Saksi? Saksi apa?" tanya Kalya semakin bingung dari ucapan Raze.
"I love you. I wan't me to be the one in your heart. I promise i will love you forever," kata Raze sembari memegang tangan Kalya dan menatap wajah cantiknya.
"I love you too," ucap Kalya dengan gerogi.Raze POV
Ah. Ini saat yang tepat. Aku bakal nembak dia dan dia bakal jadi princessku selamanya. Aku sayang dia lebih dari apapun. Dan mungkin nggak tergantikan.Kalya POV
Apa maksudnya Raze? Apa dia bercanda? Tapi mukanya orang serius. Oh God, tolong aku. Aku jawab i love you too karena aku nggak tau harus bilang apa. Semoga kali ini Raze serius.Kembali Ke Laptop
Tiba - tiba Febry datang membuyarkan lamunan keduanya.
"Cie yang baru aja jadian!!" kata Febry keras sekali.
"Cieeee!!!" kata orang - orang. Hah? Orang - orang? Bukannya Raze dan sahabat - sahabatnya saja yang ada di Villa ini?
"Lah kok kalian semua bisa di sini?" tanya Raze kebingungan.
"Kita semua ngebuntutin kalian dari tadi. Soalnya, kalian misterius gitu gerak geriknya," kata Centia, perwakilan mereka untuk bicara.
"Hih nyebelin!" ucap Kalya sembari memanyunkan wajahnya.
"Hey wajahmu jelek kalau begitu!" kata seseorang.
"Biarin!" kata Kalya semakin memanyunkan wajahnya. Semua teman - teman tidur berdesakkan malam itu. Hahaha.Di hari libur berikutnya, mereka dikejutkan dengan kematian papa dari Jeva. Yah, bagaimana lagi? Mereka semua harus pulang. Dan tidak langsung pulang, melainkan melayat dulu.
SKIP
@ Pemakaman
Suara isak tangis keluarga Jeva sangat terdengar. Mereka menangis karena kehilangan papa satu satunya. Jevapun juga sangat terpukul dengan kejadian itu.
"Sabar ya, Jev," kata Kalya sambil mengelus pundak Jeva.
"Iya, tapi itu papa gue, Kal. Dia satu satunya yang cari nafkah di keluarga gue. Loe taukan mama gue kena kanker stadium 2. Dan parahnya lagi cowok yang gue incer dari dulu malah direbut cewek item kampungan," kata Jeva.
"Maksud loe itu gue?" tanya Kalya. Kalya menanyakan seperti itu karena ia pernah dengar gossip bahwa Jeva ini suka sama Raze.
"IYA! Puas loe ngancurin hidup gue!" getak Jeva.
"Tapikan gue..." pembicaraan Kalya terpotong. Jeva sudah keburu menampar Kalya.
"Maafin gue, Va," kata Kalya.
"Nggak bakal! Udah deh mendingan loe pergi aja!!!" Jeva lalu menggeret tangan Kalya pergi.
"Eh lu apa apaan?!" getak Raze.
"Gue cemburu, Ze! TAU DONG!" getak Jeva yang kemudian berlalu pergi entah kemana.
"Kamu kenapa?" tanya Raze mengelus pipi Kalya.
"Nggak papa, kok, Ze!" kata Kalya lalu berdiri.
"Kita pulang aja yuk. Aku telfonin sopir aku ya," kata Raze.
"Enggak papa. Aku pulang sendiri aja. Lagian sopirku udah jemput. Bye, Ze," kata Kalya lalu pergi bersama supirnya.Kalya menangis selama perjalanan pulang. Dia menangis karena dia mencintai Raze, tapi banyak orang tidak setuju dengan hubungannya.
Kalya POV
Oh, GOD! Beri aku jawaban dan kekuatan. AKU SAYANG DIA. Tapi semua nggak ada yang setuju.
Tiba - tiba pak sopir menyeletuk.
"Lah, den. Kenapa nangis?" tanya pak sopir yang melihat Kalya menangis dari tadi.Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello
RandomSeorang laki laki, sebut saja namanya Raze. Dia anak yang tampan dan termasuk freshman di sekolahnya. Ia orang humoris. Kisah cintanya bermula saat ia bertemu dengan Rean, perempuan cantik seperti bidadari. Rean mempunyai banyak penggemar di sekolah...