Chapter 4

31 1 1
                                    

Ceritanya gaje dan jelek banget, suer!

Hukuman Miss Wissha membuat Kalya dan Raze semakin mesra. Hubungan cinta mereka erat. Bahkan, Kalya melakukan first kissnya. Hanya demi Raze.

Saat mereka sedang asik berdua. Datanglah setan genderuwo putih. Namanya Adrian Susanto. Dia mantan Kalya yang paling menyebalkan menurut Kalya.

Adrian melirik Kalya dengan tatapan tajam. Raze yang menyadirinya pun menatap Adrian juga.

"Apa lu!" Raze tak kalah keras. Ia memarahi Adrian "Why you so serious looking to my girlfriend?" Adrian menjawab, "He not good for you, Kalya!" Adrian pun berlalu pergi.

Kalya takut. Adrian kasar sekali kalau sedang marah. Badannya juga besar. Raze memeluk Kalya. Mereka harus berhenti melakukan semua ini, Miss Wissha memanggil mereka.

Di kelas, mereka juga masih dimarahi Miss Wissha. 'Apaan sih ni grandma Wissha. Lama amat khotbahnya!' batin Raze.

Selesai kelas hari ini, Raze dan Kalya pulang bersama. Mereka akan menghabiskan waktu mereka di taman.

-- Kalya P.O.V.--
So sweet banget kencan aku hari ini. Damn, aku belum percaya kalo aku perempuan pertama yang dipacari Raze.

"Raz. Aku punya pertanyaan buat kamu," Raze hanya diam dan mengangguk. Kalya meletakkan kepala di leher Raze.
"Suatu saat, kalau ada cewek yang cantik banget kaya bidadari. Kamu lebih milih aku atau cewek itu?" tanya Kalya. Ia melihat mata Raze dalam.

"Tergantung. Dia mau sama aku gak," jawab Raze. Dia tersenyum simpul. "Kalo dia mau?" Aku semakin memperdalam matanya ke mata Raze. "Ya aku maulah. Apalagi kamu bilang bidadari," kata Raze tertawa kecil.

"OH JADI KAMU MAU NINGGALIN AKU?!" Aku teriak. Raze tertawa keras. "Aku bercanda, babe" aku sangat senang Raze bilang itu.
"Babe, aku mau pipis dulu ya. Jangan kemana mana, love you!"aku ninggalin Raze sendirian. Aku pergi mencari wc umum.

--Raze P.O.V.--
Kalya imut banget. Apalagi waktu nanyain tadi. Wajahnya juga merah. Wkwkwk.

Aku liat cowok misterius pake jaket item. Gerak geriknya misterius banget. Aku diem aja daripada mancing keributan.

Aku diam. Menunggu Kalya keluar dari toilet. Ini tempat baru buat Kalya. Dia belum pernah ke sini. Mungkin dia masih nyari toiletnya dimana.

--15 minute later--
Udah setengah jam Kalya ngilang. Dia dimana sih? Dia nggak mandikan? Lama banget. Aku nyusul ke toilet ahkirnya.

Di toilet, hasilnya nihil. Di toilet gak ada siapapun. Aku langsung bingung dan khawatir. Aku coba hubungin hp dia, tapi gak diangkat.

Aku nyari ke semua tempat di taman ini. Taman ini luas.

Tiba - tiba waktu aku tanya ke orang - orang sekitar, ada telfon masuk. Nomernya asing.
"Halo?" tanyaku. Ada suara teriakan perempuan di seberang sana.
"Gak usah kebanyakan bacot! Gua ke sini minta tebusan cinta, gue mau dia balik ke gua!" suara cowok itu keras banget, bahkan bisa bikin telinga pecah.
"Siapa nih?! Loe jangan macem macem sama Kalya!!!" Aku mbentak dia.
"Gua mantannya Kalya! Gua sama Kalya akan di sini selamanya!" bentak cowok itu. Sambungan telfon ditutup. Sial!

Gua coba menelusuri mantan - mantan Kalya. Dia punya 3 mantan, Je, Adrian dan Semmy. Fuck! Gua tau pelakunya! Pasti Adrian.

Gua telfon si brengsek itu. Untung gua punya nomer hpnya. Dia ngangkat.
"Oy lu sembunyiin Kalya dimana?!" Aku mbentak dia.
"Bukan urusan lu!" Adrian menutup sambungan telfon. Shit! Kenapa dia gitu!

--Author P.O.V.--
Keesokannya, Kalya tidak masuk. Jangan - jangan dia benar diculik Adrian. Raze hampir menangis.

Raze menghampiri Agre, teman sekelas Adrian. Dia tanya apa bener Adrian nyulik Kalya? Dia cuma monyongin mulut sama menggelengkan kepala.

Raze frustasi nyari Kalya. Sampai waktu pulang sekolah, dia ditanyai mamanya Kalya, tante Puri. "Kamu liat Kalya? Setau tante kemarin dia terahkir sama kamu."

Raze malah meneteskan air matanya. "Aku gak tau, tan. Dari kemarin waktu di taman, dia aku cariin ilang. Waktu dia ijin ke toilet, dia nggak balik. Sampe sekarang dia nggak balik. Tapi kayaknya Adrian yang nyulik."

"Kok bisa Adrian?!" tante Puri kaget bukan main. "Dia mantannya Kalya, dia benci sama aku dan nggak suka liat aku sama Kalya pacaran," kata Raze.

"Terus sekarang Adrian dimana?" tante Puri bertanya ke Raze. "Gak tau, tan. Maafin aku nggak bisa jagain Kalya," Raze meminta maaf ke tante Puri.

"Ini bukan salahmu. Mungkin emang Kalya yang gak bisa jaga diri," kata tante Puri. Tante Puri memeluk Raze layaknya anak sendiri. Mereka jadi pusat perhatian. Ahkirnya Raze izin pulang karena dia ada les.

--Kalya P.O.V.--
Tuhan, please aku gak mau jadi jalang. Berikan penyelamat, Tuhan.

Aku sekarang di pub, jadi jalang buat para om - om atau pemuda yang pingin ena ena.

Adrian yang jual aku ke sini. Dia juga yang merebut keprawananku. Sial memang nasibku. Aku ngerasa diriku kotor. Padahal bentar lagi aku akan ujian kelulusan, aku kelas 9.

Uang hari ini cukup banyak. Aku bisa minum sampe puas. Adrian tadi ngasih uang ke aku. Aku ingin mabuk, benar - benar ingin.

"Kak, red beer 5!" Kataku. Aku ingin meluapkan emosiku sekarang. Perempuan itu membawakan aku pesananku. Aku belum terlalu mabuk. Jadi, aku memutuskan membeli 10 beer lagi. Bartender itu agak heran, tapi biarkan. Aku tak menghiraukannya.

Sampai ahkirnya aku habis 19 botol beer. Aku mabuk. Kepalaku pusing sekali. Aku pun duduk di sofa yang disediakan di sana.

--Raze P.O.V.--
Aku frustasi, aku frustasi, aku frustasi! Saat ini sore, aku tau. Tapi, aku ingin mabuk! Untung temanku ada saran. Nama tempat itu Disney Horror. Mungkin namanya hanya sebagai penyamaran. Toh, tempat ini tersembunyi dan harus masuk gang kecil. Aku yang naik ojek ahkirnya berhenti di depan gang. Karena aku ga mau kalau dia tau aku mau kemana.

Di tempat itu aku pemandanganku langsung tertuju pada bar.

Saat aku ingin meneguk beer yang aku pesan, aku melihat seorang perempuan tetapi wajahnya ditutupi oleh rambutnya. Dia terlihat sexy.

Setelah meneguk beer, aku mengajaknya berkenalan.
"Hai, loe siapa?" kataku, aku memang belum mabuk, karena baru satu tegukan.

"Gue Kalya!!" dia melihatkan wajahnya kepadaku. Aku terkejut melihat wajahnya. Dia Kalya! Aku langsung membawanya keluar tempat itu.

"Hei, elo mau main sama gue?! Bayar dulu!" kata Kalya. "Kal, sadar. Gue Raze. Loe gak bakal ke tempat itu lagi!" Aku mencium keningnya. Walaupun dari keningnya, mulutnya berbau alcohol.

"Elo Raze? Nggak mungkin! Dia nggak mungkin mau jadiin gue pacarnya kalo tau gue begini!!" nada Kalya meninggi, mungkin karena dia sedang mabuk. Aku mencegat taksi dan membawanya ke hotel.

Kita bukan untuk ena ena, melainkan aku kesana untuk menjaga Kalya sepenuhnya. Aku bisa bilang ke ortu kalo aku ada belajar kelompok jadi nggak bisa pulang. Toh, ortu juga ga peduli. Dia terlalu sibuk sama kerjaannya.

--Author P.O.V.--
@ hotel

Sampai di hotel Raze membopongnya lagi. Resepsionis hotel tersebut bilang kalau kamar hanya tersisa satu. Ya sudah, ahkirnya Raze membayar kamar tersebut.

Raze terlahir di keluarga yang kaya raya. Papanya pemilik perusahaan terkenal sedangkan mamanya pemilik restaurant termahal, kelasnya juga tinggi.

Raze membopong Kalya sampai kamarnya. Raze menenangkan Kalya. Dia masih mabuk.

Kini Kalya terbangun. Ya, sejak tadi Kalya tertidur pulas. Raze mengecup kening Kalya.
"Gue dimana?" tanya Kalya. Raze menjawabnya lembut "Tadi aku nemuin kamu di bar. Kamu mabuk berat. Aku tenangin kamu di sini. Tenang, kita nggak ngapa ngapain."

"Raz. Kamu tau sebenernya apa yang terjadi?" tanya Kalya. "Kayaknya tau. Kamu jadi pelacurkan?" tanya Raze.

"Iya. Maafin aku. Itu karena Fucking Adrian. Dia jual aku ke sini. Ahkirnya karena frustasi aku tadi mabuk berat, maafin aku. Mungkin kamu bisa cari cewe lain yang lebih pantas buat kamu. Kamu ganteng, pinter. Aku sebaliknya," kata Kalya. Air matanya bercucuran.

Sudah saya bilang, jelek.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang