perkenalan

2.5K 144 9
                                    

Aku yuki...
ini adalah ceritaku, tidak ada yg special dari kehidupanku. lalu mengapa aku menulis tentang hidupku? Karena aku hanya ingin mengungkapkan isi hatiku yg sebenarnya pada kalian.isi hati yg sejak dulu hanya aku dan hatiku yg tau itu

Cerita ini bermula saat kedatangan Al, cowok tampan yg menjadi idola baru sekolah.baru 1 minggu dia menjadi murid baru di sekolah ini, dia memang tampan bak pangeran. prestasi yg dia miliki pun sangatlah baik terbukti dia mampu masuk ke kelas A khusus murid murid yg memiliki IQ di atas rata rata. AL tak sama sepertiku.kalian tau, aku masuk ke kelas E kelas terbawah yg menjadi kelas pembuangan untuk murid murid yg tak berkemampuan sepertiku.

23 april 2010

Hari ini Al berulang tahun ke  sweet seventeen. rencananya aku akan memberikan sekotak brownis wortel kesukaan dia,  buatan khusus dari tangan aku sendiri yang kata kak nina pandai memasak.

semoga dia suka.. :)
Batinku berteriak bahagia...

Dengan langkah gontai aku memasuki gerbang sekolah dan tak lupa senyum yg terus menghiasi wajahku.

menurut buku yg aku baca,
lelaki akan suka pada seorang cewek yg jago buat makanan kesukaanya. dan saat ini akan ku buktikan kebenarannya.

Kini saatnya, aku menarik nafas pelan agar rasa gugup yg ada di diriku menjadi tenang.
its show time yuki!!!dengan langkah mantap aku memasuki kelas Al.

terlihat dia di kerumuni oleh beberapa perempuan yg mengidolakannya.
kalian tau? Dia bukanlah artis ataupun penyanyi, tapi dia adalah idola sekolah. 
Aku berjalan gugup ke arahnya semua yg tadi tengah mengerumuni  kini beralih menatapku

"yuki? Ngapain loe ke kelas A?"

tanya rani yg merupakan salah satu dari kerumunan orang ini yg aku kenal.
dengan gugup aku melirik ke arah Al yg sedari tadi menatapku aneh

"umm aku, aku mau..."

Baru saja aku ingin memberikan kotak bekal itu ke Al. tapi Al sudah lebih dulu berjalan keluar melewatiku

"yuki?"

Panggil rani lagi

"Aku salah kelas, maaf menggangu"

ucapku seraya tersenyum kikuk lalu melangkah cepat pergi dari sana.

Saat tiba di ombang pintu, aku berpapasan dengan Al, tatapan nya tajam mengarah ke arahku.

"Lain kali, jangan mempermalukan diri loe ke kelas A lagi"
ucapnya terdengar halus tapi menusuk di hati.sebuah ssenyum miris aku tunjukkan. Begitu berbedakah kami?  sungguh menyakitkan..

rahasia hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang