Al, kapan peka?

452 70 12
                                    

Hi gengs, aku cuma pengen menjawab pertanyaan kalian semua. Kok cast verel bukan  verel bramasta sih?
Nah, jawaban aku simple. Karena aku ngak suka dia. Aku ngak mau munafik perpura pura suka dan jadikan apa yang aku ngak suka sebagai cast tokoh cerita aku. Kenapa aku ngak suka dia??? Aku ilfeel pake banget sama dia. Ngak bermaksud provokasi, tapi verel itu menurut aku terlalu mencari popularitas dengan cara yang ngak lazim. Dia itu terlalu banyak cari sensasi dengan cara settingan. But, Im really hate it!! Aku ngak suka artis bermodal sensasi.
Sesimple itu kok!! so, buat verreladdicted mianhe, im sorry for you all. Ngak papa kalau kalian benci aku.tapi begitulah aku, apa yang aku ngak suka sangat berpengaruh dengan apa yang aku tulis. Aku ngak bisa buat cast verel di sini menjadi orang yang baik tapi nyatanya aku ngak suka dia. I really sorry guys 🙇

Yuki termenung.di meja belajarnya ia mengetuk ngetukkan pulpennya di atas sebuah buku diary. Cahaya minim lampu belajarnya membuat yuki terlihat seperti manusia yang tengah berputus asa.

"lagi ngapai dek..?"
Yuki tergelonjak kaget. Bahkan kehadiran max sang kakak baru ia sadari.

Max meletakkan segelas susu coklat hangat di meja belajar yuki sebelum akhirnya tersenyum lembut ketika tak sengaja membaca tulisan di diary milik yuki.

Di diary itu tertulis,
"Al jahat!!"
"Al kapan peka?"
"Al kenapa ngak suka yuki?"
"Al, yuki kok bodoh?ngak seperti Al yang pintar..."

Max mengusap puncak kepala yuki penuh sayang. Yuki sendiri masih diam tak berkutik, seakan kehadiran max tak membuat lamunanya tersudahi.

"kenapa? Ada masalah..?"
Yuki menghembuskan nafas lelah, terlalu beratkah perasaannya pada Al?

"yuki bodoh yah kak? Mama dokter, papa pengacara. Kak max juara olimpiade sekolah, kak nina desaigner mudah berbakat, sedangkan kak viNO tentara. Yuki?? Yuki cuma orang bodoh yang ngak tau pengen jadi apa..."

"kenapa bilang begitu?"

"yuki anak adopsi yah kak..?"

"hus!! Kamu kalau ngomong suka ngawur deh.."

"trus kenapa yuki beda? Kakak pengen jadi arsitek kan? Sedangkan yuki ngak pernah punya tujuan. selama sekolah, yang yuki perjuangin cuma Al.."

"cita cita yuki cuma pengen jadi ibu dari anak anak Al kelak, ngaco yah?"

"kamu cinta Al darimana nya sih? Karena Al tampan? Karena Al pintar? Atau karena Al populer?"

Yuki menggeleng, pertanyaan max semua nya tak benar.

"cinta itu bukan tentang siapa dia kak. Yuki mencintai Al tanpa alasan, karena yang yuki tau, cinta karena pandangan itu bukan rasa cinta, tapi  rasa kagum..."

"itu quotes dari siapa? Nyomot di om google yah?"

"enak ajah!! Ini murni dari pemikiran yuki, tau!! "

Max tertawa kecil, yuki sendiri memandang max dengan wajah cemberut.

"kak.."

"hmm..?"

" yuki ngak suka veRel.."

"loh, dia kan ganteng. Masa ngak tertarik sih?"

"kak max!!!"

Max terkekeh, di elusnya kepala yuki penuh sayang. Ternyata, adiknya ini masih terlalu polos untuk merancang masa depan.

"yuki tau ngak?"

"tau apa?"
Yuki menatap max dari arah samping. Akankah ia dapat satu wejangan?  Atau malh motivasi cinta...?

"kakak juga pernah di posisi yuki. Cuma bercita cita jadi orang sukses, memiliki istri idaman, dan keluarga yang harmonis.."

"kakak ngak pernah tau keahlian kakak apa. Sampai kakak sadar, kalau kakak ngak akan pernah bisa sukses tanpa mengasah bakat apa yang kakak miliki..."

"sampai suatu ketika, penaikan kelas tiga. Kakak ketemu anggika, pacar kakak yang suka ngegambar. Awalnya kakak hanya gambarin dia denah sekolah kita. Tapi lambat laun, tanpa kakak sadari, kakak jadi kesringan ngegambar..."

"dan, dari sanalah kakak berinisiatif ikut les ngegambar, biar jadi arsitek sukses, dan buat rumah impian untuk keluarga kakak kelak..."

Max tersenyum lirih, yuki Mengerti.

"sampai akhirnya kak anggika pergi untuk selama lamanya. Kak max tetap bertahan dengan impian kakak?"

Max mengangguk. Yuki memeluk tubuh max erat dari samping. Inikah yang dinamakan cinta sejati?  Kalau begitu, kapan yuki bisa dapatkan cinta tulus seperti cinta max pada anggika?
Kapan...?

"kakak sudah berjanji pada diri kakak dan anggika. Siapun dia dimasa depan yang jadi pendamping hidup kakak, kakak akan selalu buat ia bahagia dengan kesuksesan kakak kelak..."

Yuki tersenyum miris...
Andai...
Andai Al seperti kak max....

"yuki janji akan secepatnya beritahu kak max apa cita cita yuki..."

"janji juga, kamu akan sahabatan sama verel.."

"ngak ah!!!!! Dia sok ganteng. Yuki benci orang ganteng..."

"emang Al ngak ganteng??"

"yang yuki benci kan orang ganteng, Al mah ganteng pake banget, kayak kak max..."

" al dan kak max, gantengan siapa? "

"Baby Al yuki lah..."

"bagus!!! Berarti mata kamu masih baik!!!"

Yuki dan max terkekeh.
Yuki sangat beruntung, max adalah kakak terbaik yang menjadi tempat sndarannya kapanpun.

Sebenarnya nina juga, hanya saja nina lebih sering menghabiskan waktu nya untuk tour atau catwalk di paris.

Ayah dan bunda? 
Yuki hanya melihat nya dikala sarapan pagi, dan makan malam itu tiba. Selebihnya hanya ia dan max yang terkadangpun max masih sering pergi les menggambar.  Berbeda dengan dirinya yang tak tau ingin cari kegiatan apa.

rahasia hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang