Denisha Pov
Bel istirahat berbunyi, akhirnya gue terbebas dari sunyinya kelas, ajegile kelas gue kalo merhatiin guru ngajar itu serius banget buset, beda 180derajat ama kelas gue yang dulu, guru menerangkan, murid ngebacot.
"Naya, kantin bareng nyok." Ajak gue pada Naya.
"Tapi di kantin kita misah kan?"
"Iya, soalnya kan aku udah di tungguin tuh ama temen-temen ku."
"Ohh.. oke deh ayok kantin." Ucap Naya kami berdua pun segera pergi menuju kantin.
Saat hampir tiba di kantin, gue melihat Azka berjalan mendahului gue dan Naya.
Gue memperlebar langkah hingga kini berada di belakangnya, tapi sedikit gue kasi jarak lah ya biar dia gak curiga.
'AZKA!' seru seorang gadis.
Lalu muncul lah seorang gadis dengan rambut berwarna merah serta berkulit putih. Rambut merah? Wahh.... biasa aja :v
"Den ayo masuk, ngapain berhenti di sini elah." Ucap Naya lumayan keras, buktinya ia sukses membuat Azka dan gadis berambut merah itu menoleh kearah kami.
Gue cuma senyum-senyum ganjen kearah mereka lalu menarik Naya masuk ke dalam kantin.
Kami pun berpisah, gue lihat di bagian kanan pojok kantin ke tujuh anak buah udah duduk menunggu pesanan, gue melangkah ke arah mereka lalu duduk di samping Lean.
"Ee.. tadi gue liat Azka." Ucap gue sedikit senang.
"Terus? Kita harus bilang 'W.O.W' sambil guling-gulingan kek pocong abg minta di gampar." Sahut Alesha
"penonton setia Stand up comedy, ngepens bener dah lu ama Musdalifah ye, untung bokap lo baik, kalo kagak channel di tv rumah lo gabakal ada siaran indo." Ucap Hana.
"Btw dia ganteng juga ya." Ucap gue sambil senyum-senyum gaje.
Tiba-tiba saja Hana tersedak saat mendengar ucapan gue,mampus.
"Tunggu ucapan lo itu ambigu Den, yang lo maksud ganteng itu Azka ato Musdalifah?"
"IPUL!!"
"Ipul, ganteng? Ganteng dari 1000 manusia jaman batu." Celetuk Alesha.
"Yang ganteng itu Raditya Dika meski pendek, botak mirip anggota militer kurcaci, imut-imut kaya marmut kejepit gitu, dia tetap keren." Sambung Hana.
"Udah Den sabar, dari pada ketularan gila."
Oke gue akui mereka memang aneh, jadi mohon maklumi, bahkan Kepala Sekolah aja udah masang papan peringatan di depan pagar sekolah sebesar 12x10 meter bertuliskan
"Bagi anda yang melihat keberadaan Hana, Alesha, dan El dalam radius 30 meter, maka di wajibkan untuk segera mencari lapangan luas untuk berlindung."
#penulis#ngawur#woyowoyo:3-*-*-*-
Sebelum pulang sekolah, gue menyempatkan diri buat ke perpus, hendak meminjam buku, biasa lah anak rajin.
Setelah menemukan buku matematika yang gue cari, gue langsung ngacir bawa bukunya ke meja yang udah disediakan oleh sekolah bagi siswa yang ingin belajar di perpustakaan, dan ya matematika adalah pelajaran kesukaan gue, gue pernah berharap bisa menjadi seorang matematikawan karena gue sangat cinta sama pelajaran yang satu ini.
Setengah jam berlalu, gue pun mengakhiri kegiatan mencatat ini, setelah mengembalikan buku ketempat semula, gue segera pergi keluar dari perpustakaan dan tak lupa memberi salam kepada ibu penjaga perpus.
KAMU SEDANG MEMBACA
(FS) 2 Chess Girl
Fanfiction[ Completed ] Denisha Maleeka. Gadis yang terlalu polos dalam hal percintaan. Tidak terlalu peka terhadap orang sekitar, mana orang yang tulus dan mana yang mengkhianati.