dan dari hari itu aku dan boys selalu rutin mengunjungi Niall. tak peduli itu hujan, atau terik menyerang, aku akan terus mengunjungi Niall :)
-besok hari-
aku sudah berada dirumah sakit dan sedang menyuapi bubur pada Niall. dan tiba-tiba Niall berbicara.
"Katheya... sebenarnya aku..... masih menyukaimu...". aku terhentak seketika. seketika aku ingin menangis.
"I'm sorry Niall... but.... Harry sudah menjadi...." aku memutuskan kata-kataku. tak tau mengapa. aku hanya tidak tega melihat muka Niall yang sedang lemah seperti itu lalu aku berbicara itu.
dan, sepertinya Niall sudah memahaminya. diapun agak sedikit menunduk. "oh... that's alright. semoga harimu more happier denganya :) " kata Niall dengan senyuman khasnya. aku hanya diam. mataku berkaca-kaca dan tersenyum. "kau tau kalau aku sangat menyayangimu Niall.." aku mengecup kening dingin nya Niall. matanya pun perlahan mengeluarkan air mata. "ow... dont crying Niall. jika kau menangis, aku juga akan menangis... tersenyumlah Niall.." aku mengusap air matanya dan aku tertawa sambil mengeluarkan air mataku. akupun bearhug denganya.
-15 minuets later-
sekarang pukul 5 sore, jam besuk sudah habis. dan saat-saat ku dengan Niall akan berakhir sekarang. besok Niall akan melakukan operasi liver. Harry pun menjemputku ke kamar. tapi sebelum aku keluar kamar, aku menaruh surat disamping bantal Niall. dan akupun kembali kerumah.
-Niall's POV-
harapanku sudah pupus.. she's taken by my own best friend. aku berusaha menahan air mataku, tetapi gagal. tetapi Katheya selalu berhasil membuat hatiku kembali tenang. dia mengecup keningku dan bearhug. meskipun ia tak bisa menjadi milikku, dia selalu berkata kalau dia menyayangiku.
well, tetapi ini terakhir kalinya aku bertemu Katheya. besok pagi jam 9 aku akan operasi. hanya Tuhan yang menentukan kalau aku masih disempatkan ada di dunia apa tidak.
sebelumnya, Katheya berkata padaku kalau dia menaruh sesuatu di samping bantalku. akupun menariknya dan itu adalah surat. akupun mulai membacanya.
"Dear Nialler,
besok adalah hari paling sulit untukmu. kuharap kau tidak apa-apa, dan semuanya akan berjalan lancar. aku selalu berdoa kepadaNya agar kau tetap dilindungi olehNya. aku sedikit khawatir denganmu. aku tak mau kehilanganmu. meskipun aku tidak bersamamu, tetapi aku selalu menyayangimu setiap saat, dan sayang itu tak akan berhenti begitu saja. aku tetap menyayangimu meskipun kau sudah tidak diizinkan lagi berada didunia. I love you.. with all of my heart.
Love, Katheya."
yaTuhan.... aku benar-benar tak bisa menahan semua ini. Katheya is my princess all day, until the world's ends. she's still be my little princess :') "
-malam- -Katheya's POV-
Liam, Louis, dan Zayn sudah pulang duluan kerumah. dan Harry sekarang mengajak ku ke mall. sekalian dinner nanti.
-di restaurant-
"aku pesan Crab Cakes dan Crispy Artichoke Hearts ya dan Lemon Tea 2. terimakasih" ucap Harry pada waiter. aku hanya diam, dan memainkan iPhone ku. sepertinya aku sedang bad mood, sad mood, atau aku bisa bilang mood aku sedang campur.
"what happen babe? kok mukanya seperti itu?" tanya Harry, sembari mengangkat daguku. "its all good." jawabku. Harry tak menjawabna. sepertinya ia tau apa yang sedang aku rasakan.
saat sedang menunggu pesanan datang, seorang fan datang menghampiriku dan Harry.
"are you Harry Styles? can I take a picture with you?!!" seru fan tersebut. Harry agak sedikit ragu. lalu ia menoleh padaku. lalu aku mengangguk. "um, but with my girlfriend?" tanya Harry pada fan tersebut. aku kaget. lalu aku menatap mereka berdua. "well sure!" seru fan tersebut dengan gembira. Harry pun menarik tanganku dan kamipun foto bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Endings....
FanfictionSeorang gadis bernama Rachel-Katheya yang sedang bingung untuk memilih Harry atau Niall. suatu hari, Niall di diagnosa mempunyai penyakit Liver kronis yang bisa merenggut nyawanya. saat Niall selesai dioperasi, Doker keluar dengan wajah lemas. apa y...