Kalung Cristalight

48 5 0
                                    

"Ka..kalung ini..kenapa bisa ada disini? Bukan kah hanya mimpi?

"Philey apa kau sudah bangun?" Adrey membuka pintu kamar Philey.
"Adrey? Iya aku sudah bangun. Ada apa?"

"Kak aku mau bicara hal yg penting. Boleh gak?" ujar Adrey.
"Baiklah!" ujar Philey.

"Kak semalam aku mimpi aneh. Aku bertemu Raja Deimos. Padahal kan dia hanya mitos. Dan yg paling aneh dia memberi ku Kalung ini!" Adrey menunjukan Kalung nya.

"Kakak juga sama Adrey. Lihat ini" Philey menunjukan kalung nya.
"Apa kita harus memberi tahu ke ibu kak?" ujar Adrey.

"Kita akan memberi tahu ibu pada saat yg pas." ujar Philey.

"Baiklah.. Kak ayo cepat nanti telat lagi. Aku gk mau ya berhadapan dengan Pintu apalah itu.." ujar Adrey menggoda kakaknya..
"Oh ia.. Kamu sih.." Philey segera Merampas handuk yg tak bersalah itu.

"Ayo berangkat!" ujar Adrey
"Hati hati sayang!" ujar Ave. Ibu dari Philey dan Adrey.

"Oh..Mengapa secepat ini waktu berlalu.. Aku tidak ingin mereka terluka dengan perang yg akan mereka hadapi..
Aku tahu kalian sudah mendapatkan kalung Cristalight itu. Itu artinya kalian akan menghadapi hal yg berbahaya.
Ibu tidak ingin hal itu terjadi. Tapi itu adalah takdir yg tidak bisa dihindari..

Dan besok kalian akan meninggalkan ibu disini dan tidak akan pernah bertemu lagi. Ibu tidak bisa.

"Philey ada hal penting yg harus aku bicarakan" ujar Velix.
"Baiklah velix" ujar Philey.

"Adrey ada hal yg ingin aku bicarakan." ujar Stuart
"Baiklah nanti di kantin kita akan bertemu dengan kakak ku juga."ujar Adrey.

Bel makan siang berbunyi.

"Ayo kita bicarakan hal penting itu velix!" ujar Philey.
Di perjalanan ke kantin philey menabrak seseorang.
"Brukk..!!"

"Maaf aku tidak sengaja" Philey kaget melihat orang yg di tabrak nya adalah perempuan yg ia tabrak juga di taman.

"Ia tidak apa apa" ujar perempuan itu.
Tidak sengaja Philey melihat kalung yg sama di leher perempuan itu.
"Tunggu!!" Philey menarik lengan perempuan itu.

"Ada apa?" perempuan itu menatap Philey.
"Kalung itu.." ujar philey
"Ada apa? Kalung ini entah mengapa berada di leher ku. Percaya atau tidak Raja Deimos yg memberikan nya."ujar perempuan itu.
"Sudah lepaskan. Sampai jumpa!" ujar perempuan itu.

"Philey sebenarnya kalung itu juga yg ingin aku bicarakan. Lihat aku juga mendapat kalung ini dari raja Deimos " ujar Velix.
"Ia velix aku juga mendapatkan nya" ujar philey menunjukan kalung itu.

Tak lama Adrey pun datang bersama Stuart.

"Kak Philey.. Aku ingin membicarakan sesuatu." ujar Adrey berlari ke arah Philey.

"Ada apa adrey? Stuart?" Philey melihat kalung di leher Stuart.

"Stuart kalung mu?" ujar Philey.
"Ya ini yg ingin aku bicarakan. Aku mendapatkan nya dari raja Deimos" ujar Stuart.

"Ya kami juga dapat!" ujar velix. Semua menunjukan kalung nya.

"Sepertinya kita akan berperang?" ujar Adrey.
"Ia. Karena raja deimos mengatakan 8 anak ramalan akan berperang mendamaikan dunia." ujar Stuart

"Tapi kita masih berlima, tinggal 3 lagi" ujar Philey.
"Hah? 5? Bukan nya baru kita ber empat?" ujar Adrey.

"Ada satu perempuan yg memakai kalung juga. Aku bertemu dengan nya di perjalanan ke kantin" ujar Philey.

"Dimana ia sekarang?" ujar Adrey.
"Aku juga tidak tahu. Tadi dia langsung pergi" ujar Velix.

Kringg..kringg..kring..

Bel masuk telah berbunyi. Ke empat sahabat itu kembali ke kelas masing masing

Atlantis kingdom VS Cristalight KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang