BAGIAN I
"Hanya karena kau baik, bukan berarti mereka jadi jahat"
___Mungkin, waktu yang menunjukan pukul 4 sore itu merupakan waktu para pekerja kantoran yang tinggal atau hanya bekerja di kota Bingtown untuk berkemas pulang, berbondong-bondong memenuhi tempat transpotasi umum, menunggu dalam kereta bawah tanah, setelah itu menghembuskan nafas lega setelah sampai di rumah mereka masing-masing.
___Hanya saja, pada pukul 4:13 pm di sebuah kantor percetakan yang sudah lama jarang dipakai itu sedang terjadi sebuah percakapan yang cukup sengit antar 'Ayah' dalam dua 'Keluarga' besar yang menetap di salah satu kota tempat dua 'keluarga' itu mencari nafkah.
___Pria setengah abad yang berkemeja putih polos dengan hanya sebuah dasi biru muda itu di kedua bibir cokelat susunya itu membuat sebuah garis melengkung yang bukan senyuman atau bukan sebuah bentuk kecewa. Sebuah garis bibir melengkung yang hanya pria itu sendiri yang tahu maknanya saat mengucapkan, "Tak berfikir ke depan seperti biasa huh, Tuan Maximillan Carlos Frozx yang ke-21?" orang yang diajak bicara pria setengah abad itu bergerak mengetuk rokok putihnya yang terjatuh ke sebuah besi hitam yang sedari tadi diam tak bergerak itupun menjawab ucapanya dengan. "Kau juga, emosional seperti biasa huh, Tuan Beddingtown Pedro Johannes Trazew yang ke-19?" tersenyum bibirnya yang seindah senyuman seorang bapak yang bijaksana serasi dengan kemeja abu-abu dengan dasi merah yang seperti banyak dipakai oleh orang-orang yang tahu apa itu etika berpakaian.
___Seperti sebuah irama lagu, kedua pria itu membuang putung rokok mereka dan dari kantong meja, mereka mengeluarkan sebuah...
CKLEK!
CKLEK!
CKLEK!
___Gerakan reflek yang terlatih dari anak-anak mereka yang secara patuh dan reflek untuk melindungi Ayah-nya tersebut bergerak mengacungkan besi hitam yang berisi peluru pada pihak lain. anak-anak yang memakai setelan hitam itu tertata rapi berdiri mengelilingi Ayahnya dari kecaman pihak lain sambil menudingkan besi berpeluru itu kearah kepala ayah pihak lain masing-masing. Apalagi saat kedua ayah tersebut mendekatkan koper mini berwarna abu-abu berukuran laptop 12 inchi ke pihak masing-masing.
___Dan dengan santai mereka berdua berjalan berlawanan arah menuju ke meja cokelat tua yang terlihat usang sebagai tempat menaruh koper abu-abu yang ternyata sebuah laptop yang di layarnya memperlihatkan sebuah data yang bergerak tanpa henti menunjukan sebuah grafik.
___Pria setengah abad itu reflek menaikan alis kirinya sekilas sebelum menutup koper abu-abu itu dan berbicara pada salah satu anaknya, "Complete red roses," dengan tenang dia ucapkan kalimat itu setelah itu anak yang diibisiki ayah itu berjalan mendekat ke pihak lain.
"Reject,"
___Dan tawa yang membahana memenuhi ruangan tersebut. "Kenapa aku harus berbohong? Itu yang mereka titipkan padaku saat di pelabuhan South Nerin." Dia mengangkat sebatang rokok cokelat dan dengan cekatan dinyalakan oleh salah satu anaknya.
"Kau menukar kantong bunga dengan sebuah bunga komplit."
___Pria berambut cokelat kemerahan itu melengkung tersenyum dan menjawab, "Bukankah kau suka paket happy meal?" dan, "Terimakasih untukku aku tetap bekerja professional sebagai transporter yang tak gampang memberikan data penerima dengan mudahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maroon Bowtie : Godfather Successor
Mystery / ThrillerKeluarga Mafia 'Beddingtown' yang mati-matian menyelematkan penerus tahtanya dari Keluarga mafia lain yang mencoba merebut kekuasaan wilayah 'basah' yang turun temurun dimiliki oleh Beddingtown. Tak lupa dengan POLISI korup yang mencoba memeras mere...