Dare or Dare (Akashi Seijuro x Reader)

5. A-ano..

Title: Dare or Dare
Rate: PG-15 //sewaktu-waktu dapat meningkat//
Tersangka utama : Akashi Seijuuro x Reader
Chapter : 5/?
Genre : Romance-gagal-, School-life, Friendship, Fluff
Summary :

"Ketika permainan kecil membuat perasaanmu terungkap, apa yang akan terjadi pada kehidupanmu selanjutnya?"

-

-

-

-

-

Chapter 4 - Flashback

Aku memberi pilihan pada gadis cantik di hadapanku. Cantik? Tentu, lihat saja surai (hair colour) panjang sepinggang yang terikat oleh pita putih di sebelah kanan kepalanya. Mata bulat dengan manik (eye colour) yang indah, hidung mancung serta pipi chubby nya yang terlihat sangat match dengan tubuh idealnya. Suka? Tentu saja tidak. Ia hanya terlihat sangat ideal untuk ukuran gadis seusianya. Menakjubkan.

"Ano.. pulang bersama saja.. aku tidak suka berada dekat dengan orang asing.." jawabnya gugup. Ia terlihat semakin manis dengan sikapnya yang sedikit pemalu.

"Jadi aku tidak asing bagimu, begitu?" Tanyaku, menggodanya mungkin akan menjadi hobi baru ku mulai sekarang.

"N-nani?"

"Iie, lupakan saja. Ayo naik"

-
-
-
-
-
Chapter 5
-
-
-
-
-

Author's POV

Keheningan menyelimuti setiap sudut lamborgini hitam milik Akashi. Sesekali hanya terdengar helaan nafas kasar dari salah satunya. Supir dan butler yang duduk di barisan depan pun enggan berbicara. Keduanya seperti ingin berbicara namun tak tahu cara untuk memulai. Akashi pun akhirnya memilih untuk beristirahat. (Your name) terlihat mencuri-curi pandang pada Akashi yang kini tengah memejamkan mata, menyembunyikan manik heterokromnya.

'Apa ia tertidur?'

'Berapa lama lagi kita akan sampai?'

Drrt...drrt...

Drrt..drrt..

"Moshi moshi.." (your name) menjawab panggilan masuk dari butler nya.

"Nona, kau dimana? Kami menunggu di depan sekolahmu. Apa kau di dalam? Aku akan meminta bodyguard untuk menjemputmu di dalam.."

"Tidak perlu, aku dalam perjalanan pulang."

"P-perjalanan pulang? Bersama siapa? Nona, berhenti disana, kami akan menjemputmu. Tuan besar akan marah jika tahu kalau nona---"

"Salah kalian sendiri membuatku menunggu, aku hampir sampai." Tuturnya sebelum ia memutuskan sambungan. Aura dingin menguar di dalam mobil, (your name) saat ini terdengar berbeda dari biasanya. Ia memang pendiam, namun tidak sedingin ini.

Kembali terdengar helaan nafas kasar dari bibir peach (your name). Jenuh dengan para butler yang seringkali mengecewakannya. Kalau ingin membandingkan, sejujurnya kehidupan (your name) tak jauh beda dengan Akashi. Ia juga hidup dengan di kelilingi butler serta bodyguard yang mengikutinya kemanapun---kecuali ke sekolah. Perbedaannya hanyalah para butler Akashi tak pernah melakukan hal yang membuat tuan mudanya ini kecewa. Berbeda dengan para butlernya.

"Ada apa?" Tegur Akashi ketika menyadati suasana di dalam mobil menjadi lebih dingin. (Your name) menoleh, masih dengan tatapan tajamnya. Namun tatapan itu berubah ketika melihat Akashi yang tengah menatapnya dengan tatapan ngantuknya. Lucu sekali.

Pertanyaan Akashi tadi hanya dijawab dengan gelengan. Lalu Akashi menyandarkan tubuhnya, dan memejamkan matanya. Setelah bosan melihat jalanan Tokyo, ia kembali mengedarkan pandangannya ke dalam mobil, memperhatikan setiap sisi mobil ini yang begitu bersih dan rapi. Lalu terhenti pada Akashi yang masih setia memejamkan matanya.