Terasa Hangat

600 34 2
                                    

Kai X Kyungsoo
Broomance*School Life*NC17

Sungguh aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini, pejaman matanya yang begitu tenang dan wajahnya yang pucat sangat membuat ku kawatir. Orang seperti dia bisa sakit juga ternyata, dan bisa membuat ku sangat kawatir.

Ibu bilang juga jaga kesehatan kepada ku, karena musim telah terganti otomatis suhu badan dan sistem kekebalan manusia juga berubah. Apa selemah itukah Kai ?

Tiba-tiba ia siuman dari pingsannya yang sejak di tangani dokter, lumayan cukup lama sih, karena juga di suntik obat dari infusannya.
"Hey sudah sadar ?" Tanya ku yang duduk pinggir kasur.
Hari ini ia memakai tempat tidur ku, tidak masalah asalkan kau merasa nyaman.
"Sudah berapa lama aku tidak sadar"
"Sekitar lima jam"

Kai mencoba duduk dan segera aku bantu, ia melihat tangannya di infus dan memandang ku lemas.
"Kau ingin istirahat kan, biar aku tidur di bawah"
"Untuk kali ini kita gantian tempat, aku sadar kau sedang sakit parah kok"
Kai terpekik "sakit parah apa, kyungsoo-ah gimana bahasa inggris mu ?"
"Berkat kau nilai bahasa inggris ku meningkat ya walaupun tidak langsung banyak"
"Semua butuh proses, oh ia minggu depan aku sudah bisa kembali ke rumah ku. Maaf telah meropatkan selama ini"
"Kenapa harus minggu depan ? Heum ..."
"Kenapa ? Kau merasa kehilangan ku ?" Tanyanya dengan menahan senyum.

Aku bangun dari duduk ku dan membalikan badan, kenapa aku menjadi salah tingkah seperti ini ? Apa aku benar-benar merasa kehilangannya ? Apa ini yang dinamakan perasaan kawatir tidak melihatnya lagi? Yang jelas apa yang dipikirkan ku sekarang ? Apa aku mulai gila ?

"Aku ke bawah dulu" pamit ku yang ke lantai bawah tepatnya ke dapur untuk ambil minum. Menenangkan diri ku dan ku lihat ini sudah jam sembilan malam.


Pagi besoknya aku ikutan tidak masuk sekolah karena merawat Kai di rumah, kebetulan sekali ibu pergi menjenguk saudaranya di incheon. Otomatis dia akan menginap dan hari ini sampai besok hanya ada aku dan Kai.

"Ibu bilang tidak masalah aku tidak sekolah, jadi aku akan merawat mu hari ini"
"Eum" jawabnya yang sibuk dengan handphonenya.
"Makan sudah, minum obat sudah, kau ingin keluar teras untuk meliat matahari pagi ?"
"Boleh" jawabnya singkat lalu menaruh handphonenya di meja kecil lampu sebelahnya. Lagi aku membantunya untuk bangun dari tempat tidur.

Kondisinya masih lemah ...

Kai mencabut selang infusannya, dan mengeluarkan darah. Aku terkejut dan marah padanya.
"Apa yang kau lakukan ?"
"Aku tidak butuh ini, kondisi ku sudah membaik"
Jalannya yang masih pelan menuju teras depan kamar, cahaya matahari memantul kepada wajah pucatnya. Mata sendunya yang melihat langit dapat aku rasakan hangatnya padangan itu. Aku mulai menganguminya, aku mulai menyukainya, dan aku mulai ingin ada selalu untuknya.

"Kyungsoo-ah apa kau menyukai ku ?"
Mulut ini mengunci rapat omongannya, lidah ini membeku, dan mata ini menuruni pandangannya karena malu.
"Apa pertanyaan ku begitu sulit sampai kau tidak bisa menjawabnya ?"
"Aku masih normal. Aku masih menyukai perempuan. Aku masih ingin bersama perempuan. Apa kai tidak normal sampai menanyakan pertanyaan busuknya itu ?"
"Aku menyukai mu, aku tidak normal. Aku menyukai seorang laki - laki yang ada di depan ku sekarang"

TO BE CONTINUE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Being HonestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang