03 Miles : SHAKE IT DOWN!

1.6K 118 67
                                    


"Kau tidak akan berhasil mengelabuhiku, Kyuu."

Nagato mengambil tempat tepat disamping Kyuubi. Mereka sedang menikmati kehangatan dari pembakaran kayu yang menjadi pusat dari perkumpulan macam macam manusia berbeda gender itu.

Kyuubi menyerah, ketelitian Nagato adalah yang paling dia hindari sebenarnya. Maka dengan enggan dia melepas wig dan lensa kontaknya dan menampilkan manik ruby yang berkilau dibias cahaya api unggun. Seulas senyum mengembang diwajah Nagato.

"Itu baru adikku." dengan usilnya Nagato mengacak puncak kepala sepupunya yang berbeda usia lima tahun darinya. Kyuubi hanya bisa memutar bola matanya jengah.

Sejoli merah dan pirang diseberang perapian tengah mendendangkan lagu romantis dengan iringan gitar akustik yang dipetik oleh si gadis pirang, Deidara. Sedangkan kekasihnya yang bersurai merah, Sasori mengiringinya dengan biola. Suara Deidara yang merdu begitu menyatu dengan alunan musik yang lembut. Sesaat Kyuubi merasakan atmosfer yang hangat dan begitu manis bila saja matanya tidak menangkap seonggok radio tape dibelakang Deidara dan handycam ditangan Zetsu, si pria bersurai separuh hitam putih.

"Jadi akhirnya kau menyerah?" tanya Nagato dengan nada jahil.

"Meskipun akhirnya Naruto yang menggantikanku? Tentu tidak. Justru karena Naruto lah aku kembali." jawab Kyuubi sembari memeluk tubuhnya sendiri yang masih merasa kedinginan walaupun berada didekat perapian.

"Kau butuh baju ganti Kyuu. Kau bawa pakaian lain kan?"

"Tidak."

"Apa Itachi tidak memberi tahumu kalau kita akan berkemah disini? Setidaknya kau membawa pakaian ganti?"

"Kami tidak sengaja bertemu! Bukankah sudah kubilang tadi?" Kyuubi melebarkan matanya saat berbicara disertai dengan nada tinggi. Harus berapa kali lagi Kyuubi menceritakan kesialannya hari ini? Nagato dengan seenaknya tergelak saat mendapat pelototan tajam dari adik sepupunya itu.

"Baiklah, maafkan aku. Aku hanya tak menyangka kau bisa terjebak bersama Itachi setelah bertemu dengan Tenzo dan preman preman bawahan Yahiko." kata Nagato setelah berusaha menekan tawanya dengan susah payah.

"Yahiko?"

"Ah maksudku Pein, Yahiko adalah nama kecilnya. Kau tunggu disini, akan kupinjamkan baju milik Konan atau Deidara. Jangan sungkan untuk mengambil bagian dengan kami, oke?" Nagato mengusap puncak kepala jingga itu sekali lagi lalu punggungnya menjauh dan menghilang dibalik tenda ketiga dari ujung. Sepertinya milik Konan dan Pein, mereka sudah tidak berada di sekitar api unggun sejak setengah jam yang lalu.

"Ingin minum sesuatu?"

Kyuubi menoleh, seorang pria dengan iris magenta dan bersurai abu abu tersisir rapi kebelakang mengambil tempat bekas Nagato duduk.

"Kau...?"

"Hidan. Kita belum lama berkenalan dan kau sudah lupa namaku? Pasti hanya nama Itachi yang tertulis dikepalamu." Pria itu berusaha melucu untuk mencairkan suasana tapi wanita disampingnya bahkan tidak tersenyum barang satu mili pun. Hidan lalu menawarkan segelas air bening ditangannya.

"Minumlah, ini akan menghangatkanmu." tangannya terulur. Tanpa pikir panjang Kyuubi menyambutnya tapi tak langsung menyesap cairan bening dalam gelas kaca itu. "Terimakasih."

"Jadi kau sudah lama mengenal Itachi?" pertanyaan klise paling dibenci Kyuubi meluncur dari bibir Hidan. Sukses membuat gadis itu mendesah bosan.

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya di Ame, sebuah insiden." jawabnya ketus, meletakkan gelasnya diatas rumput dengan kasar dan membuat air didalamnya membuncah keluar.

On The WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang