CHAPTER 2

87 14 2
                                    

Noela'sPOV

Keesokan harinya aku pun pergi ke kampus dengan tidak semangat. Bagaiamana tidak? aku masih memikirkan tugas nya yang harus satu kelompok dengan Harry. Aku pun masih tidak percaya dengan kenyataan bahwa aku satu kelompok dengan Harry.

'Semoga hari ini berjalan dengan baik dan menyenangkan'.

***********

Hari ini cuaca cerah, namun tidak seperti suasana hatiku sekarang. Bagaimana bisa aku satu kelompok dengan pria menyebalkan itu? '

Oh For God Sake aku benci dengan manusia keriting itu'

Memasuki kelas ku dengan tidak semangat. Kuedarkan pandangan ku ke penjuru kelas. "Akhirnya, tidak ada pria menyebalkan itu lagi."

Menuju kearah kursi yang berada tidak terlalu belakang, pun kudaratkan bokongku ke kursi. Sesaat kemudian dosen pun datang dan kelas dimulai.

**************

Berjalan gontai menuju kafetaria. Entahlah sedari dikelas tadi aku tidak menemukan Harry. Apakah dia tidak masuk? Hey! Kenapa kau berfikir seperti itu? Oh ya Tuhan sepertinya aku butuh minum cuaca sangat panas hari ini.

"Noela!" Pekik seseorang dengan suara nya yang tinggi. Merasa terpanggil, ku edarkan pandangan ku mencari berasal darimana suara itu berasal. "Hey! Anna" panggilku.

"Mengapa wajahmu kau tekuk seperti itu?"

"Ah, aku sedang ada tugas." Ucapku dengan lesu

"Lalu mengapa?" Tanya Anna.

"Kau tahu? Dosen ku memberi tugas berkelompok. And guess what? Aku berkelompok dengan Harry. Si pria meneybalkan nan sombong itu." Ucapku malas.

"ASTAGAAA NOELA!!! KAU BERUNTUNG. IA DIKAGUMI BANYAK GADIS DI KAMPUS INI. DAN KAU? YANG DAPAT SATU KELOMPOK DENGANNYA JUSTRU TIDAK SENANG? DEMI PENGUASA LAUTAN SPONGEBOB SQUAREPANTS NOEL. WAKE UP!." Teriakan Anna membuat para pengunjung kafetaria disini.

"Hey Anna! Bisakah kau kecilkan volume suaramu itu? Lihat, sekarang kita menjadi bahan omongan orang lain." Tegurku seraya melihat sekeliling kafetaria, banyak pengunjung yang sedang berbisik.

"Oh maafkan aku Noel, kau tau? Aku sangat Excited mengetahui kau satu kelompok dengan Harry." Ujar Anna seraya mengecilkan volume suaranya.

"Kau tahu? Lebih baik aku satu kelompok dengan Patrick si bintang laut. Daripada dengan Harry, walaupun Patrick itu idiot." Balasku malas.

Anna hanya terkekeh. "Apakah sehabis ini kau ada kelas?" Tanya Anna.

"Tidak sehabis ini aku harus bekerja"

Anna melirik jam tangannya sekilas. "Oh, aku harus pergi. Aku ada kelas music. See ya later Noel!" Ujar Anna. "Ah, see ya Anna!" Ujarku seraya melambaikan tangan kepada Anna.

*************

Author'sPOV

Sesampainya di cafe. Noel langsung bergegas berganti pakaian. Suasana cafe Nampak sangat ramai. Sesudah berpakaian dengan rapih, Noel langsung mengambil note kecil untuk mencatat pesanan pengunjung. Saat ia sedang mencatat, lonceng tanda hadirnya pengunjung berbunyi. Refleks ia pun menengokkan kepala kea arah kiri―arah pintu masuk.

Betapa terkejutnya ia melihat pria tinggi memakai kaus hitam lengan pendek, dan skinny jeans nya. Sang pria rambut ikal itu langsung menuju kearah kursi yang kosong. Noela hanya terpaku melihat kedatangan pria itu. Sehingga ia tidak menyadari bahwa penngunjung yang ada di hadapannya telah selesai memilih makanan dan ingin memesan.

"Hey aku ingin memesan!" Tegur sang pengunjung.

"Maaf sir, apa yang ingin anda pesan ?" Ujarku.

****************

Noel'sPOV

Sial! Mengapa ada Harry disini. Tidakkah ia tau aku sedang kesal dengannya.

"Pelayan!"Teriak suara serak itu. Mau tak mau ku hampiri saja. Bukankah aku harus professional?

"Ada yang bisa saya bantu sir?" Ucapku ramah.

"Kau?! Apa yang kau lakukan disini? Oh kau mengikutiku ya?" Tanya Harry dengan ketus.

"Harry, tidakkah kau melihat penampilan ku saat ini?" Balasku berusaha setenang mungkin.

Ia terlihat menatapku sambil mengangguk kan kepalanya berkali-kali. Mungkin dia baru menyadari seragam kerja yang kupakai ini.

"Okay, apa yang ingin kau pesan?" Tanyaku kembali.

"Aku ingin coke dingin saja. Cuaca sangat panas hari ini."

"Ada lagi?" Tanyaku. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Ugh menyebalkan sekali dia. Jika dia bukan pengunjung di cafe tempat ku bekerja, mungkin aku sudah meluruskan rambutnya itu dengan alat pelurus rambutku. Setelah itu ku warnai menjadi warna hijau tosca. Oh tuhan, pasti rambutnya sangat aneh.

Disinilah aku sekarang. Duduk berhadapan bersama pria menyebalkan. Ya kau benar, Harry. Harry mengajakku duduk bersamanya dengan alasan ingin membicarakan tentang tugas yang diberikan kepada kami.

"Mengapa kau tidak hadir di kelas tadi?" Tanyaku berusaha memecah keheningan yang diciptakan sedari tadi. Kau tau? Harry sedari tadi hanya bermain dengan ponsel canggihnya. "Mengapa kau bertanya seperti itu?" Bukannya menjawab Harry justru balik bertanya. "Aku hanya ingin tahu." Jawabku cuek. "Bukan urusan mu nona." Jawab Harry datar.

Aku memutarkan kedua bola mataku. "Hey nona! Tak sopan memutar kedua bola mata mu didepan lawan bicaramu. Bagaimana kau mau mendapatkan kekasih, jika perilaku mu tidak sopan seperti itu?" Tegur Harry.

Aku langsung memberi tatapan tajam kepadanya, dan dia hanya mengangkat bahunya acuh. "Okay, besok kita akan mengerjakan tugas itu di mana?" Tanyanya lagi. Dia banyak sekali bertanya astaga. " "Terserah kau saja."

"Bagaimana jika dirumah ku?" Tanya nya.

"Aku saja tidak mengetahui rumahmu bodoh." Ujarku kesal.

"Aku akan menunggumu di kampus setelah kelas usai." Ujarnya santai.

"Kita akan berangkat bersama? Bagaimana dengan..umm..kekasihmu?" Tanyaku ragu-ragu.

Dia memberiku tatapan dinginnya. "Bisakah kau tidak membicarakan Ia?" Ucapnya sambil mengalihkan arah pandangannya dari wajahku dan mendengus.

"Ugh, maafkan aku." Ucapku merasa bersalah. "Okay, jangan lupa untuk besok. Aku ingin pulang." Ujarnya seraya mengeluarkan beberapa lembar uang dan meletakkannya di atas meja.

"Oh okay. Sampai jumpa Harry." Ucapku ramah.

"Ya, sampai jumpa." Ia pun melangkah keluar cafe menuju mobil Range Rover hitam mewahnya.

**********

Haee!!!! Chapter 2 nya udah di post yaa!!! thank you buat voments nya hahaha XD

maaf kalo masih absurd, Maklum ff masih ff pertama :333

Ketjup Basah Mama Zola

-bell-s

FOOL'S GOLD. HSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang