SmS - Dd

100 27 2
                                    

Author's POV

Sesampainya di salah satu Mall kawasan Ibukota, mereka berdua memasuki area parkir, setelah mendapat tempat untuk menempatkan motornya, Aldi dan Ayi langsung masuk ke dalam Mall.

Aldi bertanya pada satpam yang berjaga-jaga disitu, "Pak yang ada piwi di lantai berapa ya?" Tanya Aldi, "Oh dilantai 4 mas" Jawabnya, Aldi mengangguk tanda mengerti, "Mas mau nonton piwi ya?" Tanya Pak satpam itu, "iya pak," Jawabnya langsung antusias, "udah ada tiketnya belum?" Tanya satpam itu, "belum pak, ini baru mau beli nanti disana" jawab Aldi, "yah mas,tiketnya udah sold out, harusnya kamu pesen tiket dari seminggu yang lalu mas," jelasnya. Aldi yang tampak kecewa mendengar penjelasa satpam itu, "yah,yaudah deh makasih ya pak" ucap rasa terimakasih Aldi kepada satpam.

Raut muka Aldi berubah menjadi sangat kecewa, dia kali ini benar benar merasa bersalah kepada Ayi,karena lupa juga mengecek jadwal piwi di daerah sekitarnya.

"Yah yi,tiketnya udah sold out gimana nih?" Tanya Aldi kepada Ayi yang sedang asik memainkan ponselnya. "Oh,yaudah kita pulang aja," Jawab Ayi dengan nada sesantai mungkin, lalu dia beranjak dari tempatnya dan berjalan menuju area parkir,tapi tangannya lagi lagi di cengkram oleh Aldi, Ayi menoleh dengan raut wajah yang menyatakan -apa lagi?-  Aldi yang mengerti isyarat raut wajah Ayi langsung menarik tangan Ayi dan membawanya ke lantai-5 "Mau kemana sih?" Tanya Ayi, kali ini Aldi tidak menjawab, dia terus membawa Ayi sampai tempat yang dia tuju.

Aldi POV

Gue membawa Ayi ke tempat yang gue inginin, tapi Ayi terus menanyakan kemana dia akan gue bawa "anjir bawel juga ya si Ayi kalo lagi panik,haha"  Batin gue.

Setelah melalui beberapa eskalator, kita sampai juga ditempat yang gue tuju.

Yaps.

Bioskop

Mainstream kan? Cowok ngajak nonton cewek? Mainstream banget.

"Nonton?" Tanya Ayi lagi
"Iya kenapa?" Sengaja gue tanya balik, supaya gue tau mood dia dan film yang cocok untuk dia.

"Gak mau lah gue, gak ada film action yang lagi seru." Kali ini Ayi langsung melepas pegangan gue

Ayi POV

"Eh ay, itu ada yang seru film horror" kata Aldi sedikit berteriak. Gue sedikit aneh denger panggilannya -ay- HAH? GAK SALAH DENGER KAN GUE? -AY- ? OMG WUAHAHA, BAPER GUE.

Gue berusaha balik arah dengan berharap pipi gue gak merah -blushing- mantap sampe si Aldi tau kalo gue suka sama dia sejak lama.

"Gue gak suka horor" jawab gue singkat,padat,jelas. Gue sedikit merasa aneh, dengan perubahan raut wajah Aldi yang kecewa, "Anjir kasian juga kalo gue nolak ajakannya"  Batin gue.

Tapi yaudah lah ya, gue sok jual mahal dan berusaha menutupinya WAKAKAK.

Gak lama, Aldi yang berusaha mengejar gue yang sudah berada jauh dengannya ngomong "maaf deh yi, sebelum kita pulang makan dulu kali. Gue laper nih," ujarnya sembari mensejajarkan jalannya dengan gue. Gue hanya melirik sekilas dan tetap melanjutkan jalan gue

"Kasian juga sih di diemin gitu, apalagi dikacangin." Batn gue, gue juga pernah ngerasain yang namanya di.kacang.in  beehh rasanya mantav gak bisa dijelasin pokoknya dari A-Z aja.

Gue sesekali curi lirik ke Aldi, melihat wajahnya yang ketekuk gak jelas. Gue mau ngomong juga, ngomong apaan? Yang tadi? Udah basi.

Setelah berjalan sampai kaki gue encok. Eh gak deng, akhirnya gue ketemu sama restoran favorit gue. Gak mahal emang,tapi jujur ini makanan enak banget.

Salah Mengartikan Sikap (SmS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang