SmS - Aa

155 34 14
                                    

Ayi POV

Kenalin nama gue Ariya Sabina Azzahra Fabian William, tapi gue lebih suka dipanggil 'Ayi' gue anak paling bontot dari 3 bersaudara. Gue sekolah disalah satu sekolahan ternama yaitu Victoria International School . Kalo umur,kalian pasti udah tau lah ya, berapa umur yang sepantasnya untuk anak kelas sebelasan.

Hari ini adalah hari pertama gue sekolah lagi,setelah liburan panjang yang membuat pikiran gue makin fresh dan dengan menjabat sebagai anak kelas XI.

2 minggu liburan membuat gue semakin malas untuk bangun pagi,dan dampaknya pada hari pertama sekolah ini,gue agak-sedikit-kesiangan,untungnya hari ini banyak murid kelas X yang memang masih banyak yang dianter nyokap-bokapnya,jadi perkiraan gue,hari ini belum ada guru yang bisa ngajar dikelas.

Gue jalan menyusuri koridor sekolahan ini,mengedarkan penglihatan kesudut sudut ruangan,banyak para orang tua yang mengantar anaknya kesekolahan barunya,ada ibu ibu yang sedang bergosip ria,ada juga bapak bapak yang sedang godain ibu ibu. Macam-macam.
Dan pada akhirnya gue nemuin ada kerumunan di papan pengumuman,dengan penasaran gue masuk kedalam kerumunan itu, "permisi,ada apa sih?" Tanya gue dengan sedikit berteriak,entah sama siapa gue nanya,dan gak ada yang jawab, akhirnya gue bisa melihat jelas apa yang ada dipapan pengumuman itu, Teroret roret *backsong* ternyata pembagian kelas XI IPA.

Dengan antusias gue mencari nama gue disetiap kelas, satu persatu kertas yang ditempel nama dan kelas gue jelajahin satusatu,dan akhirnya
"Nah !!" Tangan gue berhenti disalah satu nama gue, dan gue ternyata masuk di kelas XI-4 IPA.

Gue menjauh dari kerumunan itu,dan berfikir sejenak,"gue duduk sama siapa nanti?ahelah,gue lupa liat nama siapa aja yang sekelas sama gue lagi,ah tai kan." Gumam gue.

Author's POV

Ayi akhirnya memutuskan untuk mencari kelas XI-4 IPA,dengan rasa lelah,kesal,haus akhirnya ayi menemukan juga kelasnya,setelah sekian lamanya dia muter muter keseluruh penjuru dunia, eh gak deng lebay.
Ayi mulai memasuki kelas XI-4 IPA, dia sedikit canggung, dan bingung, mencari-cari tempat duduk yang kosong, setelah mengedarkan matanya kesisi kelas, ayi menemukan juga kursi yang masih kosong,dengan sigap ayi berjalan menuju kursi itu,tiba tiba saja...

"Eits gue dulu yang duduk disini, jadi lo disana aja" ujar cowok itu sambil melirik kearah yang dia maksud.

"Tai amat sih lo!" Bentak ayi,tapi berhubung ayi sedang capek dan lagi gak mood untuk berantem,akhirnya dia nurut dengan ucapan cowok itu.

Akhirnya ayi,berjalan menuju tempat duduk yang dimaksud cowok itu tadi.
Ayi sedikir ragu untuk mendekati tempat duduknya, entah kenapa.
Dengan memberanikan diri, ayi duduk dan izin "permisi, ini kosongkan?" Tanya ayi.
Cowok itupun menoleh kearah Ayi, "Gak ada," jawab cowok itu.

Deg.

Dig.

Dug.

Ser.

Ayi menegang begitu melihat wajah cowok itu,
Gemeteran dan bengong.

Ada sebuah lambaian tangan tepat didepan mata ayi,yang membuatnya tersadar dari lamunannya, "Hello??Lo gpp kan?" Tanya cowok itu,

"Eh eee... iya" jawab ayi dengan terbata-bata

"Yaudah duduk,ngapain berdiri aja?" Tanys cowok itu lagi.

Kali ini,Ayi keringet dingin,panas dingin.
Akhirnya Ayi duduk disamping cowok itu,dan meletakkan tasnya diatas meja.

Masih gemeteran.

Keringetan.

Panas dingin.

Ayi yang menyadari bahwa keringetnya terus mengalir dari dahinya langsung mengambil tissue dari dalam tasnya,dan mulai mengeringkan dahi ayi yang sudah penuh dengan cucuran keringet.

Ayi berusaha menenangkan diri,agar tidak terlihat gugup,berkali kali dia mencoba menarik-turunkan nafasnya,tapi tetap saja gagal.

Ayi memutuskan untuk pergi kekantin membeli air mineral dan supaya bisa kabur dari situasi yang membuatnya menegang.

Ayi berlari menyusuri koridor,dan akhirnya sampai juga dikantin,dengan tergesa-gesa ayi membeli air mineral, dan meminumnya, dia tidak langsung pergi kekelas,karena tujuannya kesini adalah untuk menenangkan diri.

Ayi duduk disalah satu meja yang berada dikantin.

Masih dengan nafas yang terengah-engah.

"ANJIR ITU TADI BENERAN ALDI? AH TAI LAH,KENAPA TAKDIR GUE BEGINI AMAT SIH?" Decak ayi sendiri.

Dia masih tak percaya jika dia sekelas bahkan duduk bareng dengan Aldi.

Yaps.

Aldiansyah Raytama.

Cowok yang di idamkan Ayi selama 5 tahun belakangan ini, benar sekali,semenjak dia kelas 6 SD Ayi sudah mulai mengagumi cowok itu sampai sekarang.
Entah apa yang membuatnya suka dengan Aldi selama itu. 5 tahun woy. Bayangkan gaez.

Ayi yang sudah mulai tenang.
Dia sudah habis 3 botol air mineral sekaligus gaez.
Demi menenangkan dirinya,dia rela kembung agar tidak terlihat tegang didepan Aldi.

Sudah hampir 25 menit Ayi berada dikantin.
Akhirnya ayi memutuskan untuk kembali lagi ke kelas.

Sesampainya dikelas,kaki ayi mulai gemetar lagi, "Relax girl," ucapnya pelan.
Dengan memberanikan diri, akhirnya dia duduk lagi disebelah Aldi.

Aldi yang sedang memainkan ponselnya, menoleh kearah Ayi.

SKAKMAT.

GOAL.

Tatapannya membuat Ayi Salah tingkah, keringat mulai bercucuran lagi.

Agar tidak terlihat tegang, Ayi mengambil ponsel dari sakunya dan mulai memainkannya.

"Gak nyangka kita sekelas lagi ya?" Seseorang berkata seperti itu, entah pada siapa, yang jelas membuat jari jari Ayi yang sedang memainkan ponselnya berhenti sejenak dan melanjutkan memainkannya lagi, tak lama...

"Buset dari dulu lo tetep bolot ya? Woi gua ngomong sama lo kambing!" Kali ini cowok itu memajukan wajahnya kearah Ayi,

JEBRET.

Lagi lagi Ayi salah tingkah dengannya.
"Oh eeee.. lo tadi ngomong sama gue?" Tanya Ayi sok polos.

"Bukan."
"Oh.." jawab Ayi sambil mengangguk-nganggukan kepala.
Aldi yang geram, "SAMA LO BEGO!" dengan nada yang sedikit berteriak,tapi tetep aja bikin Ayi sakit telinga,karena Aldi ngomongnya tepat ditelinganya.

"Tai lo!" Ujar Ayi sambil mengelus-ngelus telinganya,karena kesakitan.

"Abisan!" Jawab Aldi yang mukanya mulai cemberut.

Ayi hanya bisa diam dan menahan tawanya.

Please don't silent readers hehe:') capek loh dd di diemin mulu eak.

Tinggalkan jejak ya plis:)))

8 vote for next chapter!

Thx you gaez.

All the love.

XXXX;*

[7-11-15]

Salah Mengartikan Sikap (SmS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang