Benar-benar mimpi buruk jika aku harus menikah dengan lelaki yang sedang mengemudi disebelahku. Tatapannya hanya tertuju pada jalanan didepannya. Dia bahkan tidak melirikku sedikit pun sejak aku duduk disebelahnya. Apa aku ini bagaikan kecoa baginya? Begitu menjijikan untuk dilihat maupun dilirik sekalipun?
Fayazka... lelaki yang sering kupanggil Ayaz ini merupakan sosok lelaki tampan dengan kulit hitam manisnya. Dengan tubuhnya yang tinggi dan pundaknya yang kokoh mampu menawan hati para wanita yang melihatnya dalam sekali pandangan. Itulah mengapa dulu aku pernah menyukainya. Namun semuanya berubah semenjak.....
Aku berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi. Aku merutuki diriku sendiri yang dengan mudahnya tertidur di UKS karena maag-ku yang kambuh membuatku merasa lemas untuk melakukan aktivitas disekolah.
Begitu diriku melewati laboratorium, aku mendengar sebuah suara dari dalam. Aku segera mendekatkan telingaku ke daun pintu untuk mendengar lebih seksama apa yang sedang dibicarakan oleh seseorang yang berada didalam.
"Ayaz! Kenapa kamu tega putusin aku setelah kamu menciumku!"teriak seorang wanita dari dalam dengan sesenggukkan. Aku familiar dengan suara itu. Itu kan suara teman sebangku-ku.... Kimmy.
"Kenapa kamu tidak menolak ketika aku menciummu? Bukankah itu karena kemauanmu sendiri?"kali ini suara Ayaz yang terdengar oleh indera pendengaranku.
"Tapi kan...kamu sudah mencuri ciuman pertamaku!"ucap Kimmy dengan keras.
"Dengar Kimmy, mulai sekarang hubungan kita berakhir. Anggap saja kita tidak pernah saling kenal! Aku pergi dulu."ucap Ayaz lalu terdengar suara langkah kaki mendekat, aku segera mencari tempat untuk bersembunyi sebelum dia mengetahui keberadaanku. Cih dasar lelaki sok ganteng, seenaknya aja mainin hati perempuan. Aku benci lelaki seperti itu! Aku benci kamu, Ayaz!
Sebuah tepukan di pundakku membuatku tersadar dari lamunan. Aku menoleh begitu mendapati wajah Ayaz yang sedang menatapku kesal. Aku membalasnya dengan tatapan yang sama.
"Ayo turun, kamu mau melamun jorok terus?!"ucapnya dengan kesal lalu segera turun lebih dulu dariku. Aku segera mengikutinya turun dari mobil lalu berjalan dibelakangnya dengan kesal. Kulipat kedua tanganku didepan dada sambil mengerucutkan bibir dengan kesal.
"Jadi ini calon pengantinnya..."ucap seorang wanita paruh baya sambil tersenyum pada kami, pasti dia temannya Bunda yang namanya Andini. "Kamu.... Kinan ya? Ya ampun sekarang udah dewasa ya, mau nikah pula..."ucapnya lagi sambil menepuk pundakku pelan. Aku hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum tipis.
"Kemarin Bunda kamu bilang,kalau kamu sama calon suami kamu mau fitting baju hari ini. Makanya tante sengaja kosongin jadwal hari ini khusus untuk kalian berdua..."ucap tante Andini sambil tersenyum pada kami berdua.
"Baju yang kalian pesan sudah jadi, ayo biar tante perlihatkan baju pernikahan kalian!"ucapnya antusias.
Aku terpukau begitu melihat sosok Ayaz yang mengenakan setelan jas berwarna putih,sangat cocok dengan tubuhnya yang kokoh. Dia terlihat gagah dan sangat..... tampan. Calon suamiku sungguh tampan...
Kami berdua mematut diri didepan kaca, dia mengenakan setelan jas berwarna putih sedangkan aku mengenakan gaun berwarna merah marun dengan pita dibagian bahu kanan. Ya, kami menyukai negara kami... Indonesia. Jadi kami memilih konsep merah putih untuk warna baju pernikahan kami.
Ayaz memandangiku tanpa berkedip saat mata kami saling bertemu di kaca. Dia tersenyum manis sekali..ah ya ampun, aku tidak boleh jatuh pada pesonanya lagi. Dia lelaki yang tidak patut untuk dicintai...
---
Selesai melakukan fitting baju pernikahan, memilih kartu undangan yang sesuai dengan konsep pernikahan, dan juga mencicipi makanan yang akan dihidangkan saat pesta pernikahan kami nanti... Ayaz mengajakku makan siang di restoran dekat kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY NIGHTMARE
RomanceBagai disambar petir, jantungku seakan berhenti berdetak. Napasku pun tercekat seakan aku kehabisan oksigen. Kakiku serasa lumpuh sehingga sulit untuk kugerakkan. Bagaimana bisa keluargaku telah menjodohkanku dengan keluarga Fayazka. Lelaki yang pal...