Sayap patah dan benang sahabat

8.3K 278 13
                                    

"Kak Radit dimana?" Sebuah suara langsung menyapa telinga Radit ketika ia menggeser icon hijau di ponselnya.

"Di depan pager rumah. Kenapa Do?"

"Kesini bisa kak? Atau mau aku jemput?"

"Ada apa emangnya?"

"Ko Ardi nih. Ga keluar kamar dari kemarin. Dikunci dari dalem. Aku minta bukain dia ga mau. Katanya mager (males gerak). Terakhir aku liat dia makan tuh kemarin pagi."

Radit menarik napas pelan.

"Iya aku kesana."

"Thanks kak."

Radit dan Ardi itu sahabatan. Radit sahabat terbaik Ardi, begitu pula sebaliknya. Mereka sudah bersahabat sejak masuk kelas V. Dan sekarang mereka adalah siswa kelas XII.

Rumah Radit dan Ardi bisa dibilang lumayan dekat, rumah mereka berada di kompleks perumahan yang berseberangan. Ardi tinggal di perumahan Royal Garden. Radit di kompleks Merpati putih. Beda bentuk rumah, beda suasana penghuninya.

Royal Garden adalah kompleks perumahan mewah berfasilitas lengkap yang mayoritas penghuninya adalah WNI keturunan ataupun WNA. Kalo Merpati Putih adalah kompleks perumahan dengan moto ASPIH ( Asri, Sejuk, Rapi dan Bersih ) dengan mayoritas WNI dari berbagai suku di Indonesia.

--------

"Ardi ini gue. Buka pintunya."
Hening. Tak ada suara.

"Gimana nihh kakk? jangan-jangan Ko Ardii.. " suara Ardo, adik Ardi panik.

"Ga usah mikir macem-macem do."

"Dobrak aja kali ya kak"

"Ga ada kunci serep emangnya?"

"Ga tau dimana."

Radit menggedor pintu kamar Ardi dengan kencang. "Ardiiiiii. Woiiii." Radit berteriak.

"Telponin coba Do"
Ardo segera menelepon Ardi.

"Ga aktif kak" Ardo semakin panik.

"Oke kita dobrak bareng ya."

Radit dan Ardo mengambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu.

"Hitungan ke 3 do. Satuu..

Duaaaaa..

Tigaaa..

Cekleekk.. Brukkk.. dannn dengan suksesnya Radit terjerembab mencium lantai, sedangkan Ardo menimpa Ardi yang bersamaan membuka pintu kamarnya.

"Aduh" ucap Ardi yang tertimpa adiknya dengan suara lemah tak berdaya.

Radit dan Ardo buru-buru bangkit berdiri dan membantu Ardi bangun, memapahnya ke ranjang. Ardi seperti boneka hidup.

"Ko lu gapapa kan? Lu kenapa sih sebenarnya?"tanya Ardo panik.

"Tolong ambilin minum dulu do buat Ardi." Ucap Radit

"Oke-oke." Ardo pun bergegas turun ke dapur.

Radit menarik napas pelan melihat Ardi begini. Rasanya mau marah sebenarnya. Tapi entah pada siapa dia sebenarnya harus marah saat ini.

Marah pada Clementine? Udah.

Marah pada Ferdinand? Udah juga. Bahkan sudah sampai membuatnya babak belur seminggu lalu bareng Ardi.

Marah pada Ardi? Yah maunya begitu sih, kenapa sahabatnya ini bodoh sampe harus menderita gara-gara orang lain. Tapi ga mungkin juga. Radit tahu ini memang menyakitkan. Ini pertama kalinya Ardi benar-benar jatuh cinta, pertama kalinya sayang sama pacarnya, menjalin hubungan sweet bagai drama korea selama dua tahun, dan seminggu yang lalu saat perayaan setahun mereka, sang pacar, Clementine meminta putus karena mengaku ia mencintai orang lain, si playboy kelas teri Ferdinand. Yang lebih menyakitkan lagi bahkan Clementine mengakui sudah pernah beberapa kali melakukan hubungan suami istri dengan si playboy teri itu. Jadi beginilah sekarang Ardi. Bagai boneka hidup.

Good Morning CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang