#8 SELALU DIHATIKU

2.7K 151 3
                                    

"Garis Kehidupan kita yang berbeda, takkan bisa mengubah perasaanku.."

#Musim Dingin, 2010#
Seorang gadis berjalan dengan lemah di tengah guyuran salju, di malam yang mulai larut. Wajahnya pucat dengan bibir yang mulai membiru, akibat udara yang terlampau dingin. Matanya meneteskan air mata di sepanjang jalan, dengan kedua tangannya yang memeluk tubuhnya. Di sudut jalan di dalam sebuah mobil sedan mewah, seorang pria selalu mengamati prilaku gadis itu. Tatapan sendu terpancar dari matanya.

Angin yang dingin membuat tubuhnya semakin lemah. "Aku menunggumu sangat lama!" gumam gadis itu disela isakannya. Air mata yang terus jatuh membuat pandangannya kabur. "Brrraaaaakk..." Tubuh gadis itu terpental ke aspal yang dingin. Sebuah truk yang tengah melaju kencang, tergelincir oleh aspal yang licin karna salju yang turun deras. Yang akhirnya menabrak tubuh lemah gadis bernama Lee Yoora itu, bunga krisan yang di pegangnya terlempar jauh lalu terlindas kendaraan yang lewat.

"Yoora....!" teriakan suara bass seorang pria terdengar dari mobil sedan itu, pria itu segera berlari keluar mobilnya. Menghampiri tubuh tak berdaya yoora yang tergeletak di aspal. "Yoora-ya bangunlah.. Jebal..!" Pria bermarga choi itu, merengkuh tubuh yoora, dengan mata yang memerah dan bibir yang bergetar. "Yoora-ya..Kajima kajima...!" pekik Choi Siwon, panik. Tak ada pergerakan apapun dari yoora.

Ranjang di dorong cepat di sebuah lorong rumah sakit, oleh beberapa suster dan siwon yang tetap menggenggam erat tangan yoora. Yoora sedikit membuka matanya, matanya terpaku pada sosok pria yang dicintainya tengah menarik kerah jas milik seorang dokter setengah baya di ruangan ICU. Tak lama mata gadis itu tetutup.

#Kembali kekediaman keluarga Choi#
"Wonie-ya..bisa kau jelaskan tentang ini semua?" tegas donghae, siwon hanya diam ia tersenyum sinis pada kyuhyun yang tengah menatapnya tajam. Tak ada jawaban, dengan kesal kyuhyun menendang koper siwon yang masih terbuka membuat semua isinya berhamburan.

"Ige..mwoya? Chanyeol-ssi..?" tanya hyukjae pada dirinya sendiri sembari memungut bingkai foto yang terlempar dari koper itu. Kyuhyun segera berjalan cepat merebut bingkai foto dari tangan hyukjae. Air mata kyuhyun mnetes ke atas bingkai foto yang tengah ditatapnya. Foto siwon saat kelulusan bersama Yoora dan Chanyeol. "Yoora-ya...chagiya..!" gumaman kyuhyun membuat siwon membulatkan matanya mengalihkan pandangannya pada kyuhyun.

"Bagaimana kau mengenalnya, Lee Yoora?" tanya kyuhyun dengan tatapan dinginnya. Siwon hanya mencibir "Kau tak tau apapun tentang Yoora, berhentilah mengucapkan namanya."  Siwon tersenyum sinis, kyuhyun dengan amarah memuncak kembali menyerang siwon, donghae dan hyukjae kali ini membiarkannya, karna mereka pun tengah geram pada pewaris keluarga Choi itu. "Jelaskan padaku apa yang sebenarnya, atau aku akan membunuhmu...!" teriak kyuhyun keras di wajah siwon.

Di kafe 24 jam milik sandara, chanyeol tengah menatap punggung seorang pria. "Ini bukan pertama kali kau melihat wajah mengenaskan pria itu, dia sama menderitanya seperi kita" celoteh dara pada chanyeol. "Tetap saja karna dia seseorang kehilangan nyawanya" balas chanyeol dengan sinis. "Itu sebuah takdir" singkat dara lalu pergi keluar dari kafenya.

Kyuhyun yang sedang berdiri menatap jauh sungai Han didepannya teringat kata-kata yang di ucapkan siwon padanya. "Apa yang kau tau tentang Yoora, gadis itu menunggumu sangat lama, hanya untuk pria brengsek sepertimu. Kau tau, dia meninggal sebulan yang lalu." kata-kata siwon slalu terngiang di telinganya, kyuhyun masih tak mngerti dengan perkataan siwon. Dia menarik kasar rambutnya dan berteriak frustasi.

"Ige..!" ucap dara sembari menyodorkan sekaleng bir pada kyuhyun. Kyuhyun menatap dara mengingat ingat siapa gadis didepannya. "Bukankah kau pemilik kafe itu?" tanya kyuhyun datar seraya mengambil bir dari tangan dara. Dara menyodorkan sebuah foto, "Dia selalu membawa fotomu kemanapun, dia mungkin gila karnamu."  Ucap dara dengan tawa getir.

"Aku benar-benar tak mengerti bagaimana bisa dia memiliki fotoku, apa Yoora mengenalku sebelumnya?" ujar kyuhyun dengan kerutan di dahinya. "Dasar bodoh...!" umpat dara lalu pergi meninggalkan kyuhyun. Kyuhyun menatap lekat foto dirinya. Matanya berubah berkaca-kaca dia mulai mengerti dengan apa yang terjadi.

Kyuhyun merebahkan dirinya di ranjang miliknya, dengan lengannya yang menutup kedua matanya. Kyuhyun merasakan angin dingin menyentuh tubuhnya, kyuhyun membuka matanya perlahan menoleh ke arah angin berasal di sampingnya, "Annyeong.." bisik kyuhyun pada yoora yang tengah tertidur disampingnya dengan senyum getir. "Hmmm..annyeong, oppa..!" balas yoora dengan air mata yang menetes. Tangan kyuhyun terangkat mencoba menghapus air mata yoora namun tangannya menembus diri yoora. Keduanya saling pandang dengan air mata yang tak henti mengalir. "Oppa..aku harus pergi, aku cukup bahagia karna aku pernah menjadi bagian terindah dihidupmu, maafkan aku karna aku mencintaimu,  saranghae." Lirih yoora lalu perlahan tubuhnya menghilang. Kyuhyun menatap kosong tempat yoora berbaring, kini dia hanya sendiri, hanya beberapa kelopak bunga krisan yang tersisa disana. "Soojin-ah.. Mianhae karna aku terlalu bodoh" gumam kyuhyun.

Donghae dan Hyukjae mengantar Kyuhyun ke suatu tempat. Mereka bertiga berjalan ke kediaman chanyeol dalam hening. "Ada apa kalian kemari" ucap chanyeol datar saat membuka pintu rumahnya. "Aigoo..bocah ini sungguh tak sopan. Kami ini tamu." Ucap hyukjae sembari menyentil dahi canyeol, lalu menerobos rumah itu tanpa ijin, Donghae dan Kyuhyun mengekor di belakangnya. Kyuhyun berhenti dihadapan chanyeol. "Kau benar, aku brengsek harusnya kau membunuhku" ucap kyuhyun sembari menunjuk papan note warna-warni  disampingnya. "Ikuti aku!" perintah chanyeol pada kyuhyun yang mengekorinya.

"Ini kamar noonaku" ucap chanyeol sembari menyentuh dinding kamar yang berwarna pink. Kyuhyun berjalan ke sebuah meja disamping ranjang tangannya menyentuh sebuah bingkai foto yang sama seperti yang diberikan dara padanya. Foto saat dirinya tengah duduk bersandar pada pohon besar di Kyunghee dengan headphone di telinganya. Lalu tangannya beralih pada tumpukan note yang tertata rapi, air mata kyuhyun tak dapat di bendung lagi saat dirinya membaca note itu. "Ini tulisan tanganku" desis kyuhyun, ia terduduk di lantai dengan lemas. Kyuhyun mengacak kasar rambutnya. Chanyeol dan kedua sahabatnya menatap iba dari pintu kamar.

Kini mereka berempat ada ditempat penyimpanan abu. "Aku, Lee Yoora Noonaku dan Dara noona kami berasal dari panti asuhan. Dara beruntung karna dia di adopsi, tak lama setelah kepergian dara panti terpaksa digusur. Noona dan aku tak ingin berpisah jadi kami tinggal berdua. Noona sudah bekerja keras untukku sejak bangku sekolah menengah. Karna kami sudah berjanji akan menjadi keluarga, kami mengubah marga dan nama kami. Sampai saat dia kuliah, dia bertemu denganmu, dia kecelakaan dan sampai kini nama nonaku adalah Park Soojin." jelas chanyeol dengan mata memerah. Kyuhyun menatap lekat foto Yoora yang tengah tersenyum cantik di lemari abu.

Kyuhyun berjalan sendiri tepat di tempat yoora mengalami kecelakaan. Ia mengingat cerita Siwon saat dia akan kembali ke Amerika.
"Kyu, Yoora ku adalah Yoora mu, Park soojin yang kau cari-cari. Saat orangtuamu tiada. Dengan bodohnya dia menunggumu lama dibangku taman, sampai kecelakaan itu terjadi dan dia koma. Mianhae, aku bertindak egois, karna aku juga ingin memilikinya. Saat koma aku membawanya ke Amerika untuk pengobatannya. Namun tak kunjung berhasil sampai sebulan yang lalu ia tiada"
Kyuhyun tersenyum kecil sembari menahan tangisnya mengingat hal itu.

"Soojin-ah..Yoora-ya...Chagiya.. Saranghae..." Ucap kyuhyun sembari menatap langit malam Seoul. Tiba-tiba angin kencang menerbangkan kelopak-kelopak bunga Krisan dan jatuh di tangan Kyuhyun. Kyuhyun mengambil kelopak bunga itu. "Kau pasti sangat menyukai bunga ini,uhhh." gumam kyuhyun dengan senyum khasnya.

"Bunga itu membuatku merinding!" tegas donghae yang muncul disamping kyuhyun. "Aku lebih merinding saat kita mengintainya di parkiran, bocah ini tersenyum dan berbicara sendiri dan seolah-olah menggandeng tangan seseorang. Aku pikir dia gila." Sambar hyukjae, Donghae tersenyum geli mengiyakan kejadian itu. Sementara kyuhyun memejamkan matanya dan menghembuskan nafas kesal mendengarkan ocehan kedua hyungnya.

"Kalian mau mati..!" Teriak kyuhyun, kedua hyungnya segera berlari. Sementara kyuhyun mengumpati kedua hyungnya itu dengan kesal.

#Suara Hati Kyuhyun#
"Seperti yang kau inginkan di masa depan aku takkan terluka. Dan di kehidupan yang akan datang Aku yang akan menyukaimu terlebih dulu. Ini janjiku..."

-END-

NEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang