Chapter 3

90 4 0
                                    

"Apa aku sudah mati ?'

Kyuhyun membuka matanya, mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan tempatnya berada. Ini bukan kamarnya, dia juga yakin bahwa ini bukan salah satu ruangan di Rumah Sakit. Lalu dimana dia sekarang?

Kyuhyun bangkit dan memaksakan tubuhnya yang masih lemas untuk berjalan. Udara dingin yang dihembuskan malam segera menyapanya ketika dia membuka pintu. Ternyata bangunan ini hanya memiliki satu ruangan.

'Kenapa aku ada disini? Siapa yang membawaku ke sini?'

Laki-laki itu sibuk dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepalanya tanpa menyadari bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang ada disana.

"Kau sudah sadar?"

Kyuhyun tersentak. Seorang gadis berdiri tak jauh darinya. Rambut hitam panjangnya meliuk-liuk diterpa angin malam. Dan kulit putih itu, dia bersinar, bersinar di mata Kyuhyun.

"Apa kau sendirian?" ucap gadis itu.

Kyuhyun mendekatkan dirinya. "Apa kau juga sendiri?" Kyuhyun balik bertanya.

"Tidak, aku bersama mereka yang tidak bisa menembus kematian dengan sempurna."

Kyuhyun terdiam. Otak jeniusnya tidak mampu mencerna perkataan gadis itu.

Gadis itu menoleh. Kini Kyuhyun bisa melihat bagaimana wajah gadis itu. "Sudah malam, kau tidak tidur?"

Kyuhyun tidak menjawab, lebih tepatnya tidak bisa menjawab. Dia bukanlah gadis cantik dan modis seperti gadis-gadis lain yang selama ini mengorbit padanya. Tapi ada sesuatu yang membuatnya tertarik, sesuatu yang dia sendiri tidak tahu apa.

Gadis itu memutar bola matanya lalu berjalan menuju pondoknya. Tidak ada gunanya bicara pada laki-laki di depannya itu. Mungkin otak laki-laki itu sedikit bergeser saat terjatuh di gunung sehingga sulit mencerna apa yang dia katakan.

"Udara disini cukup dingin, lho!" gadis itu berhenti ketika dirinya telah berada tepat di hadapan Kyuhyun. Sebuah seringaian muncul di bibir pucatnya.

"Jadi, kau mau tidur sendiri atau tidur denganku?" lanjut gadis itu sambil mengelus pipi Kyuhyun singkat.

Untuk yang kedua kalinya Kyuhyun tersentak. Baru kali ini dia lemah dihadapan seorang gadis. Belum sempat dia mengatakan sesuatu, gadis itu telah berlari meninggalkannya sambil tertawa penuh kemenangan.

Astaga!

Kyuhyun mencengkeram rambutnya sendiri. 'Jangan-jangan dia gadis gila'

Kyuhyun menggelengkan kepalanya, frustasi menepis pikiran-pikiran buruk tentang gadis itu dan segera berbaring di sebuah ranjang kecil tak jauh dari tempatnya berdiri. Entah kemana perginya gadis aneh itu setelah menggodanya tadi.

Kyuhyun mendesah lalu segera memejamkan matanya kembali sebelum gadis aneh itu datang dan menggodanya lagi, membayangkannya saja sudah membuat bulu kuduknya berdiri.

***

"Jangan dekat-dekat!"

Gadis itu mendengus dan menatap Kyuhyun sebal. Kelakuan laki-laki di hadapannya ini benar-benar konyol dan kekanakan.

"Kau membuatku takut !" Kali ini Kyuhyun mundur beberapa langkah ketika gadis itu mendekat. "Aku ingin pulang! Dimana aku bisa menemukan kendaraan?" ucap Kyuhyun sambil mendekap erat tas ranselnya.

Gadis itu mendengus kesal. "Seharusnya kemarin aku membiarkanmu mati dimakan serigala!"

"Ya! Tolong jaga mulutmu itu, nona. Dan... pisaumu itu juga," ucap Kyuhyun sambil menunjuk pisau pada tangan kiri gadis itu takut-takut. "Dan kau belum menjawab pertanyaanku!

"Ini? Kau takut dengan pisau ini?" Gadis itu melangkahkan kakinya dengan lebar mendekati Kyuhyun, memilih untuk mengabaikan pertanyaan Kyuhyun. Sudah lama sekali sejak terakhir kali dia mempermainkan 'mangsa'nya.

"Ya!" teriak Kyuhyun frustasi. Dia tidak bisa melangkah mundur lagi karena punggungnya telah menempel sepenuhnya pada tembok di belakangnya. "Apa maumu, nona?" tanya Kyuhyun dengan suara bergetar.

Gadis itu menyeringai, lalu memasukkan pisau itu ke dalam tas selempangnya. "Aku? Kalau aku ingin memakanmu bagaimana?"

"Aku pewaris tunggal SJ Group!"

"Memangnya apa urusanku !?" jawab gadis itu sebal sambil melirik Kyu Hyun tajam.

"Kalau kau coba melakukan sesuatu padaku-"

"Tidak akan terjadi apapun padamu! Memangnya kau pikir aku akan melakukan apa padamu? Kau benar-benar berpikir kalau aku akan memakanmu?"

Gadis itu tertawa kecil sambil menepuk pundak Kyuhyun pelan. "Duduklah, aku akan mengobati lukamu dulu."

Kyuhyun baru ingat kalau keningnya terluka dan membiarkan gadis itu mendorong tubuhnya menuju sebuah kursi kayu di sudut ruangan dan segera mengambil beberapa peralatan yang dia butuhkan untuk mengobati luka di keningnya.

"Sebenarnya aku ingin membersihkan lukamu sejak kemarin, tapi kau tidur dengan pulas sekali, aku jadi takut kalau membangunkanmu," ucap gadis itu sambil menyeka kening Kyuhyun dengan kain basah. "Apa kau tidak lapar? Sepertinya kau juga belum makan sejak kemarin."

Entah kenapa lidah Kyuhyun tiba-tiba menjadi kelu hingga tidak mampu untuk menjawab pertanyaan gadis itu. Wajah gadis itu sangat dekat dengan wajahnya hingga Kyuhyun bisa merasakan hembusan nafas gadis itu menerpa wajahnya, membuat detak jantungnya meningkat dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

"Aku... aku lapar sekali," ucap Kyuhyun tergagap setelah gadis itu selesai mengobati luka di keningnya dan membebatnya dengan sebuah kain tipis.

"Hm... kau biasa makan apa? Aku tidak punya bahan makanan sama sekali," Gadis itu berdiri, lalu melangkah ke dapur, membuka-buka laci kayu dan tidak menemukan apapun disana. "Dan aku juga tidak bisa memasak."

"Mwo? Kau seorang gadis dan kau tidak bisa memasak? Dan lagi, kau tidak memiliki makanan lalu selama ini apa yang kau makan?" Tanya Kyuhyun dengan wajah terheran-heran.

"Memangnya kenapa kalau aku tidak bisa memasak? Aku juga tidak butuh makanan yang dimasak."

Kyuhyun terdiam. Gadis itu mengingatkannya pada sosok sengak Kim Heechul. Rasa rindu tiba-tiba saja menjalari seluruh tubuhnya. Bagaimana kabar hyung tersayangnya itu? Apa dia baik-baik saja mengurus semua bisnis Kyuhyun?

"Hei tuan muda, jangan melamun terus. Ayo kita cari makan!"

Ucapan gadis itu membuyarkan lamunan Kyuhyun tentang Heechul. Kyuhyun menatap gadis itu takut-takut. Perasaannya menjadi was-was melihat tingkah gadis itu yang terus berubah-ubah setiap detiknya.

"Kenapa? Kau takut kalau aku akan benar-benar memakanmu diluar sana? Jangan konyol! Aku tidak akan melakukan apapun padamu."

Benar. Mau tidak mau Kyuhyun membenarkan perkataan gadis itu dalam hati. Gadis itu tidak akan mungkin untuk melukainya, karena nyatanya gadis aneh yang belum dia ketahui namanya itulah yang telah menolong dan menyelamatkan nyawanya.

"Jadi, kau mau ikut tidak?"

Kyuhyun kembali menatap gadis itu takut-takut. Tanpa disadarinya sama sekali, dia telah beranjak dan mengekor di belakang gadis itu.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang