Aku baru selesai sarapan pagi bersama Kenia dan ibu untuk selanjutnya harus berangkat sekolah naik angkutan kota bersama Kenia.
Saat aku tiba didepan gapura sekolah lantas aku turun dari angkutan kota tak lupa juga aku bayar ongkos angkot tersebut.
tiba-tiba diparkiran ada yang memanggilku.
" Lovita....." Teriak seseorang, Pandanganku langsung beralih padanya dan yang kulihat Gabriyan senyum padaku hingga membuat teman-teman perempuanku menatapku tajam-tajam, Tak sempat aku menghampiri keberadaanya diparkiran karena ada tugas kelompok yang belum aku selesaikan bersama Syania, Bella, Negita aku hanya memberinya senyuman sapaan dan langsung lari tidak memedulikan Gabriyan yang menatapku kebingungan dari kejauhan.Bell sekolah pun berbunyi, Semua siswa diharapkan masuk untuk mengikuti pelajaran jam pertama.
Jam pertama dikelasku adalah pelajaran Seni Budaya dan gurunya jarang masuk jarang memberi tugas dan itu menjadi suatu kebanggaan untuk kelas kami, begitupun untuk kelas lainya.
Selang beberapa jam Bell Istrirahat pertama berbunyi. Aku pun mulai membereskan Semua peralatan belajarku lalu ku dapati syania tengah meghampiri mejaku.
"Kekanti yuk?lapar"ucap sania aku hanya terkekeh lalu mengangguk. Lalu kamipun mulai berjalan beriringan ke kantin sekolah.
***
"Bagaimana?"tanyaku kepada syania yang tengah sibuk dengan semangkuk Mie baso dihadapannya.
"Bagaimana apanya?"Tanya syania balik, aku menatap syania kesal. Huh gak peka.
"Mantanmu?!"Ucapku lalu syania menatap ku datar lalu dia menarik nafasnya sebelum menjawab pertanyaanku.
"Huh, dia nge-chat aku mulu lov"jawabnya lalu kembali memasukan sesendok mie baso ke mulutnya itu.
"Ooh yah? Em, apa kau masih mencintainya?"tanyaku membuat syania terdiam sejenak.
"Maybe yes maybe no"jawabnya singkat. Huh serumit itukah cinta?.
lalu kamipun kembali melanjutkan aktifitas kami - memakan semangkuk Mie bakso yang terdapat dihadapan kami masing-masing sebelum bel istirahat pertama berbunyi.
***
Saat Bell pulang berbunyi kami berlarian keluar kelas untuk selanjutnya harus latihan basket .
" Ganti baju dulu yuk! " Ajakku dan Syania hanya mengangguk sembari celingak - celinguk diam-diam mencari mantanya diparkiran motor.
"Kau masih berharap dengan nya?"Tanyaku sembari mensejajarkan jalanku dengan syania, syania menoleh kepadaku sembari menjawab.
"No".
Aku mengeritkan alisku setelah mendengar jawaban syania. "What?really?"tanyaku meyakinkan.
"Yes!i-i'm re-ally!"jawab syania gugup, huh aku hanya bisa menghelakan nafas panjangku. Mau 1000 kali syania mengelak bahwa dirinya tidak mengharapkan kembali kepada mantannya, aku tidak akan percaya.
Kemudian, kami sudah sampai di ruang ganti basket.
"Habis ini kau kemana, lov?"Tanya syania sembari memasukan seragam putih abunya ke dalam lokernya.
"Pulang"Jawabku singkat. Yah setelah latihan basket ini tidak ada jadwal kegiatan yang harus ku lakukan kecuali pulang kerumah.
"Pulang?huh. Temani aku dirumah yah, orang tua ku keluar kota mereka akan pulang malam lov, you know? I don't like home alone!".
Author POV.
Lovita mengangguk sembari berkata "ya baiklah" setelah mendengar perkataan Sahabatnya itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On
Teen FictionProlog. Meninggalkan masalalu, Pergi, Membuka lembaran baru. .. Seseorang tidak akan terdiam pada perasaan masalalu-nya, dia akan mencoba berjalan menjauh dari masalalu-nya meski cukup sulit untuk meninggalkanya, Bahkan sebelum meninggalkan masalal...