Al-Khansa' Binti Amr - Penyair dan Ibu Para Syuhada

2.1K 90 3
                                    

Tumadhar binti 'Amr bin Syuraid bin 'Ushayyah As-Sulamiyah atau yang dikenal dengan Al Khansa (dari bahasa Arab yang berarti 'kijang') adalah seorang sahabat wanita yang mulia dan sangat terkenal sebagai penyair, syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orang tercinta yang telah tiada. Terutama kepada kedua orang saudara lelakinya, yaitu Muawiyah dan Sakhr yang telah meninggal dunia. Selain itu ia dikenal sebagai ibu para syuhada karena telah berhasil mendidik keempat putranya menjadi syuhada di medan Perang Qadisiyah.

Al-Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Azis As-Sulami. Dari pernikahan itu mereka dikurniakan empat orang anak lelaki iaitu Yazid, Mu'awiyah, 'Amr, dan 'Amrah, semuanya memeluk Islam.

Islamnya Al Khansa

Al Khansa binti Umar bin Kharis bin Syarit masuk Islam di saat mendatangi bersama dengan Bani Syulaim. Semua pakar keilmuan telah sepakat bahawa tidak ada seorang wanita pun, baik sebelum Khansa' mahupun sesudahnya, yang dapat menandingi kepiawaiannya dan bersyair. Ia dinobatkan sebagai penyair paling mahir di Arab secara mutlak.

Dan setelah Al-Khansa masuk Islam, ia pun berujar "dulu aku menangisi kehidupanku, namun sekarang, aku menangis karena takut akan seksa neraka." Keempat anaknya pernah diberi hadiah oleh Umar bin Khathab, masing-masing dari mereka sebanyak 400 dirham.

Keadaannya berubah setelah ia masuk Islam, ujian yang dialaminya menjadi kesabaran yang didasari iman dan dihiasi oleh takwa, hingga ia tidak lagi merasa sedih ketika kehilangan apa pun dari kenikmatan duniawi ini.


Syahidnya keempat-empat putra Al-Khansa'

Ketika Mutsanna bin Haritsah asy-Syaibani berangkat ke Qadisiyah di masa Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu, Al-Khansa' turut berangkat bersama keempat-empat puteranya untuk menyertai pasukan tersebut.

Empat putera Al-Khansa' bergabung dengan pasukan muslim yang ditugaskan menyerang Qadisiyah. Sehari sebelum perang, Al-Khansa' r.a. menyampaikan beberapa wasiat kepada putera-puteranya,

"Hai Putra-putraku, kalian semua memeluk Islam dengan suka rela dan berhijrah dengan senang hati. Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sesungguhnya kalian adalah keturunan dari satu ayah dan satu ibu. Aku tidak pernah merendahkan kehormatan dan merubah garis keturunan kalian. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan akhirat jauh lebih baik daripada kehidupan dunia yang fana.Putra-putraku, sabarlah, tabahlah, bertahanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Semoga kalian menjadi orang-orang yang beruntung. Jika kalian melihat genderang perang telah ditabuh dan apinya telah berkobar, maka terjunlah ke medan laga dan serbulah pusat kekuatan musuh, pasti kalian akan meraih kemenangan dan kemuliaan, di dalam kehidupan abadi dan kekal selama-lamanya".

Keesokkan harinya, mereka terjun ke medan perang dengan gagah berani. Jika ada seorang di antara mereka yang semangatnya mula surut, maka saudara-saudaranya terus mengingatkannya dengan nasihat Ibunda mereka yang telah tua renta, dengan begitu semangatnya berkobar kembali dan menyerbu musuh seperti singa yang mengamuk. Serangan-serangannya seperti siap melumat musuh-musuh-Nya. Mereka tetap berjuang dengan penuh semangat, hingga satu persatu berguguran menjadi syuhada.

Ketika sang Ibunda mendengar berita kematian empat puteranya pada hari yang sama, ia menerima berita duka itu dengan penuh keimanan dan kesabaran.

"Alhamdulillah yang telah memberiku kemuliaan dengan kematian mereka. Aku berharap, Allah akan mengumpulkanku dengan mereka di tempat limpahan kasih sayang-Nya", harap Al-Khansa'.

Di masa jahiliyah, Al-Khansa' ra. Memenuhi dunia dengan tangisan dan keluh kesah atas kematian saudara kandungannya, Shakhr. Setelah ditempa oleh Islam dengan luar biasa ia sanggup merelakan empat putera kandungnya sendiri untuk meraih mati syahid dalam perang Qadisiyyah.

Ia begitu tulus dan tabah dengan pengorbanan besarnya itu demi meraih anugrah menjadi penghuni surga, karena. pernah bersabda,

"Siapa yang merelakan tiga orang putra kandungnya (meninggal dunia), maka dia akan masuk surga. Seorang wanita bertanya, bagaimana jika hanya dua putra?, . kemudian menjawab: 'begitu juga dua putra". (Diriwayatkan oleh Nasa'I dan Ibnu Hibban dari Anas radhiyallahu'anhu dalam kitab Al-Albani Shahiihul Jaami' no 5969).

Al-Khansa wafat pada permulaan pemerintahan , pada tahun ke-24 Hijriyah.


Sumber : Mahmud Al-Mishri, 35 Sirah Nabawiyah : 35 Sahabat Wanita ., Al-I'tishom, 2012, Jakarta.



* Saya Mohon maaf kerana lama tidak update kisah-kisah Srikandi Islam..

* Terima kasih pada yang sentiasa support penulisan ini..

Srikandi IslamWhere stories live. Discover now