بِسْـــــــــمِ ﷲِ الرَّحْمَن الرَّحِيم
KELAHIRAN DAN NAMA SAYYIDAH ZAINAB BINTI 'ALI BIN ABI THALIB (S.A)
Sayyidah Zainab lahir pada tanggal lima JamadilAwal tahun kelima atau keenam Hijriah.(ii) Berdasarkan hasil kajian, Sayyidah Zainab adalah anak perempuan pertama Sayyidah Fathimah Zahra as.(iii) Ada juga yang mengatakan bahwa Sayyidah Zainab lahir empat tahun sebelum Rasulullah saw. wafat. (iv)
Ketika kelahiran Sayyidah Zainab, Sayyidah Fathimah Zahra as berkata kepada Amirul Mukminin as., "Karena ayahku masih tiada, tolong beri nama bagi anak ini. "Imam Ali as menjawab, "Aku tidak mau mendahului ayahmu"
Setelah tiga hari berlalu, Rasulullah saw. pulang dari perjalanan. Sebagaimana biasa, pertama Rasulullah saw datang ke rumah Sayyidah Fathimah Zahra as. Kemudian beliau berkata, "Anak-anak Fathimah adalah anak-anakmu" (v)
Rasulullah saw untuk memberi nama menunggu wahyu. Kemudian Jibril turun dan berkata, "Allah menyampaikan Salam untukmu, dan dia berfirman, 'Berikan nama anak ini Zainab, sebagaimana yang telah Kami tulis di Luh Mahfuz."
Kemudian Rasulullah saw mencium Sayyidah Zainab dan berkata, "Aku berpesan kepada umatku, baik yang hadir maupun yang tidak hadir, untuk menghormati anak perempuan ini. Kerana dia sebanding dengan Khadijah Kubra." (vi)
Kemudian Rasulullah saw. mendakap Sayyidah Zainab di dadanya dan meletakkan wajahnya yang mulia di wajahnya. Tiba-tiba Rasulullah saw menangis. Begitu banyak air mata yang mengalir hingga membasahi janggutnya. Sayyidah Fathimah as. bertanya, "Duhai ayah, mengapa engkau menangis?"
Rasulullah saw bersabda, "Setelah kepergianku, anak ini akan mendapat musibah yang bermacam-macam."
Mendengar itu, Sayyidah Fathimah as. pun menangis.
Berkaitan dengan akar kata nama Sayyidah Zainab as terdapat beberapa pendapat. Sebagian mengatakan nama beliau hanya terdiri dari satu suku kata yang berarti nama salah satu pohon yang cantik dan harum baunya, sebagaimana yang disebutkan dalam kamus Lisanul Arab karya Ibnu Manzur. Kelompok lain berpendapat nama beliau terdiri dari dua suku kata yaitu Zain dan Abun yang berarti 'perhiasan ayah'. Sebagaimana ibunya, Sayyidah Fathimah Zahra, memiliki gelar Ummu Abiiha (ibu ayahnya) yang mengisyaratkan hubungan yang amat dekat antara seorang anak perempuan dengan ayahnya, Sayyidah Zainab as juga memiliki gelar Zain Abiiha (hiasan ayahnya). Untuk mempersingkat nama atau karena telah sering digunakan maka alifnya dibuang dan menjadi 'Zainab'.(vii) Yang pasti, baik nama Sayyidah Zainab hanya terdiri dari satu suku kata ataupun dua suku kata, kedua-duanya mengisyaratkan arti dan makna yang sangat tinggi dan indah.
MASA KANAK-KANAK
Hanya sebentar Sayyidah Zainab al-Kubro dapat merasakan kasih sayang datuknya. Rasulullah saw wafat di saat beliau berusia lima tahun. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa ketika Sayyidah Zainab as masih kanak-kanak, beliau bermimpi buruk. Kemudian beliau menceritakan mimpi tersebut kepada datuknya seraya berkata: "Wahai datukku, semalam aku bermimpi buruk. Aku melihat angin taufan sangat kencang dan langit menjadi gelap. Angin kencang telah membawaku ke sana dan ke mari. Tiba-tiba aku melihat sebuah pohon besar, lalu aku memegang pohon itu. Namun angin kencang telah membuat pohon besar tersebut tumbang dan jatuh ke atas tanah. Kemudian aku memegang salah satu dahannya yang besar, namun angin kencang juga membuatnya patah. Setelah itu akupun memegang dahan lainnya, namun sama seperti sebelumnya, angin kencang mematahkan dahan tersebut. Lalu aku memegang dahan ketiga dan keempat, sampai akhirnya aku terbangun". Rasulullah saw. menangis setelah mendengarkan cerita beliau dan berkata: "Ketahuilah wahai cucuku, pohon besar itu adalah datukmu. Sedangkan kedua dahan pohon besar tersebut ayah dan ibumu. Sementara kedua dahan lainnya adalah kedua saudaramu Hasan dan Husain. Dengan ketiadaan mereka, dunia akan menjadi gelap gulita dan engkau akan memakai pakaian hitam sebagai lambang duka cita atas musibah yang menimpa mereka". (viii)
Sayyidah Zainab di masa kanak-kanaknya sangat dekat dan sayang kepada saudara laki-lakinya Imam Husain as., hingga ia tidak akan tenang kecuali berada dalam pelukan saudaranya. (ix) Jika ia tengah berada dekat Imam Husain as., ia tidak mau jauh darinya, dan jika Imam Husain as., jauh, ia akan menangis. (x)
Suatu hari, Sayyidah Fathimah as., berkata kepada Rasulullah saw., "Hai ayah, antara Zainab dan Husain demikian saling menyayangi. Hingga jika ia tidak melihat Husain as., sebentar saja, ia terlihat tidak tenang".
Manakala Rasulullah saw., mendengar kata-kata ini, beliau menarik nafas dalam-dalam sementara air mata mengalir dipipinya, kemudian beliau bersabda, "Duhai belahan jiwaku, anak perempuan kecil ini akan mendapat berbagai macam ujian dan dubaan." (xi)
PERNIKAHAN DAN KELUARGA SAYYIDAH ZAINAB AS
Ketika beliau telah mencapai usia pernikahan, banyak sekali orang yang datang menemui Imam Ali as untuk menyuntingnya. Namun Abdullah bin Jakfar lah yang beruntung dan paling cocok dari yang lainnya. (xii) Abdullah bin Jakfar adalah putra dari Jakfar bin Abu Thalib bin Abdul Muthalib yang syahid dalam perang Mu'tah dan mendapat gelar 'dzul jinahain' yang berarti memiliki dua sayap. Gelar ini diberikan kepada beliau karena kedua tangan beliau putus disabet pedang musuh dalam peperangan untuk mempertahankan bendera yang ada ditangannya.
KEUTAMAAN SAYYIDAH ZAINAB AS
YOU ARE READING
Srikandi Islam
DiversosPenulisan ini hanyalah antara usaha kecil untuk mengembalikan rasa cinta generasi Islam kepada para sahabat Nabi SAW. Disebabkan kaum Muslimin lebih banyak mengetahui mengenai kisah para sahabat lelaki berbanding sahabat wanita. Nama-nama Khulafa' a...