YOU!!! [Sequel pt.10]

12.8K 1.3K 74
                                    

Ryeonhyo pov.

Saat aku membuka mataku hujan sudah reda, aku melihat jam tanganku, pukul 18.25.

Tapi tunggu, kenapa kepalaku dalam posisi miring?

Ya! Aku tidur di pundak Jisoo? Sejak kapan?

Kepalaku juga terasa berat. Kenapa?

Aku melirik ke atas dan melihat kepala Jisoo.

Apa? Kepala Jisoo?

Pundakku, pundakku juga seperti ada sesuatu, aku merabanya dan mendapati sebuah tangan, tangan laki-laki, tangan Jisoo?

Jadi, dari tadi aku dan Jisoo dalam posisi seperti ini? Jisoo merangkulku? Oh Tuhan, jantungku rasanya ingin keluar dari tempatnya, tidak ada jarak antara kami berdua.

"J-jisoo ..." ucapku pelan.

"Hong Jisoo," ucapku kedua kalinya, membuat dia terbangun.

"Uh? Kau sudah bangun?"

Dia menegakkan kepalanya dan menarik tangannya dari pundakku. Wajahnya sedikit canggung, dia menatap lurus ke depan.

"Em, hujannya sudah reda, sebaiknya kita segera pulang, sudah malam juga."

"Ayo."

Jisoo bangkit dan berjalan mendahuluiku.

***
Sesampainya di rumah, masih dalam keadaan gelap, aku dan Jisoo masuk ke dalam rumah dan menyalakan semua lampu.

Kami menuju ke kamar tidur, dan merebahkan diri di kasur masing-masing.

"Kau mandi sana."

"Kau saja dulu, aku nanti."

"Aku belum mau, kau saja."

"Kau saja, perempuan pertama."

"Laki-laki pemimpin, laki-laki lebih dulu."

"Bagaimana jika mandi bersama?"

"Ya! Apa? Dasar mesum!"

"Mandi bersama maksudku kau di kamar mandi kamar tidur, aku di kamar mandi tamu, siapa sebenarnya yang mesum?"

"Ish! Menyebalkan."

Uh, wajahku memanas, rasanya malu sekali, beruntung Jisoo tidak melihat wajahku.

Jisoo bangkit, dan mengambil pakaian gantinya di lemari, dia keluar dari kamar, dia mandi di kamar mandi tamu.

Begitu juga denganku, tapi aku mandi di kamar mandi kamar tidur.

***

Setelah selesai mandi aku dan Jisoo duduk di ruang tengah, menonton televisi.

Tapi ada yang mengganggu, aku flu, hidungku terasa sangat gatal.

"Hatchuuu ..."

"Hatchuuu ..."

Dan sekarang aku bersin-bersin.

"Kau sudah minum obat flu?"

"Be ... hatchuuu ... lum."

Jisoo bangkit dan pergi ke dalam kamar, tidak lama dia kembali membawa kotak obat.

Dia mencarikan obat flu untukku.

"Minumlah."

Aku tidak bereaksi hanya terdiam melihat obat itu dan Jisoo bergantian.

"Kenapa?"

"Oh airnya, tunggu aku ambilkan."

"B-bukan, aku ... aku tidak bisa minum obat tablet. Hatchuuu ..."

"Apa? Jadi selama ini kau ..."

"Aku tidak pernah minum obat tablet maupun kapsul, aku juga sudah lama tidak sakit, terakhir kali aku minum obat saat aku duduk di Sekolah Menengah Pertama, itu pun sirup."

Jisoo terdiam mendengar penjelasanku. Dia bangkit lagi, tapi kali ini dia berjalan menuju dapur, sekembalinya dia membawa dua sendok makan dan segelas air.

Jisoo menaruh obat tablet di salah satu sendok dan satu sendoknya lagi digunakan dia untuk menghancurkan obat tersebut, setelah hancur Jisoo melarutkan obat dengan air di dalam sendok.

"Minumlah."

Jisoo menyerahkan sendok berisi larutan obat. Aku menerima itu dengan ragu-ragu, lalu segera meminumnya.

Hoek, rasanya pahit sekali.

Aku mengambil gelas berisi air yang ada di meja dan langsung menenggaknya sampai habis.

"Ya! Masih terasa pahit."

Aku berlari ke dapur, aku mengambil gula lalu menyedokkannya ke dalam mulutku.

Saat aku berbalik ingin kembali ke ruang tengah, Jisoo tiba-tiba sudah ada di belakangku.

"Ya! Kau seperti hantu."

"Kau jorok sekali, itu sendok untuk mengambil gula, kenapa kau masuk ke dalam mulut? Lalu kau kembalikan lagi ke dalam tempat gula, ish!"

"Rasa obatnya sangat pahit, kurasa gula bisa menghilangkannya, jadi aku makan gula. Sendok ini bisa diganti dengan sendok lain."

"Hhh~ terserah kau saja."

Dia berbalik, berjalan menuju kulkas, dan, tunggu, dia mengeluarkan sayuran.

"Kau mau buat apa?"

"Sup."

"Memangnya kau bisa memasak?"

"Kalau hanya sup kurasa bisa."

"Perlu kubantu?"

"Tidak perlu, kau tunggu di meja makan saja."

"Baiklah."

Aku menuju ke meja makan menunggu Jisoo yang sedang membuatkan sup.

5 menit

10 menit

20 menit

30 menit

"Hong Jisoo, kenapa lama sekali?"

"Tunggu, ini sudah jadi."

Jisoo datang menghampiriku dengan membawa dua mangkuk sup yang dia buat.

Aku mengambil sendok untuk mencoba sup buatan Jisoo. Aku berharap rasanya enak, tapi...

"YA! Sup apa ini? Sup garam?

TBC.

Halooo~
Sudah 10 part sequel yang aku buat dan happy 2k readsㅅ ㅗ ㅅ

Aku mau minta maaf kalau updatenya suka lamaㅠㅠ
Aku juga mau mengucapkan terima kasih ke semua yang sudah membaca cerita ini, apalagi yang sudah mau vote dan comment, terima kasih banyak~

Oh ya, aku juga mau minta kritik dan saran kalian buat cerita ini, siapa tau kalau ada kekurangan aku bisa perbaiki ke depannya.

Oke sekian, Love you all~♡

사랑해

[SEVENTEEN FANFICTION] YOU!!! - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang