YOU!!! [Sequel pt.22] - END

21.1K 1.1K 73
                                    

3 years later.

Tidak terasa aku dan Jisoo sudah empat tahun berada di Amerika. Senang, sedih, dan susah kami lewati bersama. Hari ke hari aku semakin yakin akan cintaku untuk Jisoo. Aku bahagia bisa bersama dengannya.

Hari ini aku dan Jisoo akan melaksanakan sidang tugas akhir.

"Ryeon, mana Jisoo? Kenapa dia lama sekali?"

"Tunggu sebentar eommonim aku panggilkan dulu."

"Noona, aku ikut."

"Ayo."

Oh ya, eommonim dan eomma mereka ada di sini sejak dua hari yang lalu, bersama Yongsup, abeonim dan appa tidak ikut karena urusan kantornya. Mereka akan datang saat wisuda nanti.

"Jisoo, kenapa lama sekali?"

"Jisoo hyung tidak ada noona."

"Ya. Jisoo kau di mana?"

"Jisoo hyung."

Cklek ...

"Ayo cepat, kita hampir telat."

"Aduh ... Ryeon ... perutku," ucap Jisoo sambil memegangi perutnya.

"Kenapa?"

"Sakit."

"Sakit? Kenapa bisa? Kau salah makan? Ahh, tidak mungkin semalam kau tidak makan apa-apa selain masakan eommonim, dan pagi ini kau sarapan roti, roti itu belum kadaluarsa."

"Bukan, bukan karena salah makan tapi ... ya!"

Jisoo masuk lagi ke dalam kamar mandi.

"Aku tunggu di ruang tengah, cepat, jangan lama-lama," teriakku lalu kembali ke ruang tengah.

"Sudah Ryeon? Ayo berangkat."

"Tunggu eomma, Jisoo masih kamar mandi."

"Sedang apa?"

"Perutnya sakit, entah karena apa."

"Anak itu, kita hampir telat."

"Kita tunggu sebentar lagi eommonim."

"Jisoo hyung gerogi."

"Gerogi? Gerogi Karena hari ini sidang?"

Yongsup mengendikkan bahunya.

"Maaf, eomma, eommonim, ayo kita berangkat."

Jisoo menyambar kunci mobil. Mobil baru yang dihadiahkan oleh appa saat ulang tahun pernikahanku yang ketiga.

"Sudah tidak sakit perutnya?" Tanya eommonim ke Jisoo.

"Tidak, em, sedikit."

"Aku saja yang menyetir, kalau kau yang menyetir aku takut mati konyol."

"Betul kata Ryeonhyo, yang ada bukannya memegang stir justru memegang perut."

Aku merebut kunci itu dari tangan Jisoo.

"Ayo."

***

"Kau gerogi?" Tanyaku begitu sampai di kampus.

"Uh? A-aku?"

"Kau gerogi."

"A-aku ... tidak, hehehehe, biasa saja."

"Masih saja bohong. Kenapa? Jujur saja."

"Baiklah. Aku takut ditanya yang aneh-aneh saat sidang nanti, dan aku juga takut tesisku ..."

[SEVENTEEN FANFICTION] YOU!!! - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang