Maaf ya, ini ONESHOOT loh. Jadi jangan kecewa kalo endingnya bakalan nganu
Hehehee...Ohiya, siapa yang nungguin part lanjutan 'dari No Exit!' Ayoo angkat tangan andaa!
*Hening *Dilempar tomat xD
Wkwkwk
Yaudah.. kalo gak ada jg gak masalah. Kami tau kok itu cerita masih abal2 dan gaje T_T
Tapi buat yg penasaran, sabarr yaa. Masih proses pengetikan soalnya.Oke, drpd kebanyakan ngomong lanjutin deh bacanya xD
Ps : coba bacanya sambil dengerin lagu Lyn feat leo vixx - blossom tears biar lebih dpt feelnya(?)
Itu yang di mulmed Areta yg lagi ngerasa anxious :v
WkwkwkBtw, DILARANG KERAS MENG-COPY PASTE cerita ini!
HAPPY READING!^^
Sekarang,,
Kau begitu sulit untuk ku gapai..
Langkahmu begitu cepat,kau sudah terlalu jauh.
Bagaimana jika aku tak bisa mengikuti langkahmu?
***'Jam 7. Di tempat biasa.'
Areta menghela nafas untuk yang kesekian kalinya sejak dia menerima pesan itu dari dua jam yang lalu. Masih ada empat jam lagi sebrlum waktu yang ditentukan olehnya.
Aarggh! Bagaimana ini? Areta menggeram frustasi dan menenggelamkan kepalanya di bantal sehingga suaranya teredam sempurna.
Ia tahu. Bahkan sangat tahu apa yang akan terjadi jika dia memenuhi permintaan dipesan itu. Ia tahu bagaimana akhir dari semua ini, bahkan jauh sebelum pesan itu masuk jauh ke ponselnya.
Sambil menghela nafas sekali lagi, Areta mengubah posisinya menghadap langit-langit kamar.
Langit-langit kamar yang berhiaskan jejak tangan mereka berdua dengan berbagai warna.Mengingat itu membawa Areta pada sekelabat kenangan mereka dulu.
Bagaimana 'pria itu' menawarkan diri untuk membantu Areta yang saat itu tangah merenovasi flat kecilnya.Bagaimana mereka dulu yang saling tertawa dan bercanda saat menempelkan telapak tangan yang sudah berlumur cat pada langit-langit kamar ini.
Bagaimana dulu tawa pria itu saat menerima keusilan darinya.
Baju mereka yang terkena cat, bahkan buku diktat pria itu yang ikut ternoda oleh cat-cat yang tidak sengaja tertendang Areta. Membuat dirinya panik seketika melihat lembaran kertas yang seharusnya berwarna putih berubah menjadi pink muda.Areta tertawa kecil mengingat semua kenangan manis mereka di flat ini. Tertawa memang. Tapi apa itu masih bisa disebut tertawa ketika air mata meluncur daei sudut matanya?
Areta kemudian menggigit bibir bawahnya untuk menahan isak tangis yang hendak lolos. Dia tidak mau terlihat lemah walau sedang seorang diri. Apalagi itu hanya karena firasatnya.***
Untuk pertama kali dalam hidupnya, Areta merasa benar-benar diawasi seseorang. Tatapan itu begitu menusuk punggungnya dan membuat dia duduk gelisah di bangku perpustakaan. Bahkan buku-buku tebal yang seharusnya ia baca untuk kepentingan tugas kuliah kini terabaikan begitu saja.
Areta tidak bisa konsentrasi sama sekali jika tatapan itu masih mengawasi dirinya.
Bagaimana jika iyu bukan orang?
Dia bergidik ngeri membayangkan sosok yang mengawasinya daritadi bukanlah manusia.Maka dengan cepat dia mengedarkan pandangannya memperhatikan suasana perpustakaan yang memang selalu terlihat sepi.
Hanya ada segelintir orang disini dan semua sibuk dengan buku-buku tercinta mereka. Melihat keadaan itu membuat Areta semakin yakin dengan dugaannya tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Celengan Ayam
Romansakenapa? heran ya sama judulnya? wkwkwk... jangan salah paham dulu. Sebenarnya ini bakalan jadi tempat kumpulan-kumpulan cerita ONESHOOT. Kalo biasanya 'celengan' itu buat nyimpan uang, disini beda. hehehe... Jangan kecewa ya~ *v sign* -Onirecano-