Unexpected

66 3 2
                                    

Aduh kenapa hari ini aku begitu sial ?! Kenapa aku harus selalu berurusan dengan lelaki ini.

            “Bukankah seharusnya kau berterimakasih padaku ?”. Aku mengangkat kepalaku ragu. Kulihat sosoknya masih memainkan gelas yang berisi tequila. Dasar sok !

            “...Ah, iya, terimakasih, tuan Jonathan” ucapku pelan. Aku bahkan tidak yakin kalau ia mendengar ucapanku yang lebih terdengar bagai sebuah bisikan.

            “Tuan Jonathan ? Tidak seperti Danni yang biasanya. Bagaimana kalau kita kembali berbincang seperti dulu ?”

Seperti dulu ? Enak sekali dia berkata begitu.

            “...”. Kedua tanganku mengepal. Aku menggigit-gigit bibir bawahku, mencoba meredahkan emosiku yang semakin meluap.

            “Danniella ?” panggilnya lembut. Nama itu mengingatkanku dengan kenangan saat kami SMA. Masa yang sangat indah bagi remaja sepertiku. Setiap kenangan indah pasti aku lalui bersama Jo. Namun ada sebuah kenangan terindah yang membuatku salah sangka bahwa ia juga menyukaiku. Kejadian di hari ulang tahunku yang ke 17. Dengan seenaknya ia menculikku dari sekolah dan membawaku ke sebuah bukit bunga yang tak terlupakan.

            “Apa kau mendengarkanku ?”

            “Ya !” jawabku cepat. “Apa kau datang sendiri ke sini ?”. Ia meletakkan gelasnya, kedua tangannya melipat di depan dada. Ia sangat mengintimidasi ruangan, membuatku tidak nyaman berada di dekatnya.

Iya, aku harus pergi dari hadapannya sekarang.

            “Aku bersama teman dan...”

            “Dan ?” tanyanya sambil tersenyum kearahku.

            “...Kekasihku. Iya, aku ke sini bersama ke kasihku”. Terlihat ekspresi kaget di wajah Jonathan sejenak, namun ia berhasil menyembunyikannya. Aku yakin 100% kalau ia tidak percaya aku memiliki kekasih. Karena sekarang ia menatapku dengan wajah curiga.

            “Benarkah ? Dimana kekasihmu ? Aku ingin bertemu dengannya”. Ia tersenyum jahil, kemudian melirik ke kanan dan kirinya, mencari ‘kekasih khalayan-ku’.

Apa maksudnya ? Ia mengejekku !

            “...Ia sedang di toilet”. Suasana kembali hening. Aku mengangkat wajahku dan kulihat kedua mata Jonathan yang menatap lekat ke arahku. Ia seakan menilai penampilanku malam ini. Tidak ada yang spesial, pastinya. Dengan gelisah aku duduk di hadapannya. Tidak adakah orang yang bisa menyelamatkanku !?

            “Dimana tempat tinggalmu ?”

            “...Hah !?”. Aku terkejut begitu mendengar suara beratnya.

            “Ah, aku tinggal tidak jauh dari ini” jawabku asal. Sebetulnya letak kos-kosanku cukup jauh dari hotel.

            “Benarkah ? Apa kau ingin pulang ? Aku bisa mengantarmu dan sepertinya ‘kekasih’mu tidak akan kembali dari toilet” Jonathan menyebutkan ‘kekasih’ dengan penuh penekanan, seakan menyindir. Refleks, aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Aku tidak mau berurusan dengan pria ini untuk kedua kalinya.

            “Tidak perlu, aku—“

            “Hey, Danni. Apa yang sedang kau lakukan ? Kenapa kau tidak turun ke lantai dan—Tuan Jonathan !”. Kedua mata Mawar melebar melihat seorang lelaki yang duduk di hadapanku.

            “Syukurlah ! Apa kau ingin pulang ?”. Aku berdiri di hadapan Mawar, memegang bahunya. Mawar menatapku aneh.

            “Pulang ? Aku bahkan ingin mengajakmu berdansa”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Loved or Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang