Satu ~Sella~

6.8K 203 8
                                    

Dia... laki-laki yang aku kagumi

Dia... laki-laki yang aku sayangi

Dia... laki-laki yang entah sejak kapan aku cintai

Dia... laki-laki yang selalu aku sebutkan dalam doaku

Dia... Cagara Mahendra Ajio

Mencintainya adalah hal terberat dalam hidupku, mencintainya merupakan rintangan tersulit dalam sisa waktuku

2 tahun ini aku memendam rasa yang sama dengan orang yang sama

***
Di sekolah

"Gara, aku bawain kamu makanan" ku ukirkan senyum tulus ku

"Ngga usah Sell, gue udah makan. Lagian lo ngapain sih setiap hari bawain gue makanan? lo kan bukan babu gue" kalau kalian tanya rasanya sakit atau tidak??? Jawabannya tidak!, karna bagi ku cinta itu harus tulus

"Yaudah kalau kamu nggak mau, kamu bisa simpan makanan ini. Bisa di makan nanti siang kok" jawab ku

*brakkk* "gue udah bilang sell, gue ngga mau. Gue ngga butuh makanan lo, berapa kali sih gue bilang hah"

Kotak makanan itu jatuh berantakan, dari yang bentuknya indah sekarang menjadi tak terbentuk. Miriss ya jadi aku, mencintai seseorang namun tak terbalas. Kotak makanan itu pun di bersihkan OB sekolah, dengan langkah gontai aku menuju kelas.

Sampai dikelas aku disambut oleh suara berisik sahabatku.


"Sellaaaaaa....... Lo kemana aja, udah lama lo ngga masuk kelas. Sepi tau" yaa aku memang beberapa hari ini tidak masuk sekolah, penyakit ku kambuh. Dan yang tadi itu namanya Anindra Fahesa (Anin) dia salah satu sahabatku.

"Apaasih Nin, ngga usah lebay deh. Aku baik-baik aja kok hehe. Oh iya gimana kabarnya Raka? Kemana itu anak?" Raka itu sahabatku juga ~Haraka Syahputra~

"Si Raka lagi ke kantin Sell, biasa itu anak lagi caper sama cewek-cewek" iyaa Raka itu most wanted di sekolah sama kaya Gara, tapi nomor satu itu Raka.

"Ohh yaudah kita ke kantin yukk, aku juga laper Nin"

"Lo kok tumben Sell ngga bawa bekel? Biasanya lo selalu bawa bekel yang di siapin bunda lo?" tanya Anin

"Hemm, iya Nin hari ini aku ngga bawa bekel. Bunda lagi ngga masak hehe" maaf ya Nin aku bohong, aku cuma tidak mau kamu marah sama Gara

"Ohhh gituu, yaudahh yukk kita ke kantin" untung Anin percaya

"Ayukkk cuss"

Sepanjang jalan menuju kantin. Aku dan Anin membicarakan gimana keadaan kelas sewaktu aku tidak masuk, rada sedih sih tapi ya mau gimana lagi. Sampai di kantin aku melihat Raka sedang duduk di tengah-tengah para cewek.

"Eh Nin itu kan si Raka, samperin yukk" ajak ku

"Ayuuk Nin, kita gangguin Raka si playboy tengik itu" hihi Anin lucu banget kalo udah sama Raka, pasti berantem terus.

"Hoyyyy... Curut ke kantin bukan ngajak-ngajak kita" Anin... Anin manggil orang ada-ada aja nih

Aku liat ke sekeliling kantin dan mataku tertuju pada meja di pojok dekat taman kantin, ku pertajam lagi penglihatanku untuk memastikan siapa orang itu. Dannn... orang ituuu.... Gara, yaa orang itu Gara. Dia sedang makan bersama cewek yang aku ketahui temen sekelasnya Gara, dia Areta Thiandra (Reta). Dia bilang dia udah makan sampai-sampai dia nolak makanan ku dan ngebuang makanan ku.

Aku paham, dia nolak makanan ku karena dia mau makan bareng Reta. Perihhh!!! air mata ku mau menetes, namun ku urungkan karena situasi yang tidak memungkinkan. Tanpa sadar Anin dan Raka sudah memesan makanan ku, namun aku hanya mengaduk-aduk makanan itu karena aku lebih tertarik memperhatikan Gara. Haha aku bodoh? Iya aku bodoh sudah tahu perih masih aja di liatin!

Raka memecahkan lamunanku

"Sell, lo kenapa? Kok makananya cuma di aduk-aduk? Apa sih yang lagi di pikirin? Cerita sama gue ya?" maaf Ka aku belum bisa cerita sama kamu.

"Hahh, engga kok Ka, aku gapapa"

"Lo tuh ngga bisa bohong sama gue Sell, udah cerita aja gue pasti bantuin lo kok" dia ngacak-ngacak rambut ku, hemm iya Raka emang punya rasa sama aku. Dia pernah nyatain cintanya ke aku, tapi aku tidak bisa balas perasaan dia karena aku masih mencintai Gara.

"Apa si Ka , aku gapapa"

"Yaudah kalau lo ngga mau cerita ke gue"

Selesai makan kita langsung balik ke kelas, sekali lagi aku dan Gara berpapasan di luar kantin. Ada hal yang ngebuat aku sakittt, Gara mencium kening Reta tepat di depan ku.. Hancurr! iya.. Hancur perasaanku sekarang. Ku langkahkan kaki ku menuju toilet, di dalam toilet aku menumpahkan semua kekesalan dan rasa cemburu ku. Setelah emosi ku mereda ku langkahkan kaki ku menuju kelas

***
Pulang sekolah

"Sell, pulang bareng gue yukk" ajak Raka

"Ngga Ka, maaf ya bunda aku udah jemput" kataku, iya semenjak bunda tahu aku sakit leukimia Bunda terlalu over protective

"Sell, muka lo pucet. Lo sakit ya?" tanya Anin

"Engga Nin, aku baik-baik aja kok. Udah ya aku pamit, Assalamualaikum"

Ku langkahkan kaki ku menuju parkiran, disana udah ada bunda yang nungguin aku

***

TBC


Haiiii guys cerita ini beda jauhhhhhh sama cerita pertama. Maafinn yak klo ad yg typo,
Jangan lupa votmen!!!!!! Silent readers munculah aku menantimu :*:*
Lagi nge test kalo pada suka di lanjut kalo ga bakal kita apus, TRIMS


Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang