Part 11

3.1K 159 0
                                    


Bismillah semoga kalian suka ceritanya.

***

Dokter memeriksa ku dan memberi tahu kalo penyakit ku  sudah stadium 3 dan umurku ga akan lama lagi. Ya tuhann
Tapi dokter selalu memberikan aku semangat dan motivasi untuk aku hidup. Aku dilarang keras untuk berputus asa karna katanya kalo aku putus asa menjalankan nya aku gak akan sembuh selamanya dan bisa jadi mempercepat kematian ku.

Hidup ku semakin kacau aku selalu berfikiran kalo aku akan meninggal dengan cepat, Tuhann kenapa harus aku yang engkau beri cobaan?? Rasanya aku ga sanggup menjalani semua cobaan ini tapi mau bagaimana lagi penyakit sudah menempel dan terus berkembang di tubuhku. Tuhan beri aku kesempatan untuk membahagiakan orang-orang yang aku sayang sebelum aku menutup mata Tuhan.

Tiap hari aku selalu menangis tak henti-hentinya menangis kadang aku melamun dibalik jendela memikirkan bagaimana kehidupan aku nantinya. Aku ga bisa lagi menghirup udara segar di pagi hari, ga bisa lagi gangguin abang, ga bisa lagi cium pipi mama. Kalo ini takdir ku kuatkan lah keluarga ku. Sampai saat ini aku belum memberi tahu tentang penyakit ku pada papa dan Abang aku takut mereka terpukul melihat Aku sakit separah ini.Aku ga mau melihat mereka harus berpikiran tentang aku.

***

Hari ini hari minggu ya aku libur sekolah dan waktu libur ku ini untuk memandangi keluar jendela untuk menghirup udara pagi hari minggu. uhh segarnya apa aku dapat menghirup nanti?
Aku menyisir rambut panjang ku tanpa sadar Disisir ku banyak rambut berjatuhan, Rambut ku mulai rontok??? Tuhannnn kenapa harus seperti ini, Aku ga sanggup melihat tiap hari sedikit demi sedikit rambut ku mulai menipis ,badan yang menjadi kurus seperti orang yang tak punya gizi dan endingnya aku harus ikut bersama mu tuhannn.

Air mata ku terus menetes sambil terus menyisir rambut ku.Aku melihat di rok putih yang kupakai terdapat bercak darah Ternyata hidung ku mimisan lagi, Aku tak berdaya seketika aku lemas dan tak ada tenaga. Aku berusaha bangkit untuk merebahkan tubuh di kasur ku tapi aku pun tak bisa kaki ku lemas tak bisa digerakkan lagi.Kenapa dengan aku menggerakkan kaki ku aja tak bisa bagaimana mau berdiri. Ayo zi berusahaaa.
Aku berusaha berulang kali untuk berdiri tapi aku ga bisa kaki ku benar-benar tak bisa digerakkan.

"Mamaaaaaaa tolong Enzi maaaah" teriak ku dengan nada yang sedikit bergetar.

Kudengar mama berlari menuju arahku dan membuka pintu kamar ku, mama melihat aku sudah berada tergeletak dibawah dengan hidung yang bercucuran darah mimisan ku. Mama membantu ku untuk berdiri tapi tetap sama kaki ku tak bereaksi sama sekali. Mama ku membopongku perlahan dan merebahkan tubuhku ke kasur ku.

"kamu kenapa sayang??" tanyanya dengan meneteskan air mata yang membuat aku jadi ikut ingin menangis , mama ku mengambil tisu disamping kasur ku dan membersihkan hidung ku yang sudah berlumuran darah.

Aku cuma terdiam aku ga bisa berbicara apa-apa aku terlalu lemas entah kenapa tiba-tiba aku seperti ini. Mama mengeluarkan hp nya di sakunya dan menekan no Ryan lalu menghubunginya.

"Halo? kenapa tante?? Enzi kenapa?" tanyanya di luar sana

" Ryan kamu cepat kesini bantuin tante bawa Enzi kerumah sakit sekarang bisa ga? tadi kata Enzi kakinya ga bisa digerakkan sama sekali tante takut Yan tante takut" Mama menelpon Ka Ryan dengan tersendak sendak akibat menangis.

"Iya tan Ryan segera kesana tunggu Ryan, aku bawa mobil tan" jawabnya dan menutup telpon nya

Tak sampe setengah jam sudah terdengar klakson mobilnya. Ryan berlari ke kamarku dan melihat ku yang sedang terbaring lemas.

"ayo tan kita kerumah sakit"
Ia langsung megendong aku di bahunya, ya aku memang sangat lemas. Ia menduduki ku di kursi belakang bersama mama, mobil segera di jalankan dengan sedikit cepat karna aku tahu dia pasti panik dan takut terjadi apa-apa dengan aku. Aku sudah tak sadarkan diri karna aku terlalu lemah jadi aku udah pingsan makanya mama aku dari tadi cuma bisa menangis melihat keadaan aku.

Cinta gila dari Kaka OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang