Tak Pernah Ternilai (END)

Prilly Mahatei

Namaku Prilly Mahatei, orang-orang terdekat aku kalo manggil yaitu illy. Aku umur 20 tahun. Aku hidup bersama mama dan adikku Raya Anastasya yang berumur 11 tahun. Sejak 1 tahun yang lalu, aku, raya, dan mama sudah ditinggal papa untuk selama lamanya. Dan keadaanku sekarang jauh berbeda dari yang dulu. Mungkin kehidupanku yang sekarang tidak ada kata layak yang menggambarkan kehidupanku ini, dengan ekonomi yang kurang dan bahkan rumah pun tidak layak untuk ditempati. Tapi aku bersyukur dengan kehidupanku saat ini.

Dulu papa seorang pengacara terkenal di Indonesia. Papa memang orang kaya raya saat itu, kebutuhan segala macam apapun dapat terpenuhi. Namun saat ini berubah, sejak papa di jebak oleh temannya sendiri, dan akhirnya papa meninggal karena kecelakaan yang disebabkan temannya. Setelah kepergian papa, semua rumah dan harta direbut habis oleh teman papa dan diambil alih namanya. Aku sangat sedih kala mengingat masa-masa dulu. Dan sekarang awal dari perjuanganku. Aku harus semangat demi mama yang merawat aku dari kecil hingga sekarang dan selalu membahagiankannya.

Aku sekarang bekerja di Syarief Crop. Perusahaan yang terkenal di Indonesia. Aku bangga bisa bekerja disini, karena banyak sekali yang melamar disini tapi tidak diterima oleh perusahan. Perusahaan ini memang membutuhkan karyawan yang unggul dan yang pastinya genius. Dan tidak disangka aku bisa bekerja disini walaupun aku hanya lulusan SMA, tapi setidaknya otakku memang genius. Aku tidak punya biaya untuk melanjutkan kuliah. Tapi setidaknya aku bekerja gajiku bisa untuk makan dan keperluan di rumah. Sifatku di kantor sangatlah jauh berbeda dengan di rumah. Aku di kantor sangatlah diam, cuek, dan tak banyak bicara, tetapi jika di rumah aku sangatlah manja kepada mama, walaupun umurku yang tak lagi anak-anak . Aku di kantor tidak punya teman selain Audi, karna Audi adalah sahabat aku yang masih mau berteman sama aku walaupun aku miskin.