Picture 1: Secret

145 11 9
                                    

Awan beriringan dilatari birunya langit. Matahari tersenyum cerah mengantarkan sinarnya. Sosok itu berlari menggiring bola dengan semangat. Ditemani sorakan dari pinggir lapangan.

"Gol!!!"

Ia tampak meninjukan kepalan tangannya di udara. Senyum yang tercetak lebar di bibirnya mengundang lengkung senyumku juga. Teriakan dan tawa timnya bahkan sampai terdengar ke telingaku.

Aku menumpukan daguku di atas punggung tangan. Memandangi senyum yang tak kunjung luntur dari bibirnya. Senyum yang selalu membuat jantungku bergelenyar aneh, seperti hipnotis yang membuatku tak bosan memandanginya. Suara tawanya seakan mengandung zat adiksi yang membuatku ketagihan untuk mendengarnya lagi dan lagi meski hanya samar-samar.

Angin yang bertiup membuat daun jendela kelasku bergoyang pelan. Menatapnya dari kelasku yang terletak di lantai dua sudah menjadi hobi untukku. Rasanya ini adalah tempat paling strategis untuk mengaguminya tanpa mengundang perhatian orang lain.

Ia masih tersenyum lebar dengan keringat di pelipis dan kaus olahraga yang tampak lembab. Ingin rasanya aku menyeka keringat itu.

Keinginanku terjawab saat seorang gadis dengan tubuh ramping menghampirinya. Surai coklat panjangnya yang tertiup angin menyempurnakan kecantikannya. Gadis itu menyodorkan handuk yang segera diterima olehnya, masih dengan senyum yang sama. Ya, keinginanku terjawab beriringan dengan sebuah peringatan.

Ia tidak mungkin melirikku. Tidak saat ada sesosok bidadari di sisinya.

Aku menghela napas. Menenangkan diriku sendiri dan juga hatiku yang mulai menjerit kesakitan. Rasanya ada bongkahan batu yang menghimpit dadaku. Tapi itu tidak menghalangi jemari gempalku yang bergerak menarik daun jendela kelas sampai menutup.

Sekaligus membungkam jeritan hatiku.

Penggemar rahasia akan selamanya menjadi penggemar rahasia, tidak mungkin lebih. Tegur akal sehatku pada perasaan yang tak kunjung berhenti menjerit.

Lagipula mana ada penggemar rahasia yang bermimpi berinteraksi dengan objek kegemarannya. Itu mengapa disebut 'penggemar rahasia'.

Picture the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang