Prolog

61 5 2
                                    

hai^_^ semoga yang baca pada suka yah! sorry kalo ada yang typo hehe-_-||


◇Manda POV◇

Kau mungkin terlalu asing bagiku Perlahan tapi pasti ..
Kau telah mengubah hidupku menjadi lebih berwarna ..

Entah apa dan bagaimana
Aku tak dapat menghilangkan
Perasaan aneh ketika mataku
Menatap matamu yang selalu
Menghangatkan hatiku ..

Namun ..
Semua terasa begitu singkat
Aku terlambat menyadari akan perasaanku padamu ..
Aku sungguh menyesal , sangat menyesal ..

Dapatkah kau mengingatku?
Dapatkah kau ingat masa lalu
disaat kita bersama?
Tidak bisakah kau mengingat
semuanya ?

Tidak bisakah ?

✨✨✨✨✨
Author  POV

Terlihat Manda yang tengah duduk di kursi dekat jendela Cafe, sambil sibuk membaca buku novel yang tengah digenggamnya . Namun tiba - tiba pandangannya beralih ke arah pintu cafe yang baru saja terbuka, menampilkan seorang wanita yang memang dikenalnya tengah menggamit lengan pria yang sudah lama dirindukan oleh Manda.

Seakan merasakan amarah setelah melihat kemesraan yang diperlihatkan sepasang kekasih itu ia langsung mengalihkan perhatiannya ke arah jendela. Tau bahwa dirinya tak kuat melihat keadaan itu, ia segera beranjak dari tempat duduknya lalu keluar meninggalkan Cafe itu disaat hujan tengah turun sangat deras.

Tak perduli dengan derasnya hujan, Manda tetap berjalan sambil memeluk tubuhnya yang mulai menggigil. Ia dapat merasakan pipinya terasa hangat karna terkena air matanya. Ia tak perduli akan disekitarnya, yang diinginkannya sekarang adalah menangis. Hatinya terasa tertusuk - tusuk ketika melihat lelaki yang dicintainya-Marrel Scouth bersama wanita lain, yakni wanita yang mengaku - ngaku sebagai calon tunangan Marrel.

Kemudian dari arah lain seseorang menggenggam tangannya dan segera memeluknya. Ia sempat terkejut saat Steve memeluknya dengan erat, seakan pria itu bisa merasakan hal yang tengah dirasakan oleh Manda. Tanpa berfikir panjang ia memegang erat kemeja milik Steve, lalu ia menangis tersedu - sedu sambil memukul pelan ke arah dada Steve.

"Kenapa?! ..hiks.. Kenapa rasanya sesakit ini..? Ken..napa dia berubah, Stev." sambil terisak menatap binar mata Steve yang tidak dapat diartikan.

"Manda, kumohon jangan seperti ini. Aku yakin kau adalah wanita yang kuat, jadi bertahanlah.. Aku akan sangat khawatir padamu jika kau terus seperti ini." Kemudian mengusap ujung kepala Manda dengan pelan.

Ya,tentu ia bisa merasakan sakitnya hati wanita yang ada di hadapannya sekarang ini. Karna ia sangat mencintai wanita tersebut, namun ia tahu bahwa wanita itu telah mencintai lelaki lain yang dikenal olehnya.Marrel Scouth.

Entah ia harus merasa bahagia atau sedih sekarang. Bahagia karna Marrel, lelaki yang dianggap Steve adalah lelaki brengsek karna begitu saja meninggalkan Manda yang sudah terlanjur mencintai Marrel ataupun sedih setelah melihat kondisi yang dialami Manda sekarang. Memang sejak tadi Steve diam - diam mengikuti Manda ke Cafe tadi karna khawatir dengan Manda. Ia juga melihat raut wajah Manda yang awalnya datar menjadi tegang saat melihat sepasang kekasih yang tak lain adalah Marrel dan Annastasia.

"Aku?wanita yang kuat? Sepertinya penilaianmu terhadapku salah Stev. Bahkan sekarang kau melihatku sedari tadi tak berhenti menangis, apa kau masih bisa menyebutku seperti itu?!" Ia mengatupkan bibirnya yang ikut bergetar karna tangisannya.

"Tentu, aku sangat mengenalmu. Aku tahu alasan kenapa kau kembali seperti ini. Ini karna pria brengsek itu baru saja memperlihatkan kemesraannya dengan wanita lain di Cafe tadi kan?!" Steve yang tak bisa menahan emosinya hanya bisa mengepalkan kedua tangannya di samping.

"Stev, jadi daritadi kau..." kemudian menatap tajam ke arah Steve karna tak menyangka pria itu tahu alasannya menjadi seperti ini.

"Maafkan aku,Manda. Memang dari awal aku mengikutimu ke cafe itu, tapi itu karna aku sangat mengkhawatirkanmu. Tidakkah kau memahami hal itu?" Lalu kedua tangan Steve memegang kedua bahu Manda yang menegang.

"Kalau begitu, kumohon jangan lagi khawatirkan aku.. Karna itu hanya akan sia - sia, Stev." Setelah mengeluarkan perkataannya, Manda langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia tahu ia takkan sanggup melihat raut waja kekecewaan pria itu.

"Jangan khawatir katamu?kau berfikir bahwa aku t'lah melupakan perasaanku padamu kan? Tapi kau salah besar, Manda. Justru semakin lama aku semakin dalam mencintaimu.." lalu ia melanjutkan kalimat yang selama ini ingin dilontarkannya.

"Tidakk..bisakah kau melupakannya? Tak bisakah..kau belajar mencintaiku?" Tangannya megguncang kedua bahu Manda yang semakin menegang setelah mendengar perkataannya.

Selang beberapa menit suasana terasa sangat canggung. Karna sedari tadi Manda belum juga menjawab pertannyaan Steve yang dilontarkan padanya. Namun akhirnya Manda dengan gugup mulai mengeluarkan suaranya..

"Maaf,Stev..Kau pasti sudah tahu jawabanku..Kuharap kau mengerti.." Seraya melepaskan genggaman tangan Steve di bahunya lalu segera meninggalkan pria itu sendiri.

Setelah Manda merasa jauh dari Steve, ia lalu membalikkan kepalanya mencari keberadaan Steve. Namun tampaknya seseorang itu telah pergi,ia pun kembali melanjutkan langkahnya dengan perlahan.

"Aku sungguh menyesal, Rel. Seandainya waktu itu.. hiks..Tidak bisakkah kau mengingatku kembali?Tida..kk bisakkah?"

#lanjutannyalagidirevisi

N/G.

My Lovely KeychainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang