From the Distant World Track no.1 - Love of an Excorcist
by smilingspectra
English version will be adapted as soon as i finish some chapters./v1/
Suatu hari, perkumpulan memaksa membawaku ke sebuah aula gelap.
Dengan sekujur tubuh terikat rantai dan beralaskan gamping datar.
Ruangan itu diterangi banyak lilin, dihias membentuk formasi.
Mukaku ditumpahi darah!
Sementara aku diletakkan di tengah formasi.
Orang-orang memakai cadar dan pembalut hitam, mengelilingiku.
"Ei sollie o Caira de chicha
Sacraf iella feri daiman
Sitain o ie lich it ferty
Jo fettali ar argo i solemn..."Tatkala mereka mengucapkan kalimat berbarengan,
Langit-langit tiba-tiba meledak,
Meruntuh.Mereka kemudian panik,
Berlarian.Tapi bongkahannya terus jatuh,
Menimpa.Sehingga tempat itu dipenuhi darah,
Bermuncratan.Di balik debu yang masih menari,
Di sana kau berdiri,
Menyandang berbagai pedang,
Memerhatikanku dengan lega.
"Semuanya sudah berakhir," katamu sambil melepaskan ikatanku.
"Ayo keluar, biar aku bisa melindungimu."
/v2/
Setelah hari itu, aku terus mengikutimu ke mana pun engkau berlalu.
Kau berbelanja, melengkapiku dengan persenjataan berbahaya.
Pedang panjang di sabuk, bom di balik jubah, dan busur kecil di belakang.
Aku merasa hebat sekali!
Dan kau terlihat bangga dengan semua kesiapanku.
Aku menjadi mengikutimu dengan lebih antusias, penuh semangat.
"Penyembah setan banyak menyebar di daratan ini.
Dan itu bukanlah sesuatu yang dapat dibiarkan.
Aku senang bila kau mengikutiku,
Dan kau akan terus belajar dariku."Kita menemukan satu, lalu merancang penyergapan.
Kau menekan tombol bom,
Meletus.Hempasannya mengantam banyak tubuh,
Berhamburan.Aku menyusul setelahmu,
Membersihkan.Tubuh yang hidup kita habisi,
Bercipratan.Di kala itu, aku merasa hidup,
Di saat itu jati diriku terungkap,
Menerima elusan darimu,
Dadaku segera berdegup, kencang!
"Apa ini?" aku kebingungan dengan nafasku.
"Rasanya darah akan keluar dari hidungku."
/v3/
Kau terus melatihku, mengajariku berbagai hal tentang pembasmian target kita.
Sehingga tanpa kusadari, kau mengangkatku menjadi muridmu.
Kau bangga dengan itu.
Dan itu membuatku sedikit bersedih.
Aku kira kita bisa memperdalamnya dari sekadar ini.
Entah kenapa jantungku terasa sesak.
"Mereka mengaku iblis dapat mengabulkan permohonan,
Tapi bila kita berkontrakan, dan mengorbankan nyawa.
Dan kontrak itu terlalu berbahaya,
Jadi aku membunuh mereka supaya rakyat tak berdosa aman."Dilihat dari mana pun, kau adalah pembunuh berhati malaikat.
Kau bekerja demi kepentingan manusia.
Kau bekerja kotor demi menyelamatkan orang-orang.
Kedua alasan itu membuat sikapmu netral.
Sekaligus membuatmu tampak berbahaya.
Tapi aku tetap menyukaimu.
Melihat kejanggalan, kita melakukan penyergapan dadakan,
Kau turun terlebih dahulu,
Membereskan.Di dalam kericuhan terjadi,
Berhamburan.Namun aku tak mengetahui itu,
Meledakkan.Kau masih di dalam, tubuhmu terkena dentuman,
Terbakar.Aku segera menyelamatkanmu, turun dari angkasa.
Tubuhmu tertimbun reruntuhan,
Kugali.Darah menyimbah pakaianmu,
Kuangkat.Tapi kau hanya menutup mata,
Kugoyang.Aku memohonmu terbangun,
Kupeluk.Detak jantungmu masih ada.
Aku bisa merasakannya.
Kau menggenggam kepalaku.
Kau mengelus rambutku.
"Maafkan aku mati," katamu tersendat-sendat.
"Tapi aku selalu menyayangimu."
Di atas reruntuhan,
Di saat matahari terbenam,
Aku menangis,
Aku berteriak,
Namun suaraku hanya omong kosong,
Terhapus bersama cahaya yang redup.
/v4/
Kau masih bernyawa, sekarat, aku bisa merasakannya.
Jadi aku membawamu ke atas altar.
Lalu aku membaringkanmu di batu.
Kutumpahkan darahku di atas mukamu.
Aku menyibakkan jubah.
Lalu berdiri menghadapimu, sambil mulai membacakan kalimat.
"Ei sollie o Caira de chicha
Sacraf iella feri daiman
Sitain o ie lich it ferty
Jo fettali ar argo i solemn..."
KAMU SEDANG MEMBACA
From a Distant World
FantasyShort-story Poets Compilation Kumpulan cerita--petualangan, cinta, persahabatan, fantasi, tragedi--yang dirangkai dalam sebuah syair. Setiap cerita mempunyai alur yang tak berhubungan, jadi tak masalah untuk mulai membaca di cerita mana pun.