Chapter 3

3 0 0
                                    

Jarum jam menunjukkan pukul 1 dini hari. Bungkus makanan ringan dan tissue bertebaran diatas karpet yang melapisi lantai kamar. Ada juga gelas-gelas yang sudah kosong tak berisi teronggok dipinggir tempat tidur. Laptop yang masih menyala, mp3 player yang tidak berhenti memutar lagu-lagu dengan irama yang menenangkan. Kertas-kertas bertebaran diatas tempat tidur, mengelilingi dua anak manusia yang tengah terlelap menuju alam mimpi yang indah. Wajah mereka sangat tenang bagai tak ada beban dalam hidup mereka. Sesekali perempuan itu menggeliat karena kedinginan. Bagai mengerti apa yang diinginkan perempuan yang tertidur disampingnya, laki-laki itu pun ikut bergerak dan akhirnya mendekap tubuh perempuan itu. Merasa menemukan kehangatan yang dia cari, perempuan itu semakin merapat dan menenggelamkan dirinya dalam dekapan hangat laki-laki itu. Tangannya sudah melingkar di pinggang laki-laki itu. Seakan tak ingin melepaskannya. Dan mereka berdua pun semakin terlelap kedalam mimpi indah mereka

***

Wanita paruh baya itu baru saja sampai dirumah setelah beberapa minggu menemani suaminya yang tengah mengembangkan bisnis keluarga mereka di Washington DC. Raut mukanya terlihat sangat letih setelah menempuh penerbangan selama lebih dari 22 jam. Dan disinilah ia sekarang. Di depan pintu kamar anak perempuan kesayangannya. Rasanya sudah rindu sekali ia dengan anak perempuan satu-satunya ini. Dan kali ini ia ingin memberikan kejutan pada putrinya yang sudah sangat dirindukannya itu dengan kedatangannya yang sengaja ia percepat dari rencana sebelumnya

'Ceklek..' pintu kamar bercat putih itu pun terbuka perlahan. Dan betapa terkejutnya ia melihat keadaan kamar yang berantakan sudah seperti tempat pembuangan sampah menurutnya. Bungkus makanan, tissue, gelas-gelas bekas minuman yang berserakan. Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah pemandangan yang ia lihat diatas kasur itu. Laptop yang masih menyala, kertas-kertas berserakan, dan yang lebih mengejutkannya lagi, dia melihat dua orang anak manusia yang masih terlelap tidur dengan posisi berpelukan erat berada ditengah-tengah kekacauan itu. Sempat beberapa saat tercengang dan speachless atas apa yang ia lihat, lalu ia tersadar dan segera mengambil ponsel pintarnya dan mengambil beberapa gambar kedua anak manusia itu. Setelah itu, ia menyimpan ponselnya kembali. Dan dengan perasaan gemas dan jengkel, ia membangunkan kedua anak itu

''Mitaaaa!! Bangun kamu!!'' omelnya. Namun kedua anak itu masih tetap bergeming

''Mitaaa!! Ikmaaall!! Bangun kalian berdua sekarang jugaa!!'' teriaknya lagi dengan suara yang lebih keras

Si anak lelaki sedikit menggeliat dan mulai mengerjap-ngerjapkan matanya

"Ikmaaall!! Bangun kamu! Mitaaa!! Bangun kalian berduaa!!'' teriak wanita itu lagi

Setelah berhasil membuka kedua matanya, anak lelaki itu pun kaget dan terlonjak bangun dari tidurnya. Dan ia juga berusaha membangunkan anak perempuan disebelahnya itu

"Mit.. Mita.. " bangunnya lirih. Sambil menggoyang-nggoyangkan tubuh perempuan itu agar segera terbangun dari tidurnya

"Mita!! Bangun kamu!!" teriak wanita itu lagi. Dan sesaat kemudian, anak perempuan itu pun mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, dan saat dirinya sudah sepenuhnya sadar, ia terbelalak melihat Mamanya sudah berdiri disamping tempat tidurnya dengan memasang muka garang. Dilihatnya juga Ikmal yang sudah terlihat salah tingkah disebelahnya. Dan dia menangkap pasti Mamanya salah paham dengan semua keadaan ini

"Hmm.. Good morning Mam.. " sapanya canggung. Diliriknya Ikmal yang terlihat gelisah disampingnya

"Apa-apaan kalian berdua ini? Ha? Coba jelaskan semua sama mama!" tanya wanita itu dingin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Best Friend, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang