*Syanam
Gue pengen rebahan sebentar biar ntar malem gue bisa dinner asik bersama Zahra. Tapi ada yang mengganggu gue. Iya, itu bel rumah. Siapa sih? Mana lagi mbok nah?
Malas malasan gue bangun dari tempat tidur superempuk gue. Sambil gue teriakin mbok nah. Lah? Perasaan baru aja dia pamit ke dapur tapi kok udaah gak ada aja ya? Kemana dia?Gue buka pintu rumah, daaann surpriisseee !!!
"Zahra? " gue saking senengnya, langsung gue peluk aja itu zahra. Tapi gue heran, tumben tumbenan anak hiphop ini ga selincah biasanya.
"Hai sayang. Aku maen maen sini boleh?"
Ya gila aja. Masa ga boleh? Orang yang gue arepin slalu ada, dan saat ini -pun walau mengganggu waktu istirahat gue-, dia dateng senenglah gue."Boleh lah. Ayo masuk" sambil gue persilahkan masuk, sambil gue celingukan. Kok gada mobil? Lah zahra sama siape ke rumah gue?
"Kamu sama siapa hon?"
"Tadi dianter bayu, nam. Kok rumah kamu sepi? Mbok nah kemana? "
"Nah itu dia. Aku gatau mbok nah dimana. Yaudah deh. Kamu mau minum aapa?"
"Anything from you, sayang"
Nah tumben tumbenan dia ga ribet. Biasanya juga aneh aneh walau gue tinggal ambil di kulkas sih."Oke wait for a few. I'll make something special." langsung gue ngacil ke dapur. Membuatkan dia jus duren salah satu minuman kesukaannya. Lengkap? Pasti.
Selang 5 menit kemudian, gue bawa jus duren buat zahra, gue lihat zahra mejemin mata. Terlihat seakan dia mempunyai masalah yang diluar ekspektasinya. Gue seneng dengan penampakan seksi dia saat dia mejemin mata. Ah rasa rasa gue pengen pelukin dia, ciumin dia, babat habis . Tapi, kayaknya dia perlu sesuatu. Langsung gue hampiri kekasih hati gue. Gue sentuh pipinya, gue elus. Di sana dia merasa sedikit kaget. Menegakkan kembali duduknya, selangkah kemudian, gue tenggelamkan dia di pelukan gue. Ada suara napas berat di telinga gue. Gue tahu, dia sedang bersedih. Dan kebiasaan zahra, jika dia lagi bersedih, jangan tanya kenapa. Just hug her. May be it gonna make her relax, better than.
"Minum dulu lah"
Zahra mengambil minuman yang gue bawa, sedetik kemudian dia tersenyum."Enak... Thanks syanam"
"You're welcome hon" sedikit gue beri dia kecupan di bibirnya. Manis. Rasa duren. Gue ketagihan dengan rasa manisnya, ga gue sia siakan kesempatan bibir manis dia yang ga dia tolak. Lalu gue mendaratkan bibir gue tepat di bibir zahra. Gue kulum, sambil tangan gue menyusuri tengkuk dan dadanya.
Zahra melenguh geli. Mungkin pertama kalinya bagi dia. Lalu gue menyusuri tshirt nya, gue buka pengait bh nya. Zahra gue sandarkan ke sofa sambil tangan gue bergerilya di puting dan gundukan manis depan mata gue. Dia kembali melenguhkan napas panjangnya. Ciuman gue berganti menyusuri dadanya secara bergantian, gue nenen di gundukan kembar itu. Ah, nikmat sekali. Wangi strowberry seeperti biasanya. Tangan gue turun hendak membuka resleting celana zahra yang kemudian zahra tahan dengan tangannya.
"Ngga apa apa hon. Just enjoy it. " gue memberi pengertian pada dia, bahwa ini akan menyenangkan.
Ternyata di luar dugaan gue, dia menurut. Kembali gue kulum payudara kenyalnya, gue susuri vagina zahra dari luar karna dia masih menggunakan celana dalamnya. Sesekali gue beri dia kissmark di payudaranya, dekat dengan putingnya, sambil tangan gue meraba raba vagina nya yang mulai basah.
"Syaanaam" zahra melenguh kegelian. Dia mencoba merengkuh kepala gue yang sedari tadi berada di gundukan manis dia, putih bersih wangi. Omaigat, beruntung gue punya pacar yang sangat menjaga kebersihan dan kerapian dirinya. Bahkan bulu vaginanya pun, tak ada. Bersih...
