One Hundred Day

14 1 0
                                    

" Part 2 "

Saat itu,cuaca sedang buruk.Tapi kami berencana akan pergi berlibur,tanpa mempedulikan kondisi saat itu.Semuanya tersenyum bahagia,terutama aku.Hari yang ku tunggu-tunggu setelah sekian lama aku menantikan ini.

" Kau senang? " saat itu aku merasakan bahagia yang terlampau sangat.Aku lulus dengan nilai tertinggi di sekolah dasar.Ditambah lagi,sekarang aku sedang berlibur dengan keluarga yang sangat ku cintai.

" Iya kak.Aku suka " aku menjawab pertanyaan kakak dengan senyuman lebar

" Kita harus sering-sering seperti ini ya kak?Ayah sama Ibu juga jangan sibuk bekerja.Aku enggak mau ditinggal sama bibi lagi.Kita harus sering sama-sama "

" Iya,tentu saja.Kita akan sering berkumpul bersama seperti ini " ucap kakak tersenyum

"Yeyyyy!! " tidak bisa ku gambarkan perasaan saat itu.Setelah ini kami akan semakin sering berkumpul.

" Sepertinya cuaca semakin buruk ndre? " saat itu ibu bertanya kepada kakak

" Semoga saja tidak turun hujan bu.Kita harus cepat sampai disana.Ayah juga harus hati-hati mengemudinya.Jalannya semakin licin "

" Apa benar akan turun hujan?Ahhh....aku tidak mau hujan turun disaat kita berlibur.Kak,tidak akan turun hujan kan? " saat itu,aku berharap hujan tidak turun.

" Hei....bukankah kau sering bermain saat hujan turun? " tanya kakak.

" Iya.Tapi sekarang aku tidak mau hujan.Nanti kita tidak bisa main bersama " aku kesal,kenapa hujan datang disaat aku ingin bersenang-senang.

" Tenanglah.Hemm.... Sebentar lagi kau masuk Smp kan?Bertemanlah dengan orang yang baik-baik.Dan kau juga harus berhati-hati terhadap laki-laki.Jangan buat masalah,oke? " entah apa yang kurasakan
.Tapi saat ini aku merasakan keanehan.Aku merasa kakak semakin menjauh.Kupikir itu semua hanya perasaanku saja.

" Kak,aku takut. " aku memeluk kakak erat.Aku suka wangi tubuh kakak.Setidaknya sedikit menenangkan ku

" haha...takut?Kenapa? "

"Kakak,Ibu dan Ayah....aku takut kalian .... "

" Sudahlah.Kita akan bersenang-senang sekarang.Semangat!! "

" Wah....sepertinya memang akan turun hujan ndre.Apa kita teruskan saja,atau cari tempat disekitar sini untuk istirahat? " aku melihat ayah juga sedikit gelisah.

Langit semakin hitam.Sepertinya siap menumpahkan semua beban berat yang ditanggungnya.Apa ini tidak buruk?aku merasakan kakak memelukku erat.Semuanya hening.Ayah dan Ibu juga tidak bersuara.Begitupun kakak.Aku...aku takut.

" Heii....jangan takut.Bagaimana kalau kita berdoa agar hujannya tidak turun? " saran kakak

" Memangnya bisa ya kak,jika kita berdo'a hujan tidak akan turun? " saat itu aku tidak yakin hujan akan berhenti dengan semudah itu.

" Tidak ada salahnya mencobakan? " aku hanya menganggukkan kepala menyetujui saran kakak

" Sekarang tutup mata,dan berdo'a.Ucapkan dalam hati apapun yang gina inginkan " sedikit tidak yakin dengan ini,tapi aku mencoba mengikuti saran kakak.

' Tuhan....saat ini aku ingin hujan berhenti agar aku bisa bermain dengan Ayah,Ibu dan Kakak.Aku ingin bisa bersama-sama mereka.Aku ingin bersama mereka lebih lama lagi.Pasti menyenangkan.Ini pertama kalinya setelah sekian lama aku tidak berlibur bersama mereka.Jadi,aku mohon.Aku ingin bermain saat dimana matahari menyinari kami '

Tapi....saat semua do'a yang kuucapkan sudah selesai.Aku tidak bisa membuka mata.Rasanya sangat berat.Semua yang kulihat hanya hitam.Apa hari sudah malam?Kemana kakak?Aku juga tidak melihat Ayah dan Ibu.Kenapa?Apa yang terjadi?Kenapa semuanya gelap?Ayah....Ibu...kalian dimana?Kenapa aku sendiri?Hiks....jangan tinggalkan aku.Kakak......aku takut.Aku takut.

One Hundred DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang