Udara dingin dari ac memenuhi kamar berukuran yang berukuran sebesar setengah lapangan futsal yang diisi dengan berbagai macam barang pelengkap interior yang kesemuanya berwarna putih sehingga memperlihatkan betapa elegannya kamar ini.
Seorang wanita muda berumur 26 tahun sedang terkungkung di dalam tebal dan hangatnya selimut berwarna putih masih tertidur pulas. Dari raut wajahnya melukiskan betapa nyamannya dia terbuai di alam mimpi. Entah apa yg sedang dimimpikannya, atau mungkin kepulasan tidurnya itu tercipta karena aktivitasnya kemarin hari yg menuntut dia untuk mengerahkan seluruh kemampuan dan pikurannya dalam melaksanakan tugasnya yang menuntut dia untuk bisa bekerja dengan keras, cepat, akurat dan tuntas.
Dalam usianya yang tergolong masih muda, ada begitu besar tanggungjawab yg dititipkan dipundaknya untuk dia pikul. Yang selalu saya di tiap harinya membuat dia harus berpikir keras dan bahkan membuat harinya terasa keras. Lain halnya dengan gadis-gadis seusianya yang dengan leluasa menjalani hidup, melakukan apa yang mereka mau ataupun menikmati masa muda mereka dengan menghabiskan waktu bersama teman-teman.
Beda dengan apa yg dialaminya. Memang, di umur yang tergolong masih muda ini ia lulusan terbaik dari harvard university, seorang yang pintar, giat, hidup dalam kemewahan, bergelimangan harta dan materi, memiliki kedua orang tua yang begitu mencintainya, menjadi CEO perusahan ternama di ibu kota membantu ayahnya dalam mengurus bisnis dibidang jasa konstruksi yang menuntut dia untuk selalu fokus dan akurat dalam merencanakan sesuatu. Tapi dari semua kelebihannya itu, tetap saja ada kekurangan yg dimilikinya. Yaitu sifatnya yang apatis, seenaknya dan dingin.
Kesuksesan yg dia raih dalam usianya yang tergolong muda ini, menjadikan dia wanita yang menjadi incaran dan idaman setiap lelaki. Begitu banyak lelaki yg berusaha mengejar, mendekati bahkan yang dengan terang-terangan ingin menjadikannya sebagai istri. Tapi semuanya ditolak dan tidak digubrisnya, dengan asumsi bahwa ia tidak punya waktu meladeni para lelaki yang mencintainya atas dasar posisi dan statusnya sekarang. Dalam kencan pertama dengan mereka, ia dapat merasakan dan mengamati gelagat mereka yang dengan frontal menunjukan ketertarikan mereka terhadap tubuh seksi dan harta serta posisinya. Tidak ayal, hingga saat ini dia masihlah seorang perempuan single yang sibuk.Janneth pov.
6.00 am
Tiiiiiiiittttt ... tttiiiiitttt ... tttiiiittt ... manakala suara alarm menggelegar memenuhi ruangan kamarnya ..
Oh my God! Kenapa cepat sekali sudah pagi. Perasaan barusan 5 menit yg lalu gue nutup mata, kok udah main pagi ajah. Mungkin jamnya ini kali yang salah apa rusak! Gerutunya dalam hati, sambil berusaha menggapai alarm di atas nakas sebelah kanan tempat tidurnya.Meskipun menggerutu, ia tetap bangun dari tidurnya. Didahulukan dengan menggeliat dari dalam selimut kemudian sedikit menurunkan selimut dan duduk menyandarkan punggungnya di sandaran bed sambil mengumpul keseluruhan nyawa dan kesadarannya. Sekitaran 5 menit ia melakukan ritual paginya ini. Kemudian ia menegakkan badannya, mengambil posisi yang pas untu kemudian dia berdoa.
Tuhanku, berkati jane utk hari ini. Dan juga berkati orang-orang yang jane sayang dan yang menyayangi jane. Amin.
Sangat singkat memang, tapi telah merangkum semua hal yang ia harapkan untuk hari ini.
Iapun bangun dari tempat tidurnya, meninggalkan tempat tidur yang sedikit berantakan. Toh nantinya ada juga pembantunya yang akan membersihkan tempat tidurnya itu. Kemudian menuju ke jendela besar disamping kanan tempat tidurnya untuk kemudia membuka gorden kain berwarna putih dan mempersilahkan sinar surya masuk menembus kaca jendela menyapa kulit indah nan putih miliknya. Dibuka lebar-lebar jendela kamarnya, mempersilahkan udara pagi untuk menyeruak masuk kedalam kamar, menghirup nafas dalam-dalam menutup mata dan tersenyum. Yah, dia tersenyum! Meskipun, terkenal dengan sifat apatis, cuek dan dinginnya. Tapi ia bisa juga tersenyum. Ia hanya akan tersenyum lebar disaat melakukan ritual paginya ini. Ia akan tersenyum jika ia melihat mentari pagi yang baru terbit yang siap untuk menghiasi pagi hari hingga nanti petang. Hal itu seakan menjadi tolak ukur baginya untuk juga siap melalukan aktivitasnya hari ini dengan semangat tentunya.
Ahhh... indah sekaliiii ... semoga hari gue juga akan berjalan dengan baik dan indah pula..!
Waktunya mandi nih. Mana laper lagi! Hihihi. Pekik dia dalam hati sambil menuju ke kamar mandi.Ritual mandi merupakam ritual yang lumayan panjang dalam kamus hidup jane
Ia memerlukan waktu 30 menit untuk dia mandi. Entah apa yg dilakukannya di dalam kamar mandi. Tapi bukankah itu lumrah bagi perempuan ??? HmmmSelesai mandi, ia mengenakan blouse warna biru langit membalut tubuhnya yang langsing dan putih, dipadukan denga rok pensil diatas lutut yang meliuk menampilkan pinggangnya yang seksi, sepatu stileto yang mengokohkan kaki jenjangnya. Tangan kanannya menggunakan jam yang merupakan branded terkenal di seantero bumi sedangkan tangan kirinya menggenakan seutas gelang tali yang telah lumayan pudar bahkan talinya terlihat sudah usang. Berbanding terbalik dengan jam mewah yang dikenakannya di sebelah tangan kanannya. Tapi baginya betapa berharganya seutas tali tersebut.
Dipandangi gelang usang yang melekat di tangannya dengan wajah datar tapi dengan tatapan sendu. Entah apa yang ada dipikirannya. Kemudian, disentuhnya gelang itu dengan tangan kanannya. Menelusuri permukaan gelang tali tersebut. Ujung talinya dibenarkan kembali olehnya membenarkan letak dari gelang tali yang amat berharga untuknya itu.
Aku merindukanmu .... ucap jane lirih sedikit terdengar dan menyayat hati.
e_o
Ini cerita pertamaku. Semoga berkenan. Jgn lupa vote dan coment!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
kesalahan terindah
Fiksi Penggemarhidup adalah pilihan. menentukan apa yg kita inginkan tdk mudah. ada byk yg harus dipertimbangkan. diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita. bahagia itu sederhana. tp bahagia bukan hanya utk diri kita sendir. ingatlah juga krbahagiaan orang - oran...