Part 1

22 0 0
                                    


Aku terbangun dari tidurku. Kini aku sedang terbaring dirumah sakit,setelah menjalani operasi usus buntu. Aku melihat tanganku yang telah tersambung oleh tali yang menuju tiang infus disebelah kananku.

Terlihat dari jendela,matahari yang ingin membenamkan dirinya bersama langit yang tampak sendu.

Cklekk..

Aku melihat teman-temanku yang datang dari arah pintu. Padahal kemarin aku menyuruh mereka untuk tidak usah datang kesini. Karna hari ini masih hari sekolah.

Dan mereka malah tetap menyempatkan datang untuk menjenguk setelah pulang sekolah. Terlihat pula mamahku yang terakhir menutup masuk pintu.

"Yaelah lu semua segala pake dateng". Aku sedikit berusaha bangun dari tempat tidur secara perlahan dibantu oleh mamah dengan menaikan sedikit tempat tidurku.

Kegiatan tersebut membuat sekitar perutku yang telah dioperasi sedikit nyeri.

"Segala masih kaku aja lu" anggia menyeringai,sambil menaruh plastik yang berisikan makanan di atas rak.

Drtttt.... Drtttt....

"Eh maaf ya semuanya tante mau keluar dulu angkat telfon,kalian kalo mau makan ambil aja disitu ya". Mamahku menunjuk kearah meja yang terdapat banyak makanan pemberian dari orang yang telah menjenguk ku tadi pagi. Ia pun keluar dengan handphone yang telah ia genggam.

"Iya tante" teman-temanku pun menjawab serentak langsung mengerubungi makanan itu.

Sebenernya mereka mau jenguk gue apa numpang makan sih?

"Tadi kita ajak Alex kesini tapi dia malah cuek gitu" farsya kembali memulai pembicaraan.

"Ah dasar orang sok sibuk" tania menimpali balik.

"Padahal gua berharap dia bawa sebucket bunga" akupun memasang muka memelas.

Lalu teman-temanku pun tertawa dengan lepas karna khayalanku yang terlalu tinggi. Dan aku pun juga ikut tertawa. Tapi tampaknya saat aku tertawa perutku masih sakit oleh bekas operasi. Dengan susah payahnya aku menahan tawaku.

Ya tidak kupingkiri aku selalu saja berkhayal hidupku seperti di novel-novel yang sering kubaca. Memiliki kisah percintaan yang romantis. Tapi kenyataan nya.... Yasudahlah.

"Jangan menjadi drama queen,ini bukan kehidupan di negri dongeng" kemudian farsya masih dengan tertawanya seperti kuntilanak yang tidak tau keadaan kalau ini rumah sakit.

Ya disini banyak sekali teman se-geng ku yang menjenguk meskipun tidak semuanya datang.

"Duhhh gua mau pipis nih" kanya mondar mandir kesana kemari dengan gelisah.

"Kebiasaan banget lu,udah kaya cacing dikasih garem. Itu disitu kamar mandi" aku menunjuk ke arah tepat dimana kamar mandi itu berada.

Kanya selalu saja ingin buang air kecil tiap saat. Aku selalu menemaninya ia kekamar mandi dalam sehari bisa enam kali. Dan akhirnya dia mendapat julukan si kodok beser.

Ya mukanya mirip-mirip kodok karna matanya yang belo dan alisnya yang membuat garis melengkung seperti pelangi yang berjarak jauh dari matanya.

"Dari tadi tuh dia dijalan minta pipis mulu,untung aja gak ngompol kaya biasa" anggia berbicara sambil mengunyah permen karet yang biasa ia makan. Meskipun begitu giginya tetap saja bagus terawat.

"Oiya tadi si Riki nanyain lu" Tania yang kini hanya ada disekitarku memberitau. Dan yang lain nya mengelilingi makanan dimeja. Dasar bocah laper.

"Nanyain gimana tan?"

"Dia nanya ke gue emang si terisa beneran lagi di operasi? Ya terus gue ajakin buat jenguk lu. Tapi katanya dia gaenak sama temen-temen kita yang lain nya" Tania memang mengenal dekat Riki karna aku sering menceritakan nya.

"Ya secara lu semua kesini udahh kaya mau tawuran" akupun terkikik. Dan langsung mengecek handphone untuk menanyakan hal tadi.

Terisa : gue sakit beneran kaa

Kemudian aku mengunci handphone ku dan menaruhnya di samping bantalku.

"Woi sisain buat gue"Kanya pun keluar dari kamar mandi lalu bergerumul di meja yang terdapat makanan itu. Lalu mengambil dua rotinya dan menghampiriku.

"Makan nih ris,biar lu bisa temenin gue kekamar mandi. abisan yang lain pada males kalo gua minta anterin ke kamar mandi" Kayla kemudian memberiku roti kesukaan ku yaitu rasa coklat.

"Gue tiga hari lagi juga udah masuk" akupun mengambil roti itu dan melahapnya.

"Yaelah lama banget" Kanya dengan pecicilan nya mondar mandir. Padahal dia udah buang air kecil. Heran sama ini anak satu.

"Ehh udah jam berapa ini kawann" Anggia setengah berteriak melihat jam di tangan nya yang menunjukkan pukul 6.30.

"Heh cepet bangett,ayolah kita foto-foto dulu" Farsya dengan sigap mengeluarkan handphone nya dari saku bajunya.

"1..2..3.. Cheersss" "nah sekarang gantian nih anggia fotoin kita" Farsya pun bergantian berfoto.

"Okee kita pamit ya terisa byee. Bilang nyokap lu kita pamit duluan udah sore" kanya pun melambai kearah ku dan meninggalkanku sendirian.

Aku mengecek hp kemudian muncul lah notif dari Riki. Riki itu kaka senior gue,dia kelas 11 dan gue kelas 10.

Riki : Pasti tadi Tania yang bilang. Beneran gue kira lu cuma boongan

Terisa : Kurang kerjaan banget gue ka

Is writing a message......

Riki : Yaudah cepet masuk dong,nanti gue beliin eskrim

Gue suka banget sama eskrim. Siapa sih yang gak suka eskrim? Eskrim itu bikin suasana jadi lebih tentram. Bikin hati damai lah pokoknya.biasanya kalo gur lagi banyak pikiran paling ampuh tuh makan eskrim.

Terisa : Yeuuuu... Nanti pacarlu marah gue yang diamuk haha

Riki : Santai aja dia bukan harimau haha

Terisa : Janji ya

Riki : iyaaa alayy

Cklekk..

Pintu pun terbuka. Mamah pun masuk kedalam kamar.

"Mah tadi temenku udah pada pamit katanya kesorean" aku pun menarik selimut sampai pinggang.

"Iya tadi mamah ketemu dibawah" mamah pun kemudian duduk di sofa.

Half Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang