Part 4

64 3 0
                                    

Selama berhari-hari menunggu. Adel tetap setia menunggu Rio. Pada suatu waktu, Adel membuat video menyanyi. Adel di bantu dengan temannya Maya. Adel sangat menghayati lagu. Hingga ada suatu ketika, Adel ngobrol bersama Maya.

"Maya? Kamu tau nggak apa yang aku pikirkan?" Tanya Adel.

"Hem... memang nya kamu mikirin apa Adel?" Jawab Maya.

"(Dengan muka cemberut dan kecewa) aku kecewa dengan Rio. Rio tega meninggalkan ku tanpa kabar. Nomornya pun sudah tak aktif. Aku juga tidak tau rumahnya dimana. Aku sangat ingin bertemu dengannya. tapi kenapa dia tidak pernah datang kesini lagi?". Seru Adel.

"Sabar Adel, kamu pasti melewati semua. Lagian kita masih kecil kok, masih mempunyai masa depan yang lebih baik. Dan bukan hanya Rio satu-satunya cowok yang ada di dunia ini. Masih ada yang lain." Jawab Maya.

"Hemmm... iya Maya. Aku akan sabar. Dan aku akan tetap menunggunya sampai takdir mempertemukan aku dan Rio lagi." Sorak Adel.

Adel dan Maya pun melakukan pekerjaan kembali yaitu belajar. Waktu untuk pulang pun sudah sampai. Adel dan Maya, pulang bareng lagi.

Keesokan harinya, UN telah dimulai. Adel tetap melanjutkan hari-harinya dengan keceriaan tanpa memperlihatkan kekecewaan yang ada dalam hatinya. Dia tetap bahagia seperti biasanya, Maya pun tetap men-support Adel untuk tetap tegar dan membantu Adel supaya bisa melupakan Rio.

"Adel? Apakah kamu masih menunggu kedatangan Rio?". Tanya Maya.

"Hem.. pastilah aku akan menunggunya. Rio adalah cinta pertama ku. Walaupun nanti aku akan mempunyai pacar baru, tapi aku tidak bakal bisa melupakan Rio. Ingatlah ahli Cinta. "CINTA PERTAMA ADALAH ORANG YANG BAKAL SUSAH DILUPAKAN." Itu yang selalu ada dalam pikiranku. Aku tak akan pernah lupa Rio, Rio sudah hadir dalam kehampaan hatiku walaupun dia pergi meninggalkan seperti ini. Aku tetap menyukainya." Jawab Maya.

"(Dengan tatapan kagum) aku betul-betul kagum dan bangga padamu Adel. Kamu pasti bisa." Sorak Maya.

UN pun berakhir, waktunya anak SD untuk libur panjang dan mencari sekolah baru yaitu SMP. Tapi, Adel tetap berharap kalau dia bisa kembali bertemu dengan Rio lagi.

"Semoga aku bisa ketemu dengan Rio lagi." Harap Adel dalam hati.

Tahun ajaran baru pun telah masuk. Adel pun tidak tahu dimana Rio lanjut. Adel tak berhenti berusaha untuk mencari Rio ada dimana. Pada suatu waktu, Adel datang ke rumah teman bimbingan belajarnya.

"Assalamualaikum? Anti Anti Anti?" Salam Adel. Sambil mengetuk pintu dan memanggil Anti.

"Wassalamualikum? Siapa?". Sorak Anti.

"Ini aku, Adel. Anti aku ingin bertanya? Boleh?" Tanya Adel.

"Owh kamu Adel, Kamu mau bertanya apa?" Jawab Anti.

"Aku mau bertanya, kamu tau rumah Rio nggak?" Tanya Adel.

"Owhh, rumah Rio? Aku tau. Fira??? Sini dulu." Jawab Adel , sambil memanggil adiknya.

"Antar kakak ini kerumah kak Rio. Kamu tau kan rumahnya?" Tanya Anti kepada adiknya.

"Iya kak, aku tau rumahnya." Jawab adiknya.

"Yuk kak pergi kerumah kak Rio." Sambil mengajak Adel.

"Yuk dek, memang kamu tau rumahnya Rio?" Tanya Adel.

"Iya kak, aku tau rumahnya." Jawab Fira.

Bicara pun berlanjut. Dan akhirnya Adel dan Fira sampai kerumah Rio.

"Kak, itu sana rumah kak Rio." Sorak Fira sambil menunjuk rumah Rio.

"Yang mana dek? aku tak melihatnya." Jawab Adel.

"Yang warna hijau muda itu kak." Sambil menunjuk rumah itu.

"Owh iya, makasih yah dek. Kamu mau aku temani pulang?" Tanya Adel.

"Nggak usah kak, aku mau kerumah teman aku kok. Kakak mau kesana yah?" Tanya Fira.

"Nggak dek, aku hanya mau lihat rumahnya saja. Siapa tahu kalau aku punya waktu, aku mau kesitu kok." Jawab Adel sambil tersenyum.

"Ohh iya kak, aku kerumah teman aku dulu yah kak. Dadahhhhh." Sorak Fira sambil meninggalkan Adel.

"Iya dek, hati-hati yah. aku juga mau pulang. Dadahhhh.." Jawab Adel.

Hari ini pun berakhir dengan bahagia karena Adel sudah mengetahui rumah Rio.




Di tunggu yah lanjutannya

"MULTIPLES BOY"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang