Freya menatap seorang wanita yang berdiri di depannya, terasa sekali keangkuhan dari wanita tersebut, iris matanya yang berwarna hijau membuat kecantikannya terlihat sempurna. Carren Sconders.
"Aku ingin berbicara denganmu" ucap Carren yang kemudia berjalan agar Freya mengikutinya tapi yang terjadi Freya berbalik menjauh seakan tak peduli pada wanita itu.
"Kau tidak ingin mengetahui dimana bagian yang hilang?" Ucapan Carren membuat langkah Freya terhenti, sedangkan Carren terus berjalan dengan senyum kemenangannya.
Freya yang penasaran akhirnya mengikuti Carren hingga sampai taman belakang istana.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Freya menatap tidak suka pada Carren.
"Jangan menatapku seperti itu, kau bahkan bisa lebih kejam dariku." Carren akhirnya tersenyum, wajah angkuhnya hilang berganti dengan wanita cantik yang lembut.
"Perhatikan" ucap Carren dengan tersenyum misterius yang kemudian hilang tergantikan dengan seekor Leopard putih besar yang sangat dikenal Freya.
"Xander?" Gumam freya yang dibalas dengan geraman Leopard itu kemudian berubah menjadi sosok wanita yang berbeda dengan ekspresi datar yang sangat dikenalnya.
"Kyle?"
"Terimakasih atas nama yang indah itu"
"Jadi selama ini Xander dan Kyle adalah dirimu? Jadi itu kekuatanmu?"
"Menjadi apapun bahkan seperti matemu lalu membagi diriku menjadi 3" dan muncullah 2 orang yang sangat mirip dengan Deman dari belakang dan berdiri disamping Carren dan keduanya berubah menjadi Carren.
Wanita ini benar-benar berbahaya. Ketiganya dengan cepat sudah berada sangat dekat dengan Freya, mengelilingi dirinya.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, disaat semua dan juga kedua matemu tidak bisa membaca pikiranmu. Ya. Aku memang berbahaya." Desis carren.
"Yang menyelamatkanmu waktu itu adalah diriku, ya walaupun Deman menyembunyikanmu aku terpaksa harus menjadi dirimu yang sudah menjadi mayat." Jelas Carren membuat Freya terdiam.
"Yang Mulia mengetahui kau masih hidup saat menjelang kematiannya. Deman membunuhnya."
"Tidak mungkin" ia tidak percaya, bagaimana mungkin Deman membunuh ayahnya sendiri.
"Deman bukan anak dari Fokker, matemu yang satu ini adalah perpaduan dari Demon, Vampire dan Angel. Yang Mulia membuat Deman dengan menggabungkan ketiga bayi laki-laki yang berbeda atau lebih tepatnya terlahir dari keturunan yang kuat di masing-masing jenis. Tidak tahu bahwa yang ia ciptakan merupakan hal yang sangat berbahaya. Saranku adalah dengan membunuhnya."
"Kau gila?" Freya menatap Carren dengan sinis.
"Bukankah Deman sudah memberimu sebuah belati? Benda itu dibuatnya dengan mempertaruhkan nyawanya. Hanya itu yang bisa membunuhnya. Dia pernah mencobanya mungkin ada bekas luka ditubuhnya yang tidak bisa hilang kalau kau sempat melihatnya." Ucapan Carren membuat Freya memalingkan wajahnya.
"Ups! Sepertinya kau belum melihat." Carren tertawa pelan lalu sedetik kemudian terdiam.
"Aku serius" ucap Carren.
Freya terdiam memikirkan setiap ucapan Carren, di percaya bahkan bisa dibilang sangat percaya karena kenyataannya Carren yang berubah menjadi Xander dan Kyle sudah menemaninya sejak kecil. Dan satu kenyataan melintas begitu saja dipikiran Freya.
Matenya selalu menjaganya dan melindunginya dengan orang-orang setianya bahkan sampai membunuh penciptanya, tapi saat pertama bertemu kenapa pria itu masih bisa tersenyum, padahal Freya berada dalam kekuasaan Zean. Kenapa baru sekarang-sekarang Deman muncul? Kenapa tidak saat dia masih kanak-kanak?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow of The Moon
VampireFreya tidak menyangka bahwa takdirnya adalah menjadi vampire sudah digariskan dalam hidupnya. Menjadi rumit seakan takdir mempersulitnya untuk memilih diantara dua keabadian agar menjadi mate seutuhnya. Siapakah yang akan Freya pilih disaat sebuah f...