Freya berbelok dan berhenti saat menabrak tubuh seseorang didepannya hingga membuatnya jatuh. Saat Freya menatap siapa yang ditabraknya Freya berharap bahwa malaikat pencabut nyawa segera datang dan mengambil nyawanya.
-------------------***---------------------
Freya menatap takut pada sosok yang berdiri di depannya, dia tidak mengenali pria itu, pria itu bukan pria yang menggigitnya. Pria itu begitu menawan, dengan rambut blonde yang sedikit berantakan membuat kesan seksi terlihat, alis matanya yang tegas membuatnya semakin sempurna.
Lalu siapa lagi dia?
Pria itu maju selangkah membuat Freya refleks mendorong tubuhnya masih dengan posisi setengah terduduk, Freya menggelengkan kepala dan tubuhnya semakin gemetar, suara isakan kecil terdengar dari bibir Freya, air mata jatuh membasahi pipi Freya membuat pria itu berhenti melangkah.
"Jangan membunuhku.. apa.. salahku?" Freya berusaha berbicara disela tangisnya.
"Siapa yang akan membunuhmu? Dirimu tidak akan mati, aku bisa menjamin itu Freya." Pria itu membantu Freya berdiri walaupun Freya setengah enggan berdekatan dengan pria tersebut. Walaupun ada rasa takut tapi disisi lain dirinya merasa terlindungi dengan hanya berdekatan 1 meter di depan pria tersebut.
"Kau akan keluar dari sini." Pernyataan yang diucap pria itu membuat Freya bingung.
Dia akan membantuku?
Suara langkah kaki membuat Freya terkesiap dan tanpa sengaja menarik lengan kemeja hitam pria tersebut.
"Tenang Freya, siapapun tidak akan bisa melihat dan mendengar kita apalagi menyentuh."
Dan saat itulah pandangan Freya tertuju pada dua pria yang melewati mereka berdua bahkan menembus tubuh bagian bahu kiri Freya saat seorang pria yang Freya tahu bahwa itu Zean berjalan dengan ekspresi dingin dan tatapan tajam menatap ke depan seakan pria tersebut menahan amarahnya.
Freya merasa lega untuk beberapa detik saat Zean menghentikan langkahnya dan berbalik lalu berdiri di depan pria yang berada di samping Freya menatap dengan tajam seakan mata Zean bisa mengeluarkan Laser panas yang bisa membuat lubang besar di mata.
Pria yang ditatap Zean hanya menyeringai seakan-akan bahwa dialah yang telah membuat Zean marah.
"Apa dia melihat kita?" Tanya Freya yang penasaran pada tatapan Zean.
"Dia menatap Sang Rembulan." Ucap Pria itu tanpa melihat kearah Freya dan Freya berbalik saat menyadari bahwa mereka berdiri di depan jendela besar yang menampakkan bulan purnama.
"Zean!" ucap pria yang terlihat usianya diatas Zean walaupun wajah pria yang memanggil Zean masih terbilang muda.
"Maaf Ayah." Zean langsung berbalik dan membuat Freya terkejut saat mengetahui siapa pria yang memanggil Zean.
Freya masih terdiam saat melihat Zean dan Ayahnya sudah pergi menjauh dan menghilang dari padangannya. Ada yang hilang saat Zean pergi, ada sesuatu yang hilang saat Freya menyentuh dadanya.
Perasaan apa ini?
"Freya.." Pria itu menggenggam tangan Freya, ada sengatan aneh yang dirasakan Freya pada tangannya, ada rasa menyenangkan. Freya menatap Pria itu yang membuat Freya tahu sebuah fakta bahwa pria itu juga vampire saat melihat matanya yang memerah.
"Kita pergi"
"Tidak!" Freya berusaha melepaskan tangannya tapi tidak berhasil. Percuma saja Freya percaya pada pria tersebut yang ternyata adalah vampire. Pria itu menyentuh leher Freya dengan tangannya dan menekannya disana membuat Freya setengah menjerit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow of The Moon
VampireFreya tidak menyangka bahwa takdirnya adalah menjadi vampire sudah digariskan dalam hidupnya. Menjadi rumit seakan takdir mempersulitnya untuk memilih diantara dua keabadian agar menjadi mate seutuhnya. Siapakah yang akan Freya pilih disaat sebuah f...