5: Masalah

29 12 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa Vote dan Coment.

Enjoy!

------------

Unknow Pov

Gadis itu, gumamnya pelan.

Apa benar ini ada hubungannya dengan kecelakaan itu?

Tidak! Ini tidak mungkin. Kau salah. Ia kau pasti salah. Pikirnya frustasi

"AAARRRRGGHHHH!!"

Drrrttt.. drrrtttt

"Hallo"

"............."

"Entractic School?"

"............"

"Pantau terus. Dan pastikan dia baik-baik saja"

###

Baiklah, karena Maurin menginginkan Panggilan April. Maka kita panggil saja April.

Setelah semalaman Ia berada di atas tempat tidurnya kini ia sedang berada di dalam ruangan lab biologi.

Dengan seksama gadis itu memerhatikan Madam Windy yang sibuk menerangkan materi. Tidak bisa di pungkiri bahwa gadis itu benar-benar sangat menyukai pelajaran itu.

2 jam telah berlalu. Setelah kelas selesai, Ocha mengajak April untuk kekantin. Karena sejujurnya gadis itu benar-benar lapar sekarang. Dengan 1 tarikan, Ocha mengiring April menuju kantin. Senyum samar pun menghiasi wajah April. Ntah apa yang membuatnya seperti itu. Dia juga tidak tahu

"Jadi, lo mau pesen apa?" Tanya Ocha tiba-tiba. Kalau April sedang minum mungkin dia akan tersedak

"Ga laper"

Ocha mengeram gemas "jangan mulai deh batunya! Dari pagi lo kan belom makan! Apalagi semalem lo cuman makan 3 sendok"

April menatap Ocha dingin "Gu-e Ga La-per" ucap April penuh penekanan.

Ocha Mengangkat kedua tangannya "oke kalo itu mau lo! Gue pesen makan dulu" dan bergegas pergi

Gelisah! Itulah yang di rasakan April sekarang. Pasalnya, ia sedang menahan untuk buang air kecil. Sampai akhirnya April menyerah untuk menunggu Ocha kembali lebih lama lagi. tanpa berpamitan April tergesah-gesah menuju Toilet.

Setelah merasa lega, April merapihkan Rambut dan pakaiannya yang sedikit berantakan dan bergegas untuk kembali ke kantin. Namun sebelum itu

"Ssssshhhhh.." Ia mendengar suara aneh dari kamar mandi paling ujung

"Oh babyy.. terus sayang.. ahhh!" Racaunya tertahan.

Oh shit!! Siapa yang berani mesum di toilet? apa mereka lupa kalau ini sekolah? Maki april pelan

Dengan rasa ingin tahu sekaligus kesal ia memberanikan diri untuk melangkah mendekati kamar mandi yang si maksud. Nekat, April mendorong pintunya hingga terbuka lebar. April yang melihat pemandangan yang tidak senonoh itu spontan menutup matanya. Bagaimana tidak? Ia melihat Cowok yang kemarin berdebat dengannya di taman sedang mencumbu dengan si cewek. Ini gila. Di lihatnya si cewek yang sibuk mengancingkan seragamnya yang terbuka. April memandang mereka penub dengan rasa jijik

"Ngapain sih lo! Ganggu aja!" Maki si cewek. April yang baru saja mendapatkan kesadarannya Sedikit terkejut atas penuturan si cewek. Sedetik kemudian ia mulai menetralkan raut wajahnya dan kembali menatap lawan bicaranya sinis

"Apa gak ke balik?" Tanya April dingin

"Lo cewek yang kemarin duduk di bangku favorite gue kan?" Tanya si cowok dengan nada menuduh

April menaikan sebelah alis-nya sebelum berkata "kalo mau buat annabelle jangan disini" bukannya menjawab, April malah menyindirnya dengan menekan kata 'Annabelle' sebagai kata ganti 'anak'

si cowok yang menyadari arah pembicaraan April angkat bicara

"Lo..." ucap si cowok terputus seraya menunjuk April dengan jari telunjuknya

"Aldrian sayang, ngapain sih cewek kayak dia di urusin? Mendingan kita cari tempat lain" ucapnya dengan puppy eyes-nya dan gal itu membuat April memasang ekspresi pura-pura muntah. Dan tentu saja mengundang si empunya darting

"Lo..."

Tengg..Tengg...Tengg.

dan lagi-lagi kalimat itu harus terhenti oleh Suara lonceng yang terdengar nyaring. April yang merasa dirinya sudah tidak ada urusan memilih untuk melangkah pergi

"Lo masih punya urusan sama Gue Cewek Es!"

April yang mendengar pernyataan itu hanya mengangkat kedua bahu nya acuh

Cewek Es? What ever, batinnya kesal

***

"Dari mana aja lo?!" April yang baru saja sampai harus siap menerima celotehan dari Ocha

"kenapa lo ninggalin gue sih? Berasa Jones banget gue makan di kantin sendirian!"

"lo tahu? Tadi gue di jadiin bahan olokan di kantin!"

"Lagian lo jadi sahabat gak ada perhatiannya banget sih! Main nyelonong-nyelonong aja. Gue kan bingung harus nyari lo kemana! Dikira gue emak lo apa?!"

1 detik

2 detik

3 detik

"April ih pertanyaan gue jangan di anggurin!!" Rengek Ocha sembari menguncangkan tubuh April pelan

April menatap Ocha malas "Gimana gue mau jawab kalo dari tadi lo nyerocos mulu!" Ucapnya Datar

Ocha menunjukan deretan giginya yang rapih. Di kira senyum pepsodent apa? Pikir April

"Ya maaf deh" jedanya "makannya Lo cerita tadi itu lo kemana? Balik-balik itu muka udah kusut aja. Kenapa?" Tanya Ocha bertubi-tubi

April hanya menatapnya sekilas lalu mulai menceritakan apa yang di alaminya tadi.

"Sumpah demi apa lo?" Pekik Ocha Nyaris berteriak "tapi udah gak heran sih. Siapa coba yang bisa nolak pesonanya si Al? Dia ganteng, tajir juga iya, pinter juga pake banget. Dan lo tahu? Setiap tahunnya Aldrian selalu mewakili sekolah untuk Olimpiade Matematika dan IPA. Keren kan?"

"Apanya yang keren? Percuma kalo pinter tapi kelakuan kayak begitu! Modal tampang doang! Mamerin harta orang tua lagi. Dan lo bilang itu semua keren?! Ya ampun Ocha!!" Dia heran, kenapa sahabatnya begitu terpesonanya dengan sosok yang bernama Aldrian itu.

"Yaudah sih suka-suka gue! Itu kan pendapat gue"

"Ohh Good! April sekarang kan pelajarannya Miss Katty!!" Teriak Ocha Heboh

"Ya terus?"

Ocha menatap April dengan tatapan membunuh "lo bener-bener nyebelin parah tau gak? Dasar pipi apel!" Celetuknya lalu berjalan mendahului April

Apa katanya? Pipi apel? Apa nama panggilan untuknya lagi? Ya ampun. Batin april seraya menepuk jidat. Dan berjalan menyusul Ocha yang sudah melesat ntah kemana








-----------------

Oke, sampai sini dulu. Makasih banget buat kalian yang udah baca cerita abal-abal ini. And than happy Holiday all! ♥

-HannyWinata

Luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang