.....
sudah 3 jam April terbaring lemah di ruang UKS. begitu juga dengan Aldrian yang masih setia menunggu di tempatnya yang terduduk di samping bangkar. menunggu gadis yang di anggap musuhnya sadar. Luka Di dahi April sudah di obati. begitupun dengan cairan merah yang mengalir dari lubang hidungnya.
Krek
"udah bangun?" tanya Gilang dari balik pintu
Aldrian menggeleng tanpa menoleh ke arah sahabatnya
Gilang menyodor kan Sekaleng Minuman bersoda dan cemilan
"Thank bro"
Gilang memangutkan kepala. Ketika Aldrian bangkit dari duduknya. tiba-tiba..
"ku mohon.." panggil seseorang lirih "jangan pergi" Aldrian menoleh ke asal suara yang berasal dari bangkar.
April mengigau.
tiba-tiba tangan April meremas tangan Aldrian erat "jangan tinggalin Arin sendiri Arin takut" Aldrian yang merasakan kegelisahan gadis itu membalas meremas tangan April erat dan kembali duduk di kursi yang tadi di tempatinya. ntah apa yang ada di pikirannya saat ini. yang pasti di dalam dirinya ada rasa ingin selalu melindungi gadis yang ia genggam erat tangannya
"Gimana keadaan sahabat gue?" tanya Ocha sesampainya disana. ia sendirian karena tadi Panji ada panggilan futsal
Tanpa suara, Aldrian menggeleng
"dan gue juga Minta maaf karena udah nampar lo. itu Refleks"
Aldrian mengangguk sebagai jawaban
setelah itu tidak ada lagi percakapan di antara mereka. setengah jam menunggu sampai akhirnya April menggerakan jemari tangannya. keduanya belum sadar akan pergerakan tangan April. di kejapkannya kedua matanya sedetik kemudian matanya terbuka. "Cha.." Panggilnya pelan. Ocha yang mendengar itu segera menoleh dan menghampiri April.
"lo udah sadar? apa yang sakit? apa perlu gue panggil Oma buat bawa lo pulang? gue Khawatir banget sumpah. gimana kalo misalnya lo geger otak? kan gak lucu!" cerocos Ocha tanpa jeda
April menggeleng. wajahnya terlihat pucat. tangannya yang dingin membuat Aldrian merasa bersalah.
"Maaf" Ocha dan April menoleh ke asal suara. tempat dimana ada Aldrian sedang berdiri memandangi mereka.
hening! mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Seakan tahu apa yang di pikirkan mereka ber-3, Aldrian bersuara lagi
"mungkin kedengerannya aneh. tapi gue bener-bener minta maaf" katanya tulus.
Gilang dan Ocha melongo tidak percaya. sedangkan April memberi respon dengan mengangkat sebelah alisnya
"apa segitu buruk diri lo sampai mereka berdua kayak orang bego gitu?"
Aldrian yang tahu arah pembicaraan April hanya mengangkat kedua bahunya acuh
"Gue Pamit"
Dan sekarang April yang di buat melongo. baru beberapa menit yang lalu Aldrian bersikap Manis dan lembut padanya. dan beberapa menit setelahnya Aldrian kembali ke sifatnya yang Cuek, tengil dan dingin
lalu, apa yang April harapkan dari sosok Aldrian?
"untuk pertama kalinya setelah kejadian itu gue. baru. denger. dia. minta. maaf. Lagi." Gilang berucap dengan penekan di setiap katanya. lalu ia berbalik untuk melihat gadis yang masih berada di atas bangkar "dan dia minta maaf ke elo pril? sumpah gue masih gak percaya" pekik Gilang histeris
PLAK!
"Arrrgghh! sakit bego!" Ringgis Gilang sebal "lo jadi cewek kasar banget sih!" cetusnya tak terima
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
RandomLuka ini mulai terobati di Saat kamu datang dengan membawa sejuta cinta untukku