Aku mengedarkan pandangan kesegala arah untuk menemukan sikampret alias bang Rian. Tuh orang keterlaluan banget ninggalin adeknya didepan gerbang sendirian.
Oke, biar aku jelasin. Sekarang hari senin dimana aku bakal mulai sekolah di SMA Nusa Bangsa yang artinya aku satu sekolah sama bang Rian dan … Fachri.
Karena tidak menemukan tanda-tanda kehadiran si abang kampret satu itu, aku memutuskan bertanya pada satpam yang sedari tadi memperhatikanku. Oh yaampun.
"Permisi pak,"
"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Ujar si pak satpam sambil mengerutkan kening.
"Kalo ruang staff TU diarah mana ya?" Pak satpam menganggukan kepalanya sambil memberi arahan ke arah mana aku harus berjalan.
Aku mengangguk mengerti dan melangkah pergi dari pos satpam setelah mengucap terimakasih.Tok Tokk
Aku mengetuk pintu didepanku sebelum melongokkan kepala kedalam ruangan tersebut lalu seseorang menyuruhku masuk kedalam.
"Ah! Kamu Shareen Aletta Qaisara kan? Murid pindahan?" Seorang laki-laki berwajah oriental dengan kacamata yang membingkai matanya bertanya padaku.
"Iya Pak" aku menjawab dan dibalas dengan senyum sopan olehnya.
"Kamu ditempatkan dikelas 11 IPA 3 dilantai dua gedung selatan," ujarnya lalu mengedarkan pandangan keluar ruangan dan memanggil seseorang untuk masuk.
"Nah, Aletta kamu diantar dia kekelasmu yah. Dia satu kelas denganmu juga" lanjut si Bapak tadi. Aku mendongak menatap siswa yang akan mengantarku dan terkejut melihat siapa orang tersebut.
"Hai ale-ale" dia menyeringai lalu meninggalkanku diruangan itu.
"Woi, ngapain diem disitu? Gamau gue tunjukin dimana kelasnya?" Lanjutnya berbalik padaku sambil tersenyum menyebalkan saat mengetahui aku bergeming ditempat. Aku mendengus dan mulai melangkah mengikutinya.
***
Aku menghentikan langkah dipertengahan anak tangga menuju lantai dua ketika seorang perempuan berambut pirang bergelombang berhenti dihadapan Fachri.
"Kamu darimana? Aku tadi kekelas kamu tapi kamu gaada" ujar si cewek berambut pirang itu. Cabe-caben darimana nih?.
"Bukan urusan lo juga, minggir" aku memutar bola mataku melihat drama didepan mataku. Fachri kembali melangkah dan aku tetap mengikuti dalam diam.
Jduk!
"Aduhh," aku mengelus keningku saat aku menabrak sesuatu didepanku, aku mendongak dan menemukan punggung lebar Fachri.
"Lo berhenti bilang-bilang dulu kek, jangan nge rem mendadak!" Semburku padanya.
"Lah lagian lo ngapain nunduk mulu? Gabakal nemu recehan juga dilantai" Aku mendelik padanya yang sedang memberi senyum miringnya.
"Nih kelas lo. Eh, kelas gue juga sih"
Dia cekikikan dan langsung masuk kedalam kelas meninggalkanku yang memberinya death glare."Kamu kok masih diluar" aku membalikkan badanku ketika mendengar suara dari arah belakangku, dan menemukan seorang wanita paruh baya dengan pakaian rapi yang aku yakini seorang guru.
"Saya murid baru bu"
"Oh, saya Nindya. Wali kelas IPA 3, ayo masuk" aku mengikuti langkah Bu Nindya kedalam kelas tersebut dan mulai memperkenalkan diri.
***
"Mohon perhatian!!!" Semua suara murid dikelas ini langsung berhenti karena mendengar suara nyaring guru disampingku ini. "Ayo perkenalkan diri kamu." Aku tersenyum gugup menatap banyak pasang mata didepanku.
"Hai, nama gue Shareen Aletta Qaisara. Kalian boleh panggil apa aja asal ada dalam nama gue."
"Ale-ale boleh dong? Hahaa" Senyumanku lenyap setelah tau suara siapa yang barusan kudengar. Aku mengedarkan pandanganku dan menemukan Fachri yang tengah tertawa diantara siswa lain yang juga ikut mentertawakan. Heh, galucu tau ga, ck.
"Stop stop! Kalian ini malah tertawa! Fachri kamu juga, itu ga sopan. Kalian ini udah kelas 11. Rubah dong sikapnya. Mengerti?"
"Iya bu..." terdengar koor siswa-siswa didepanku. Aku tetap memberikan tatapan tajamku pada cowok tengil itu yang tengah menunjukkan senyum konyolnya.
Awas aja dirumah nanti! Abis lo!
"Silahkan Aletta kamu duduk semeja dengan Dela ya, Dela angkat tangan kamu." Aku melihat seorang cewek dengan rambut sebahu di barisan pojok dekat jendela dan menghampirinya setelah berterimakasih pada Bu Nindya.
"Haiii.. Gue Delliana Risyda panggil Dela aja." Aku menjabat tangan cewek didepanlu dengan senyum."Gue Aletta,"
"Udah tau kok" Aku membalas cengirannya dan duduk disebelah cewek manis itu.
"Nah, sekarang buka buku paket halaman 47 dan pahami setelah itu akan ibu jelaskan."
***
Kriiing...
"Baik anak-anak ibu akhiri materi hari ini, selamat siang."
Setelah pelajaran kedua usai, aku dan Dela menuju kantin yang ada di lantai satu dan memesan beberapa makanan ringan juga minuma aku menunggu Dela yang sedang memesan batagor tidak jauh dari tempatku duduk dan mengedarkan pandanganku ke penjuru kantin. Kantin yang tidak terlalu luas tapi cukup untuk menampung siswa kelas 11 karena tiap gedung mempunyai kantin tersendiri.
Aku mendongak ketika menemukan dua nampan yang diletakkan hampir bersamaan dimejaku. Satu nampan dikiri dan satu nampan dihadapanku. Dan menemukan Dela yang sedang mengernyitkan dahi kearah sampingku. Aku mengikuti arah pandangnya dan terkaget menemukan wajah Fachri yang sedang menunjukkan aksi pepsodentnya.
"Ngapain lo?" Aku bertanya pada Fachri yang duduk disampingku.
"Makanlah, lo pikir ngapain?" Dia menjawab disusul dengan suapannya.
"Tumben bener lo disini Ri? Biasanya sama anak basket?" Giliran Dela yang bertanya yang hanya dibalas dengan gedikkan bahu. Cowok rese emang.
"Udah Del, jan dianggep."
"Betewe... kalian udah saling kenal?" Tiba-tiba, aku merasakan beban dipundakku. Aku melirik kearah bahuku dan menemukan tangan seseorang bertengger disana.
"Kita tetanggaan doang"
"Kitakan pacaran"
Aku mendelik kesal kearah Fachri yang memasang senyum iblis.
"Engga Del, jangan dipercaya! Kita cuma tetangga kok." Aku menjawab karena melihat Dela yang kebingungan.
"Oh, yaudah sih bukan urusan gue juga."
Baru beberapa suapan Dela berdiri dan pamit padaku karena dia melupakan janji dengan pacarnya ditaman sekolah.
Anjrit si Dela rese nih, gue malah ditinggal ama cowok tengil disebelah lagi.
"Woy ale-ale, pulang sekolah gue tunggu diparkiran ya, gapake lama" Aku mengernyit bingung menatap cowok disebelahku.
"Gue pulang sama abang gue kali gausah sok repot begitu" Kini aku yang melihat kernyitan didahinya.
"Siapa juga yang mau ngajak pulang bareng? PeDe banget lo"
Eh?
"Te-terus?"
"Maksud gue beresin anak-anak yang mau pulang nanti gantiin bang Johan satpam yang ngurusin parkiran sekolah hahaa..." Aku mendelik kearah Fachri yang sudah kabur dan hanya menunjukkan punggungnya.
Dasar nyebeliiinnnnn!
***
A.n.
Haiiiii satu hari update 2 cerita nih! Padahal sih gaada yang nungguin sama sekali. Tapi bomat lah yaa. Hope u enjoyyy ^^
Typos = Sorry :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
Fiksi Remaja"Gue bahkan gatau keputusan gue balik kekota kelahiran gue bener apa engga" -Shareen Aletta Qaisara "Oh, gue ga nyangka bakal ketemu lo lagi, Selamat datang kembali ale-ale!" -Fachri Surya Irawan